Sabtu, 27 Juni 2009

Kehamilan Usia Tua

Kehamilan risiko tinggi salah satunya adalah hamil dengan usia di atas 35 tahun. Banyak komplikasi yang akan timbul dibanding dengan usia yang lebih muda. Sehingga bagi yang masih ingin hamil dengan usia ini harus mengerti akan risikonya sehingga dapat diambil langkah2 antisipasi agar hamilnya sehat serta menghasilkan bayi yang sehat juga.

Risiko melahirkan bayi dengan cacat bawaan akan meningkat dengan semakin meningkatnya usia. Hal ini mungkin disebabkan pembelahan sel yang tidak sempurna (istilah kerennya: nondisjunction). Sehingga menyebabkan jumlah kromosom yang tidak sama di akhir pembelahan sel. Akibat dari pembelahan yang tidak sempurna ini juga akan meningkatkan angka keguguran.

Beberapa kondisi yang bisa timbul akibat hamil di usia tua

* Tekanan darah tinggi dan diabetes. Dianjurkan untuk melakukan antenatal secara dini dan teratur sehingga dapat didiagnosa secara dini guna penanganan yang tepat.
* Stillbirth (melahirkan bayi yang sudah mati sebelum lahir) lebih sering terjadi pada usia diatas 35. Juga lebih sering mengalami berat badan lahir yang rendah (low-birth weight).
* Persalinan dengan Cesar juga lebih sering terjadi pada pada anak pertama dengan usia lebih dari 35.

Kondisi kesehatan yang baik menjelang dan selama kehamilan akan mengurangi risiko komplikasi. Berikut beberapa rekomendasi :.

* Pastikan mengkonsumsi asam folat yang cukup. Wanita usia subur dianjurkan mengkonsumsi folat 0.4 mg perhari.
* Kurangi konsumsi kafein. Jangan lebih dari 300 mg perhari. Secangkir kopi mengandung lebih kurang 150 mg kafein, segelas teh hitam mengandung sekitar 80 mg kafein.
* Makanan yang seimbang dan makan makanan yang bervariasi. Pilih makan dengan serat yang tinggi. Pastikan cukup vitamin dan mineral dalam makanan.
* Olah raga secara teratur.
* Jangan minum alkohol selama hamil atau makan obat2-an kecuali atas rekomendasi dokter.
* Jangan merokok selama kehamilannya.

Karena hamil dengan usia lebih dari 35 tahun lebih sering mengalami problem, maka pemeriksaan2 berikut direkomendasikan. Semua pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi kelainan2 sebelum, saat dan setelah kehamilan (selain USG)

Quad Marker Screen: mengukur empat macam bahan yang ada di dalam darah wanita hamil. Yang diperiksa adalah AFP (Alfa Feto Protein), hcG (Human Chorionic Gonadotropin), Estriol dan Inhibin-A.

Amniosentesis: disebut juga amnio, suatu prosedur dimana diambil sejumlah dikit cairan ketuban, kemudian ditest untuk mendeteksi adanya cacat bawaan pada bayi.Beberapa test yang bisa dideteksi : penyakit sickle cell, cystic fibrosis, muscular dystrophy, Penyakit Tay-Sachs, Down syndrome, neural tube defects (NTD).

USG : dapat mendeteksi kelainan2 yang tidak bisa dideteksi dengan amniosentesis seperti bibir sumbing, kelainan kaki club foot, atau kelainan jantung.

Chorionic Villus Sampling (CVS): sejumlah sampel plasenta diambil. Gunanya untuk melihat kelainan2 genetik yang tidak terdeteksi baik dengan USG ataupun amniosentesis.

Selasa, 23 Juni 2009

Asam Folat dan Kehamilan

Asam Folat, disingkat folat, adalah vitamin B (B9) banyak ditemukan pada sayuran hijau seperti bayam dan kangkung , jus jeruk, dan gandum yang diperkaya. Banyak penelitian mendapatkan jika mengkonsumsi 400 mikrogram (0.4 mg) Folat per-hari sebelum hamil serta 3 bulan awal kehamilan akan mengurangi risiko terjadinya neural tube defect (NTD) sampai 70% lebih. NTD biasanya terjadi dalam 28 hari pertama kehamilan, artinya sudah bisa terjadi sebelum wanita menyadari dirinya sudah hamil.

Jika diketahui hamil dan belum pernah mengkonsumsi folat, maka segeralah mengkonsumsi folat, terutama jika kehamilannya masih trimester pertama pertama, tetapi jika sudah lewat dari TM I maka tidak ada yang bisa dilakukan, berdoa saja mudah2an cukup Folat dari makanan yang dimakan sehari. Kekurangan folat dapat meningkatkan risiko terkena neural tube defect (NTD), suatu kelainan sumsum tulang belakang.

Jika tulang belakang yang mengelilingi sumsum tidak menutup sempurna, sampai usia kehamilan 28 minggu, sumsum tulang belakang atau cairan sumsum akan menonjol (bulging). Juga bisa timbul kelainan seperti anencefali (tidak ada batok kepala).

Karena banyak kehamilan yang tidak direncanakan dengan maka penting bagi pasangan usia subur agar selalu mengkonsumsi cukup asam folat. Cara terbaik untuk mencegah NTD adalah dengan mengkonsumsi folat 400 mikrogram perhari selama 3 bulan menjelang kehamilan serta 3 bulan pertama kehamilan.

NTD dideteksi dengan memeriksa alpha- fetoprotein (AFP), yang dilakukan saat usia kehamilan 16-18 minggu. AFP merupakan bahan yang dihasilkan oleh janin dan di keluarkan oleh janin ke dalam cairan ketuban serta ke dalam peredaran darah ibu. Kadar AFP pada darah ibu mencapai puncak pada usia kehamilan 30-32 minggu. Kadar AFP yang sangat tinggi bisa menunjukkan bayinya ada NTD.

Senin, 22 Juni 2009

Antibodi Antisperma

Lebih dari 20% pasangan dengan infertilitas yang tidak jelas, penyebabnya ada;ah gangguan sistem imun. Sistem imun memegang peranan yang besar dalam proses kesuburan (fertilitas). Untuk persiapan ovulasi dan implantasi, tubuh membutuhkan sel-sel tertentu dari sistem imun, contohnya, sel-sel inflamasi dibutuhkan untuk persiapan endometrium untuk implantasi. Tanpa sistem imun yang normal, proses reproduksi bisa terpengaruh, sehingga tidak terjadi kehamilan.

Antibodi antisperma (ABAS) (English : ASA) adalah sel-sel yang menyerang sperma normal. Jika ditubuh kita ada ABAS, maka sperma normal akan dianggap sebagai benda asing sehingga sperma akan diserang dan dirusak.

Belum sepenuhnya dimengerti kenapa ABAS bisa timbul pada sebagian orang. Biasanya sperma terlindungi dari sistem imun dengan adanya lapisan pelindung yang disebut blood-testes barrier. Barrier (pelindung) ini mencegah sel-sel sistem imun agar tidak bisa bercampur dengan sel lainnya. Kadang-kadang , pembedahan atau cedera dapat mengganggu barrier ini, sehingga sel-sel sistem imun bisa kontak dengan sel sperma.

ABAS pada laki2 yang subur angkanya sekitar 1% sedangkan pada laki2 yang infertil angkanya sekitar10%. Sedangkan laki2 yang pernah mengalami pembedahan saluran reproduksi angkanya bisa mencapai 70%.

Kadang2 wanita juga bisa mengalami ABAS. Sekitar 5% wanita dengan infertilitas yang tak terjelaskan memiliki antibodi ini di dalam darahnya. Sehingga sperma akan mati sebelum sempat membuahi sel telur .

Setiap laki2 maupun wanita berpotensi mengalami ini. Namun ada beberapa faktor yang membuat risiko terkena lebih tinggi yaitu pada pasien pembalikan vasektomi, kanker testis, biopsi testis, torsi testis dan infeksi.

Terdapat bermacam2 test untuk mengecek keberadaan ABAS dalam tubuh:
* Pemeriksaan darah
Pada wanita, pemeriksaan darah biasa dipergunakan untuk memeriksa antibodi.

* Uji paska senggama
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengecek ABAS pada cairan serviks (leher rahim).

* Pemeriksan Sperma
Pemeriksaan sperma adalah cara terbaik mengecek ABAS.

Terdapat berbagai pengobatan yang ada untuk membantu pasangan yang mengalami masalah ABAS :

* Kortikosteroid
Obat ini bisa menurunkan produksi ABAS.

* Intrauterine Insemination(IUI)
IUI bisa membantu mengatasi masalah ABAS, karena sperma langsung mencapai sel telur tanpa melewati leher rahim.

* In-Vitro Fertilization(IVF)
IVF merupakan metode yang paling sukses untuk mengobati pasangan, Karena sperma langsung bertemu sel telur tanpa melewati rahim dan tuba (saluran telur)

Minggu, 21 Juni 2009

Bayi Tabung = IVF

IVF (=In Vitro Fertilization) In Vitro artinya di laboratorium / diluar tubuh, Fertilization artinya pembuahan. Singkatan bahasa Indonesianya FIV = Fertilisasi In Vitro adalah usaha fertilisasi yang dilakukan diluar tubuh, didalam cawan biakan, dengan suasana yang mendekati alamiah.
Istilah yang sering dipakai adalah test tube baby (bayi tabung). Bayi tabung pertama didunia adalah Louise Joy Brown (Ceweq) lahir 25 Juli 1978, di Inggris Raya. Kurang dari 5 % pasangan infertil (Pasangan ingin punya anak=PIPA) menggunakan tehnik ini.

IVF biasanya merupakan pengobatan pilihan pada wanita dengan saluran telur yang tersumbat, rusak berat atau tidak memiliki saluran telur (kelainan genetik). Tetapi belakangan IVF juga dipergunakan untuk mengatasi PIPA akibat endometriosis, infertlitas akibat pria dan infertlitas yang tidak terjelaskan.


Hasil penggabungan gambar yang berhubungan dengan proses IVF

Fase2 kunci IVF adalah
  1. Down regulasi
  2. Stimulasi
  3. Pengambilan Sel telur
  4. Transfer Embryo
  5. Dukungan Luteal
  6. Test kehamilan
1. Down Regulasi
Dirancang untuk menekan aktifitas indung telur, sehingga waktu siklus mens dapat dikontrol bisa dengan mempergunakan pil KB. Demikian juga follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinising hormone (LH) di tekan, agar ovulasi bisa di kendalikan. Untuk tujuan ini dipakai obat2 an seperti GnRh agonist (seperti Synarel atau Lupron).

Di bagian akhir fase ini, pil KB di hentikan, sedangkan GnRH agonis nya tetap dilanjtkan. Saat haid datang, dilakukan USg trans-V untuk memastikan indung telur memang ter-supresi dan endometrium tidak menebal.

2. Stimulasi
Tahap selanjutnya adalah menstimulasi indung telur agar menghasilkan sel telur seperti pada siklus yang normal (biasa). Diberikan FSH (sintetik) secara injeksi setiap hari agar sel telur tumbuh menjadi matang.

Obat GnRH agonis pada fase down regulation juga masih diberikan sampai akhir masa stimulasi agar tidak terjadi ovulasi yang terlalu awal.

Pemberian FSH dikontrol dengan ketat dengan mempergunakan USG tans-V serta pemeriksaan kadar estrogen darah. Tujuannya agar tidak terjadi stimulasi yang berlebihan dikenla dengan OHSS (ovarian hyperstimulation syndrome).

Lamanya fase ini rata-rata 10-15 hari. Diakhir fase ini jika ditemukan folikel yang matang, diberikan injeksi HCG (kerjanya mirip LH) untuk mencetuskan pematangan sel telur serta terjadinya ovulasi. Timing pemberiannya kira2 36 jam sebelum pengambilan sel telur (ovum retrieval).

3. Pengambilan sel telur
Merupakan tindakan pembedahan kecil dengan anestesi umum, jarum halus dimasukkan lewat dinsing vagina dibawah bimbingan USG untuk mengambil sel telur yang sudah matang tadi.

Telura yang sudah matang ini selanjutnya dicampurkan kedalam sperma agar bisa terjadi pembuahan secara alami, jika kualitas mani rendah, maka seekor mani di masukkan kedalam sel telur dengan mempergunakan mikroskop.

Telur2 ini selanjutnya di panatau untuk melihat berapa banyak yang berhasil di buahi dan serta pembelahannya.

4. Transfer Embryo
Tergantung protokol masing2 negara, transfer dilakukan pada hari ke 2 atau hari ke 5. Tetapi hari ke 5 hasilnya lebih baik dibanding hari ke 2 setelah pegambilan telur. Dalam masa ini, progesteron diberikan baik secara injeksi ataupun pessari agar endometrium menebal guna persiapan transfer embryo.

Biasanya dimasukkan maksimal dua sehingga bayinya akan kembar. Terlalu banyak embryo akan membahayakan kehamilan.

5. Dukungan Luteal
Diberikan proesteron lanjutan sama seperti diatas baik dengan injeksi mauapun dengan pessari. Lamanya sampai 2 minggu setelah pengambilan sel telur.

6. Test Kehamilan
Dilakukan dengan memeriksa kadar HCG darah. Jika hasilnya negatif, pemberian progesteron di hentikan dan haid akan muncul. Jiak ytest hamil positif, maka pemberian progeteron akan dilanjutkan sampai habis TM I, dimana plasenta akan mandiri menghasilkan progesteron untuk mendukung kehamilan.

Walaupun prosesenya rumit dan canggih ternyata angka keberhasilnnya hanya 30-35%. Dibawah ini ada video dari youtube yang judulnya IVF

Sabtu, 20 Juni 2009

Imunisasi TT (Tetanus Toxoid ) pada Kehamilan

Tetanus timbul jika ketika spora bakteri Clostridium Tetani masuk ke dalam luka atau tali pusat (pada bayi baru lahir). Spora secara umum terdapat pada tanah. Manusia dari segala umur bisa terkena tetanus, tetapi penyakit ini lebih sering ditemukan dan bersifat serius pada bayi baru lahir(tetanus neonatal). Tetanus neonatal yang biasanya bersifat fatal, terutama sering ditemukan didaerah rural dimana persalinan terjadi di rumah tanpa prosedur yang cukup steril.

Tetanus dapat dicegah dengan melakukan imunisasi Tetanus-Toxoid (TT). Tetanus neonatal bisa dicegah dengan mengimunisasi wanita usia subur (WUS), baik saat hamil maupun di luar kehamilan. Hal ini akan memproteksi ibu dan bayi melalui transfer antibodi tetanus ke bayi. Juga tak kalah pentingnya, proses pertolongan persalinan yang bersih (steril) bisa mencegah tetanus neonatal dan ibu.

Seseornag yang pernah kena tetanus tidak akan memiliki kekbalan secara alami dan bisa terinfeksi lagi, karena itu perlu dilakukan imunisasi. Agar terlindung seumur hidup dari tetanus, individu harus mendapatkan 3 kali imunisasi DPT saat masih bayi, diikuti dengan TT booster pada usia masuk sekolah dasar (4-7 tahun), pada saat ABG (12-15 tahun), dan saat awal dewasa (Total 6 kali)

Sedangkan di Indonesia sudah dilakukan kegiatan eleminasi Tetanus via program BIAS, diamana anak SD kelas 1,2 dan 3 dilakukan imunisasi TT. Sehingga nantinya anak2 kita yang dulunya sudah ikut BIAS sudah terlindungi terhadap tetanus seumur hidupnya. Tetapi jika jarak imunisasi terakhir yang diterima sudah sepeuluh tahun atau lebih, maka tetap perlu dilakukan imuniasasi TT-booster saat nantinya hamil. Jika ada luka yang dicurigai akan terkena tetanus, maka perlu dilakukan dilakukan pemberian booster TT jika imunisasi terakhir yang diterima sudah melebihi 5 tahun.

Sedangkan program imunisasi TT pada wanita hamil di Indonesia, biasanya diberikan 2 kali, karena dianggap belum terimunisasi secara sempurna (6 kali). WUS yang sekarang ada adalah generasi yang belum menjalani imunisasi lengkap Tetanus. TT pertama dapat diberikan sejak di ketahui positif hamil dan TT yang kedua minimal 4 minggu setelah TT yang pertama. Sedangkan batas terakhir pemberian TT yang kedua adalah minimal 2 minggu sebelum melahirkan.

Jumat, 19 Juni 2009

Analisa Sperma II

Analisa sperma merupakan salah satu pemeriksaan awal yang dilakukan pada kasus infertilitas (susah dapat anak). Masalah sperma (semen) terdapat pada lebih dari 1/3 pasangan infertil.

Pada saat dilakukan analisa, hal2 berikut diperiksa : volume, waktu mencairnya, jumlah sel sperma per mililiter, gerakan sperma, PH, jumlah sel darah putih dan kadar fruktosanya (gula). Hasil anlisa sperma bisa menetukan apakah : ada masalah reproduksi (infertilitas), vasektomi berhasil dan apakah reversal (menyambung kembali) vasektomi berhasil.

Sebelum dilakukan pengambilan sampel sperma (semen) harus melakukan abstinen/tidak mengeluarkan sperma/ ejakulasi 2 - 5 hari sebelumnya. Hal ini bertujuan agar sperma dalam kondisi paling oke. Jangan kelamaan, karena jika sampai 1-2 minggu maka justru sperma jadi kurang aktif. Di samping itu juga harus menghindari konsumsi alkohol.

Sample diambil tentunya dengan cara ejakulasi. Bisa dilakukan di lab atau di rumah / tempat lain dan membawanya dalam waktu tertentu ke lab. Cara paling sering adalah dengan masturbasi dan ditampung ke dalam wadah sampel. Cara lain adalah dengan senggama terputus (coitus interruptus), saat akan ejakulasi, P dicabut dan di arahkan ke wadah sampel. Sedangkan cara lainnya adalah dengan sampling dengan kondom (lewat senggama), dengan catatan kondom khusus. (kondom biasa harus di cuci dulu agar lubrikannya gak membunuh sperma)

Jika sampel diambil dirumah, maka sudah harus sampai di lab dalam waktu satu jam. Hindari sampel dari terkena sinar matahari langsung dan jangan terlalu panas/terlalu dingin. Jika udara dingin (di barat sono), simpan wadah penampungnya menempel di tubuh(dalam kantung jaket dll agar hangat). Jangan masukkanb kedalam lemari es. Agar hasil pemeriksaan lebih oke, dialkukan analisa 2-3 kali dengan hari yang berbeda dalam waktu 3 bulan.

Nilai normalnya bervariasi :

Volume

Normal:

minmal 2 mL - 6,5 mL per ejakulasi

Abnormal:

Volume yang rendah atau bahkan yang berlebih dapat menyebabkan masalah kesuburan

Waktu mencair

Normal:

Kurang dari 60 menit

Abnormal:

Masa mencair yang lama bisa merupakan tanda infeksi.

Jumlah sperma

Normal:

20–150 juta per mL

Abnormal:

Jumlah yang rendah kadang masih bisa menghasilkan keturunan secara normal.

Bnetuk sperma

Normal:

Minimal 70% memiliki bentuk dan struktur normal.

Abnormal:

Sperma yang gak normal bentuknya kurang daru 15 % disebut Teratozoopsermia. Ini juga mempersulit kehamilan.

Gerakan sperma

Normal:

Minimal 60% sperma bergerak maju ke depan atau minimal 8 juta sperma per-mL bergerak normal maju ke depan.

Abnormal:

Jika sebagian besar geraknya tidak normal akan menyebabkan masalah fertilitas.

pH

Normal:

Semen pH of 7.1–8.0

Abnormal:

An abnormally high or low semen pH can kill sperm or affect their ability to move or to penetrate an egg.

Sel darah putih

Normal:

Tidak ada sel darah putih atau bakteri.

Abnormal:

Bakteri dan sel darah putih yg banyak menunjukkan adanya infeksi.

Kadar fruktosa

Normal:

300 mg per 100 mL ejakulat

Abnormal:

Tidak adanya fruktosa memperlihatkan tidak adanya veikuls seminalis atau blokade pada organ ini.


Jika ditemukan jumlah sperma yang rendah atau tingginya abnormalitas, perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti pengukuran kadar hormon: testosteron, luteinizing hormone (LH), follicle-stimulating hormone (FSH), atau hormon prolaktin. Juga dilakukan biopsi testis (zakar) dalam kondisi yang sangat ekstrim (steril misalnya).

Faktor2 yang bisa mempengaruhi akurasi pemeriksaan :
  • Obat2an (Cimetidine, sulfasalazine, nitrofurantoin)
  • Kafein, alkohol, kokain, marijuana, dan merokok.
  • Herbal seperti dosis tinggi echinacea.
  • Sampel dingin/panas.
  • Terkena radiasi .
  • Tidak terkumpul sempurna (terbaik dengan masturbasi).
  • Terlalau alam abstinen.

Kamis, 18 Juni 2009

Kista Ovarium

Secara normal sering terjadi kista (kantong yang berisi cairan) dengan ukuran yang kecil pada kedua indung telur. Pada umumnya kista ini tidak mengganggu dan akan hilang dengan sendirinya. Tetapi pada kasus2 kista lainnya bisa menyebabkan masalah dan perlu diobati.

Salah satu indung telur secara normal akan menghasilkan sel telur setiap bulannya. Sel telur ini berada dalam suatu kantong yang disebut dengan folikel, tumbuh didalam indung telur. Pada hari ke 5 siklus mens, hormon estrogen menstimulasi lapisan bagian dalam rahim (endometrium) untuk tumbuh dan menebal, persiapan akan kemungkinan adanya kehamilan. Sekitar hari ke 14 sel telur dikeluarkan / dilepaskan dari indung telur, proses ini dinamakan ovulasi.

Sel telur yang dihasilkan akan bergerak ke arah saluran telur ( tuba fallopi) yang selanjutnya akan dibuahi oleh sperma, proses ini dinamakan konsepsi. Setelah ovulasi folikel yang kosong tadi menjadi korpus luteum, yang tetap bertahan sampai priode mens berikutnya. Korpus luteum berfungsi mempersiapkan endometrium agar siap untuk menerima sel hasil konsepsi tadi.

Kista Ovarium cukup sering dialami wanita disaat usia reproduksinya. Kista bisa bervariasi ukurannya serta terdapat berbagai macam jenis kista ovarium. Kebanyakan kista jinak (bukan kanker), sementara sebagian kecil lainnya bisa berupa kista yang ganas (kanker), sehingga semua bentuk kista harus diperiksakan ke dokter.

Kista Fungsional
Ini merupakan jenis kista ovarium yang paling banyak ditemukan. Asalnya dari dari sel telur dan korpus luteum. Sehingga dikenal 2 jenis kista ini yaitu Kista Folikel (klik untuk lihat gambar kista) dan Kista korpus luteum. Kedua jenis kista ini biasanya tidak menimbulkan gejala. Biasanya akan hilang sendiri dalam 6–8 minggu.

Kista Dermoid
Kista jenis ini mengandung berbagai jenis bagian tubuh seperti kulit, kuku, rambut, gigi dan lemak. Bisa ditemukan pada kedua2 bagian indung telur. Kista Dermoid biasanya kecil dan tidak menyebabkan gejala, kecuali kistanya membesar.

Cystadenoma
Adalah kista yang asalnya dari sel bagian luar indung telur. Biasanya jinak, bisa tumbuh menjadi sangat besar dan bisa menimbulkan nyeri.

Kista Hemorrhagia
Merupakan jenis kista fungsional yang mengalami perdarahan didalamnya. Sehingga menimbulkan nyeri pada salah satu sisi perut bagian bawah.

Kista Coklat (Endometrioma)
Endometrioma adalah kista yang berasal dari jaringan endometrium yang ada di indung telur (endometrium yang tidak pada tempatnya). Jaringan ini mengikut pola endometrium yang ada didalam rahim, sehingga tiap bulannya ikut menghasilkan darah haid. Karena tindakan ada akses keluar, makanya terus numpuk didalam indung telur dan menjadi kista. Sehingga dikenal juga dengan istilah Kista Coklat (berisi darah yang warnanya coklat kehitaman)

Kista ovarium yang berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala. Sampai ukuran tertentu bisa menyebabkan kista torsi (terpuntir), perdarahan atau pun pecah. Ketiga even ini akan menimbulkan gejala nyeri perut yang hebat (akut abdomen) dan memerlukan tindakan pembedahan segera (emergensi).

Kista yang besar, akan membuat penderitanya mengalami pembesaran perut serta mengalami gejala2 penekanan ke organ2 sekitarnya. Menekan usus akan membuat jadi susah nge-pup, menekan ginjal (saluran kencing) menyebabkan gangguan pipis dan gangguan ginjal.

Sebagian kista bisa berupa keganasan (kanker) terutama pada usia yang sangat muda (anak2) atau usia diatas 40 tahun ( jarang keganasan pada wanita muda). Pada tahap awal kanker indung telur tidak memberikan gejala apa2.

Berikut gejala kanker indung telur :
  • Gangguan pencernaan yang persisten, kembung atau mual
  • Perubahan kebiasaan pup (bowel habit), seperti adanya konstipasi
  • Perubahan berkemih, termasuk berkemih yang sering
  • Hilang nafsu makan, atau cepat kenyang (perut terasa penuh)
  • Pembesaran perut (celana pada sempit)
  • Nyeri saat senggama (dyspareunia)
  • Selalu kurang tenaga
  • Nyeri tulang punggung bawah (Low back pain)
  • Perubahan menstruasi

  • Kista ovarium sering ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan rutin. Jika terdeteksi, maka dilanjutkan dengan pemeriksaan2: ultrasonografi, laparoskopi, pemeriksaan darah (tumor marker = penanda tumor),

    Jika kistanya tidak menimbulkan gejala, biasanya cuma dimonitor 1-2 bulan, karena jika kista fungsional, akan hilang dengan sendirinya setelah 1 atau 2 siklus haid. Jika kistanya membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan. Jenis dan luasnya pembedahan tergantung beberapa faktor: ukuran dan jenis kista, usia, gejala dan keinginan memiliki anak.

    Kadang2 kista dapat diangkat tanpa mengangkat indung telur tindakannya disebut kistektomi. Jika diangkat seluruh indung telurnya (karena rusak akibat pembesaran kista) maka tindakannya disebut oophorektomi atau ovarektomi. Buat kanker, setelah pembedahan biasanya diberikan pengobatan kimia (kemoterapi). Penentuan keganasan tetap harus berdasarkan pemeriksaan Patologi (PA).

    Rabu, 17 Juni 2009

    Orgasme pada wanita

    Ini juga berhubungan dengan posting "How deep is your V"...dan komennya. Apakah dengan P yang pendek dan V yang dalam lalu tidak bisa O ? Jawabnya tentu saja bisa...karena O bukan hanya akibat "sentuhan" kepala P terhadap leher rahim, ibarat peribahasa: banyak jalan ke O...:music:

    Tubuh wanita mirip suatu hasil karya seni yang kompleks, cantik dilihat tetapi sukar difahami, terutama jika menyangkut persoalan O. Sering pria merasa sulit untuk memahaminya karena karena sangat berbeda jauh dengan O pria. (pria bakalan tau ngerti dengan mudah kalau mengalami menstruasi juga ) gelakguling

    O pada wanita merupakan suatu fenomena yang kompleks. Karena dalam satu kali babak ML, wanita bisa mengalami lebih dari satu kali O (multiple O). Bahkan dalam kasus yang amat jarang dan ekstrim bisa O sampai 200 kali sehari ha ha ha (ingat kasus Sarah Carmen). Dalam satu laporan di laporkan bisa mencapai 6 kali O.

    Genitalia wanita memilki 4 area yang sangat responsif terhadap stimulasi seks : Clit, G-spot, Epicenter dan Zona AFE, sehingga O pada wanita di bagi dalam 4 kategori (yang gak umum bisa lebih), dimana masing2nya memberikan sensasi yang berbeda-beda :

    1. O Vulva : bisa dihasilkan dengan cara menstimulasi daerah vulva (clit danlabia minor). Setelah timbul O ini, wanita biasanya masih "mau" nambah dan minta di stimulasi lagi serta masih bisa mengalami O lagi.

    2.O Vagina: akibat stimulasi G-spot saat penetrasi. Reaskinya dimulai dengan kontrkasi secara ritmik 1/3 bagian bawah vagina dan otot2 dasar panggul. Menimbulkan sensasi "sengatan listrik" diseluruh tubuh, serta kontraksi (kejang2) otot seluruh tubuh,dan ditandai dengan wanita menahan nafas secara spontan (nggak di buat2 = O Palsu) dan melepaskan nafas secara mendadak (meledak) saat klimaks.

    3. O Rahim: biasanya terjadi akibat stimulasi vagina bagian dalam (bagian 1/3 atas dan leher rahim) yang disebut daerah Epicenter. Ditandai dengan rahim yang berkontraksi. DItandai dengan sensai " gelombang panas" yang menyebar dari bagian bawah perut menuju ke arah dada. O ini membuat wanita merasakan kepuasan seksual yang dalam.

    4. O Campuran : adalah kombinasi dari O O diatas.

    Tanda2 yang bisa ditemukan saat O adalah adanya kontraksi otot di vagina, rahim dan anus. Kontraksi awal bisa sangat intens dengan frekeueni satu kali perdetik, saat O berlanjut, kontraksi menjadi kurang intens dengan frekuensi yang mulai jarang :
    * O ringan: 3 -5 kontraksi, O yang dalam: 10 -15 kontrkasi.
    * "Sex flush" (kemerahan/sensasi hangat) lebih terasa dan meliputi sebgain besar tubuh.
    * Otot seluruh tubuh juga mengalami kontrkasi, bukan hanya yang di daerah panggul.
    * Beberapa wanita mengalami pengeluaran/menyemprotkan cairan dari saluran pipisnya (ini yang dikenal dengan istilah ejakulasi wanita).
    * Ekspresi wajah wanita yang O memperlihatkan ekspresi kesakitan.(saking eunyaknya...):scream:
    * Pada puncak O, seluruh tubuh menjadi kaku buat sesaat.

    Ini ada video wajah2 O...tetapi ternyata....

    Selasa, 16 Juni 2009

    Pengapuran/Kalsifikasi Plasenta

    Kalsifikasi plasenta merupakan tanda menuanya plasenta, yang biasanya mulai terlihat pada kehamilan trimester III. Kalsifikasi secara USG akan terlihat sebagai bintik putih. Semakin tua kehamilan, maka jumlahnya semakin banyak. Tetapi bisa juga terjadi kalsifikasi yang dini, yang akan menurunkan jumlah nutrisi dan oksigen pada bayi.

    Kalsifikasi Plasenta sebetulnya adalah deposit kalsium pada plasenta. Deposit ini menyebabkan bagian plasenta yang ditempatinya "mati". Deposit ini bisa menyebabkan jaringan plasenta yang ditempatinya menjadi jaringan ikat. Depsoit ini juga bisa menyumbat pembuluh darah di plasenta.

    Tetapi jangan panik dulu, ternyata plasenta memiliki permukaan yang luas. Dibutuhkan kalsifikasi yang luar biasa banyak sekali untuk bisa membahayakan bayi. Kalsifikasi plasenta sendiri secara USG dikategorikan menjadi 4 grade. Grade : 0 = tidak ditemukan kalsifikasi ; 1 = terlihat sedikit gambaran kalsifiaksi ; 2 = ditemukan dengan mudah kalsifikasi setengah lingkaran dan grade 3 = banyak ditemukan kalsifikasi berbetuk lingkaran.

    Jika terjadi kalsifiaksi plasenta Grade 3 terjadi pada trimester II, maka hal ini perlu mendapat perhatian. Biasanya untuk kasus seperti ini dilakukan pemantauan secara berkala pertumbuhan bayi untuk memastikan tidak adanya gangguan pertumbuhan.

    Penyebab pastinya belum diketahui, beberapa penelitian mendapatkan faktor penyebabnya adalah bumil yang merokok, sedangkan untuk menetralkan efeknya dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung antioksidan. (sayuran dan buah2an atau supelemen yang mengandung antioksidan).

    Senin, 15 Juni 2009

    Keloid : Pencegahan dan Pengobatan

    Keloid sering dialami wanita secara umum terutama akibat tindakan operatif, seperti bekas sesar, usus buntu atau operasi buka perut lainnya. Keberadaannya sangat mengganggu "keindahan", karena ukurannya yang besar dan tampilannya yang jelek.

    Keloid adalah pertumbuhan jaringan ikat atau parut yang berlebihan, yang timbul setelah adanya luka pada kulit. Nama lainnya "cheloid" atau "hypertrophic scar". Tidak semua orang memiliki bakat keloid. Bagi yang ada bakat, luka sedikit saja sudah bisa menghasilkan keloid.

    Dalam bahasa yang lebih sederhana, keloid adalah jaringan parut yang tidak tahu kapan akan berhenti tumbuh. Bagian atas nya sering mulus/licin, dan berwarna pink atau ungu. Bentuknya tidak beraturan dan cenderung membesar dengan cepat (progresif). Tidak seperti jaringan parut, keloid tidak berkurang sejalan dengan waktu (malah bertambah ukurannya).

    Keloid merupakan problem secara kosmetik. Keberadaannya sangat mengganggu keindahan sekitarnya, tetapi kadang2 ada juga yang menimbulkan rasa gatal dan bahkan nyeri saat disentuh.

    Penyebabnya belum sepenuhnya dimengerti, kenapa ada pada sebagian orang dan tidak ada pada sebagiannya lagi. Yang jelas terjadi perubahan sinyal pertumbuhan sel yang mengontrol pertumbuhan dan pembelahan sel.

    Risiko keloid sama saja pada pria dan wanita, lebih jarang pada anak2 dan orang tua. Yang berkulit gelap lebih punya peluang yang lebih tinggi dibanding kulit yang terang. Juga ada hubungannya dengan riwayat keluarga. Keloid lebih sering tumbuh pada daerah dada, punggung, bahu dan daun telinga serta jarang pada wajah.

    Beberapa obat dan metode yang bisa dipakai untuk mengobati keloid, tetapi pengobatan2 ini tidak ada yang efektif seratus persen:
    • Cortisone (sejenis kortikosteroid): obat ini disuntikkan di lokasi keloid sebulan sekali. Cukup aman karena hanya sedikit yang akan masuk ke dalam darah.
    • Pembedahan: tindakan yang berisiko, karena membuang keloid akan memicu tumbuhnya keloid yang sama bahkan bisa lebih besar. Biasanya dilakukan suntikan steroid pada bekasnya untuk mencegah munculnya keloid kembali. Radiasi (penyinaran) setelah pembedahan juga dipakai.
    • Laser: bermanfaat untuk mengurangi / menipiskan keloid. Cara ini sangat aman cuma biayanya mahal.
    • Silikon : melapisi keloid dengan jely silikon pada area keloid selama beberapa jam sehari selama berminggu2 atau bulanan.
    • Cryotherapy: membekukan keloid dengan nitrgen cair bisa menipiskan keloid , tetapi menyebabkan keloid semakin menghitam.
    • Interferon: adalah protein yang diproduksi sistem kekebalan tubuh. untuk melawan virus dan bakteri. Injeksi interferon bisa mengurangi ukuran keloid (dalam tahap penelitian).
    • Fluorouracil: merupakan obat anti kanker, dipakai bersamaan dengan steroid atau tunggal.
    • Radiasi: dilaporkan oleh dokter yang memakainya aman dan efektif untuk mengobati keloid.

    Minggu, 14 Juni 2009

    How deep is your V...?

    Jadi teringat lagu "How deep is your loVe"...: "How deep is your Ve, I really need to learn, Cause were living in a world of fools, Breaking us down, When they all should let us be, We belong to you and me"...he he kok jadi nyanyi.gatai

    Dari blog satunya lagi, ada keluhan bahwa ukuran panjang Mr.P-nya tidak sedalam Mrs.V-nya. Panjang P saat "fully erect" hanya sekitar 9 cm-an, sedangkan dalam V-nya sekitar 14 cm-an. Sebetulnya berapa dalam sih V itu ?

    Ternyata... ukuran V berbeda pada saat dalam keadaan relaks dan terangsang. Saat relaks dinding vagina menyatu serta leher rahim lebih dekat kearah liang V, sedangkan pada saat "on" leher rahim tertarik kearah dalam dan dinding vagina membuka. Sehingga ini membuat V jadi lebih panjang dan lebar.

    Ukuran V rata-rata


    Kalau dilihat dari tabel diatas, V yang dalam keadaan relaks dalamnya hanya 3-4 inchi (1 inchi = 2,54 cm), bisa menjadi 5-6 inchi saat "on" dan saat ML bisa diregang lagi menjadi 8-9 inchi (wah dalam banget ya...)

    Variasi ukuran V sama halnya dengan ukuran P juga. Dalamnya berkorelasi dengan lebarnya. Artinya semakin dalam V maka semakin mampu berdilatasi (melebar) dibanding dengan V yang lebih dangkal.

    Cuma yang jadi pertanyaan seberapa besarkah kemampuan meregang V? Ukuran diatas adalah ukuran regangan rata2. Regangan maksimalnya adalah.......dalamnya bisa mencapai 12 inchi dan lebar 3 inchi !!! OMG :scream:

    Sabtu, 13 Juni 2009

    Meningitis dan Vaksin

    Meningitis adalah infeksi cairan spinal dan cairan otak, yang disebabkan infeksi virus atau bakteri. Meningitis virus biasanya kurang berat gejalanya dibanding yang bakteri, serta bisa sembuh tanpa pengobatan khusus. Sementara yang disebabkan bakteri bisa berat dan dapat menyebabkan keruskan otak, hilangnya pendengaran, dan ketidak-mampuan belajar.

    Penting untuk mencari tahu penyebab meningitis bakteri, karena pemberian antibiotika dapat mencegah penyebaran. Sebekum tahun 1990-an, Haemophilus influenza type b (Hib) merupakan bakteri utama penyebab meningitis bakterialis, tetapi dengan adanya vaksin yang dikembangkan serta diberikan pada anak2 sebagai imunisasi rutin/standar telah berhasil menekan infeksi kuman ini. Dewasa ini Streptococcus pneumonia dan Neisseria meningitidis meruapakan penyebab bakteri penyebab utama meningitis bakteri.

    Gejalanya demam, sakit kepala, kaku kuduk meruapakn gejala yang biasa ditemukan, bisa dalam beberpa jam atau 1-2 hari setelah infeksi. Gejala liannya mual, muntah, silau, bengong dan mengantuk. Pada bayi dan anak yang kecil gejala klasik seperti demam, sakit kepala dan kaku kuduk bisa tidak ada atau sulit terdeteksi, baiasanya bayi/anak menjadi kurang aktif/memble, atau mudah terangsang, muntah, dan tidal mau makan/minum. Dan ketika penyakitnya berkembang, maka gejala yang muncul adalah kejang (untuk semua umur)

    Meningitis bakteri bersifat menular melalui sekret tenggorokan lewat abtuk atau berciuman. Untungnya cara menyebarnya tidsak seperti flu, yang bisa lewat menghirup udara bekas nafas orang lain.

    Vaksin untuk meningitis Hib (haemofillus Influenxa type b), bisa mencegah beberapa jenis Nisseria meningitidis dan banyak jenis Streptococcus pneumonia. Vaksin Hib ini sangat aman dan efektif.

    Sedangkan vaksin khusus Nisseria meningitidis ada 2 macam yaitu MPSV4 (Menomune®) sudah tersedia sejak tahun 1981 dan MCV4 (Menactra®) yang mulai ada sejak tahun 2005. Kedua vaksin ini mencegah 4 jenis serogrup bakteri : serogroup C, Y, dan W-135 dan serogroup A yang merupakan endemis di Afrika.

    MCV4 direkomendasikan pada semua anak di usia 11 - 12 tahun. Sementara buat orang dewasa yang mau menurunkan risiko terkena infeksi, juga bisa dilakukan vaksinsi. Seperti pergi haji, travelling ke negara dengan wabah meningitis, dll. MCV4 bisa diberikan pada usia 11 - 55 tahun. MPSV4 bisa dipakai jika MCV4 tidak tersedia. Vaksin diberikan minimal 1 minggu sebelum berangkat jika memungkinkan.

    Info lengkap tentang Menactra bisa dibaca DISINI

    Jumat, 12 Juni 2009

    Air ketuban sedikit (=Oligohidramnion)

    Air ketuban memiliki beberapa peranan yang penting diantaranya melindungi bayi dari trauma, terjepitnya tali pusat, menjaga kestabilan suhu dalam rahim, melindungi dari infeksi, membuat bayi bisa bergerak sehingga otot2nya berkembang dengan baik serta membantu perkembangan saluran cerna dan paru janin.

    Ada beberapa definisi oligohidramnion yang dipakai diantaranya:
    * Berkurangnya volume air ketuban (VAK)
    * Volumenya kurang dari 500 cc saat usia 32-36 minggu
    * Ukuran satu kantong (kuadran) < 2 cm
    * Amniotic fluid index (AFI) < 5 cm atau < presentil kelima

    VAK tergantung dari usia kehamilan, sehingga definisi terbaik adalah < presentil kelima.

    VAK meningkat secara stabil saat kehamilan, volumenya sekitar 30 cc pada 10 minggu dan mencapai puncaknya 1 Liter pada 34-36 minggu, yang selanjutnya berkurang. Rata-rata sekitar 800 cc pada 40 minggu. Pengurangan volume maksimal bisa mencapai 150 cc/minggu pada usia hamil 38-43 minggu.

    Tiga hal utama yang berperan adalah VAK adalah(1) regulasi normal aliran air ketuban dari janin, (2) pergerakan air dan bahan2 yang larut didalamnya serta menembus membran (3) Efek ibu pada pergerakan cairan menembus plasenta.

    Sumber ketuban yang berperanan adalah pipis bayi yang merupakan sumber utama air ketuban dalam TM II. Sumber lain adalah cairan yan berasal dari paru janin serta rongga hidung janin.

    Oligohidramnion diakibatkan oleh banyaknya cairan yg hilang ataupun kurangnya produksi urin janin. Secara umum oligohidramnion berhubungan dengan salah satu kondisi dibawah ini:
    * Pecahnya selaput ketuban.
    * Kelainan bawaan pada saluran ginjal dan atau saluran kemih janin.
    * Produksi pipis janin yang kurang secara kronis.
    * Hamil lewat waktu (Postterm)

    Oligohidramnion lebih sering ditemukan pada kehamilan yang sudah cukup bulankarena VAK biasanya menurun sat hamil sdh cukup bulan. Ditemukan pada sekitar 12 % kehamilan yang mencapai 41 minggu.

    Diagnosa dibuat dengan pemeriksaan USG yaitu dengan mengukur indeks caira ketuban (Amniotic Fluid Index= AFI). Tetapi secara klinis (dengan pemeriksaan fisik) bisa diduga dengan : pengukuran tinggi rahim dari luar serta bagian bayi yang mudah diraba dari luar (didinding perut ibu). Namun hal ini hanya berupa asumsi/dugaan saja, tetap haris dikonfirmasi dengan USG.

    USG juga bisa melihat anantomi janin untuk melihat kelainan seperti ginjal yang tidak tumbuh (dengan tidak terlihatnya pipis di kandung kemih janin). Serta untuk mengetahui adanya gangguan pertumbuhan janin. Pemeriksaan dengan spekulum dapat dilakukan guna mendeteksi adanya kebocoran air ketuban akibat pecahnya air ketuban.

    Oligohidramnion didefinisikan sebagai AFI yang kurang dari 5 cm. Karena VAK tergantung pada usia kehamilan maka definisi yang lebih tepat adalah AFI yang kurang dari presentil 5 ( lebih kurang AFI yang <6.8 cm saat hamil cukup bulan).

    VAK merupakan prediktor kemampuan janin menghadapi persalinan, karena kemungkinan tali pusat terjepit antara bagian bayi dan dinding rahim meningkat tatkala air ketuban sedikit. Hal ini akan menimbulkan gawat janin serta persalinan diakhiri dengan bedah cesar.

    Jika terjadi oligohidramnion sebeleum cukup bulan, dilakukan perawatan secara ekspektatif tergantung kondidi bayi dan ibu, sedangkan jika terjadi pada hamil cukup bulan, dilakukan pengakhiran kehamilan (terminasi) sesuai dengan kondisi kematangan leher rahim. Jika matang dilakukan induksi persalinan.

    Jumlah air ketuban bisa ditambah drai luar dengan melakukan amnioinfusion. Cairan NaCl hangat atau sesuai suhu ruangan dimasukkan lewat leher rahim. Sehingga akan menurunkan angka cesar pada kasus oligohidramnion.

    Kamis, 11 Juni 2009

    Tapros®

    Pertama posting ini bukan sponsored review atau paid review, banyak pencarian dengan judul ini...sayang kalau gak ditampung buat nambah traffic ke blog ha ha ha. Jadi dibuatlah ringkasan tentang obat ini...

    Tapros® adalah nama dagang (Takeda) buat Leuprorelin acetate. Leuprorelin acetate adalah obat hormonal yang dipakai untuk mengobati berbagai kelainan organ yang disebabkan kelainan hormon seperti: endometriosis, mioma uteri, penebalan endometrium (hyperplasia), kanker payudara lanjut pada wanita premenopause, pubertas dini serta kanker prostat.

    Leuprorelin acetate bekerja dengan cara meniru aksi hormon yang dinamakan gonadotrophin releasing hormone (GnRH). Hormon ini jika ada dalam tubuh, akan merangsang produksi "sex steroid" oleh organ reproduksi, yaitu indung telur dan zakar. Hormon ini secara alami produksinya sedikit dan sifatnya berpulsasi. Jika diberikan dalam bentuk suntikan dalam jangka waktu yang panjang, kadarnya dalam darah akan tinggi. Sehingga akan menghambat/mengurangi produksi hormon oleh organ reproduksi, dan dapat mengurangi gejala penyakit2 di atas.

    Obat ini diberikan dalam bentuk injeksi, yang di suntikkan ke jaringan lemak (bawah kulit). Efek samping obat ini: hot flushes, berkeringat, terhentinya haid, perdarahan lucut (withdrawal bleeding), disfungsi seks, berkurangnya libido, vagina kering, perubahan ukuran payudara, nyeri sendi(arthralgia), nyeri otot (myalgia), bengkak di perifer(edema), pusing (dizziness), sakit kepala, mula, muntah, susah BAB, perubahan mood, tulang keropos, peradangan pembuluh vena (thrombophlebitis) serta reaksi bekas lokasi injeksi.

    Efek yang jarang: Bronchospasme (penyempitan saluran nafas), Rash (merah2 di kulit), hilang rasa (paraesthesia) dan depresi.

    Buat endometriosis, diberikan injeksi selama 5-6 bulan, satu kali injeksi perbulan. Obat di suntikkan dalam 5 hari pertama haid. Sekarang juga sudah tersedia untuk sediaan 3 bulan. (depo). Untuk mengurangi risiko tulang keropos, maka diberikan juga pengobatan sulih hormon secara bersamaan.

    Rabu, 10 Juni 2009

    "Burung" Patah

    Ha ha ha judulnya nyeleneh ya... bisakah "Burung" patah ? Pertanyaan yang tidak jarang juga ditanyakan orang. Jawabnya tentu saja bisa..Lhoh kok bisa kan gak ada tulangnya ? Ya bisa dunk...kejadiannya tentu saja saat "burung" sedang dalam kondisi "bangun" sempurna, yang kalau di ukur dengan EHS (=Erection Hardness Scale) dikategorikan Grade 4 yaitu P***s is completely hard and fully rigid alias keras bangetsss...gelakguling

    Bagi yang hobby nonton serial "Grey's Anatomy" pasti ingat salah satu episodenya menayangkan cerita tentang dokter yang mengalami patah p***s saat ML dengan temannya. Berikut ini cuplikan adegannya



    Yang mengalami "patah" adalah bagian yang dinamakan "corpus cavernosum" (Klik untuk lihat gambar) yang merupakan bagian berongga pada p***s yang akan terisi darah saat ereksi sehingga menyebabkan ukurannya jadi besar dan keras.

    Cedera ini sakit banget :sakit:, bahkan sering terdengar bunyi patah (KREEEKK !!!) saat terjadinya. Kemudian diikuti dengan berubahnya bagian yang patah menjadi memar berwarna gelap akibat keluarnya darah dari "corpus cavernosum". Pada 10-30 % kasus, saluran kencing (urethra) juga bisa rusak, sehingga bisa terlihat keluarnya darah pada ujung p***s.

    P***s yang patah membutuhkan tindakan emergensi. Perbaikan melalui tindakan pembedahan biasanya berhasil dengan baik dan dapat mengembalikan fungsinya seperti sediakala. Namun jika tidak diobati, cedera ini akan menyebabkan kelainan bentuk p***s atau ketidak mampuan mempertahankan ereksi(dysfungsi ereksi). Klik ini untuk melihat gambar operasi reparasinya (duh kecian ya lihat Mr.P...nangih)

    Sel darah putih dalam sperma (semen)

    Sel darah putih (lekosit) secara normal terdapat dalam jumlah yang sedikit di dalam ejakulat (semen). Jika jumlahnya sedikit, maka lekosit tidak akan mempengaruhi kualitas semen (mani) sehingga tidak akan mempengaruhi kesuburan. Namun jika kadarnya tinggi bisa menyebabkan gangguan kesuburan yang serius yang dinamakan leukocytospermia, yaitu lekosit yang banyak sekali di sperma yang jumlahnya bisa mencapai lebih dari satu juta lekosit per mililiter/cc sperma.

    Leukocytospermia sebetulnya kondisi yang jarang ditemukan. Angkanya sekitar 5% - 10% populasi, dan ditemukan pada 20% pria yang mencari pengobatan buat masalah ketidaksuburannya.

    Leukocytospermia disebabkan infeksi pada saluran genital. Yang mana keberadaan lekosit ini sebetulnya berguna untuk melawan infeksi yang terjadi. Pada penyakit menular seksual (STD)sering terjadi leukocytospermia, terutama pada infeksi chlamydia dan gonorrhea=GO.

    Dalam jumlah yang banyak, lekosit bisa mempengaruhi kesuburan pria. Hal ini karena lekosit menyebabkan sel mengalami oksidasi, sehingga merusak sel-sel sperma, yang akibatnya tentu saja sel-sel sperma ini jadi tidak mampu untuk membuahi sel telur (wanita).

    Lekosit mencetuskan oksidasi dengan cara melepaskan molekul reactive oxygen species=ROS. Molekul2 ini menyebabkan rusaknya sel. ROS merusak sel sperma sehingga mempengaruhi gerak dan bentuknya.

    Semakin banyak jumlah lekosit dalam semen, maka semakin parah akibat yang ditimbulkan oleh ROS. Namun demikian, setiap pria memiliki ambang reaksi yang berbeda terhadap ROS. Hal ini disebabkan tubuh manusia memiliki antioksidan spesifik yang mampu melawan kerusakan yang ditimbulkan oleh ROS. Sejumlah pria memiliki kadar antioksidan yang rendah, sehingga semakin gampang di pengaruhi oleh ROS.

    Pengobatan meliputi pemberian antibiotika untuk mengobati infeksi aktif yang ada. dianjurkan juga untuk ejakulasi sesering mungkin (copot de dengkul gelakguling) untuk membuang/mengeluarkan lekosit yang berlebihan pada saluran sperma.

    Selasa, 09 Juni 2009

    Nyeri Saat Ovulasi

    Bagi yang sudah mengalami menstruasi coba diingat2 kembali, sering terasa nyeri di salah satu sisi perut bagian bawah. Nyeri ini dirasakan sekitar pertengahan bulan siklus haid, kira-kira 14 hari sebelum periode haid berikutnya. Hal ini disebut mittelschmerz. Bahasa Jerman yang artinya "middle pain", artinya nyeri yang berhubungan dengan ovulasi.

    Diperkirakan 20 persen wanita mengalaminya. Ada yang mengalami mittelschmerz setiap bulan, sementara sebagian lagi sesekali mengalaminya. Pada umumnya mittelschmerz tidak membutuhkan pengobatan. Jika sakitnya tidak tertahankan maka bisa mengkonsumsi obat anti nyeri.

    Mittelschmerz mudah dikenali karena memiliki ciri yang khas, yaitu nyeri/rasa tidak nyaman yang dirasakan hanya pada satu sisi perut bagian bawah. Sesuai dengan ovulasi yang terjadi bisa di sisi kiri atau kanan secara acak tidak beraturan. Kadang di satu sisi saja selama beberapa bulan, kadang bergantian dll.

    Nyeri biasanya terasa selama beberapa menit sampai beberapa jam, bahkan bisa sampai 1 atau 2 hari. Nyeri bisa dirasakan seperti di sayat atau nyeri tumpul seperti kram. Jarang nyerinya sampai berat/kuat.

    Mittelschmerz terjadi saat ovulasi, dimana folikel (sel telur) matang, keluar/pecah dari indung telur. Penyebab pastinya rasa nyeri ini masih belum diketahui. Berikut hal yang mungkin menyebabkan timbulnya nyeri:

    * Sesaat sebelum sel telur dilepaskan, folikel yang membesar menekan permukaan indung telur sehingga menyebabkan nyeri.
    * Darah dan cairan yang timbul akibat pecah/keluarnya sel telur mengiritasi lapisan dalam perut (peritoneum), sehingga menimbulkan nyeri.

    Nyeri di bagian lain waktu haid bukanlah <>i>mittelschmerz. Hal ini bisa saja merupakan nyeri yang biasa dialami wanita haid seperti kram haid (dysmenorrhea).

    Jika dibutuhkan penghilang nyeri maka bisa dipakai asetaminophen (Tylenol atau merk lain), aspirin, ibuprofen (Advil, Motrin, atau merk lain) atau naproxen (Aleve). Jika nyerinya berat banget maka konsulkan ke dokter. Apalagi sampai tiap bulan nyerinya berat.

    Untuk kasus yg demikian maka dokter biasanya akan memberi pil KB. Tujuannya untuk mencegah ovulasi agar tidak terjadi, otomatis nyerinya juga nggak bakalan ada.

    Sedangkan buat kasus yang ringan2 saja dapat dipakai pad hangat (berisi air) di dinding perut atau berendam di air hangat. Panas akan meningkatkan aliran darah, merelaksasi otot dan menghilangkan kram.

    Sabtu, 06 Juni 2009

    Perdarahan Implantasi

    Perdarahan yang terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi serta membelah diri menanamkan dirinya di dinding rahim. Saat implantasi hasil konsepsi akan masuk ke dalam endometrium (lapisan kelenjar bagian dalam rahim), menyatu dengan jaringan rahim serta sirkulasi darahnya, daerah penanaman ini merupkan cikal bakal plasenta. Saat proses menempelnya inilah terjadi pengeluaran darah sedikit.

    Perdarahan yang terjadi berupa perdarahan ringan (spotting) yang warnanya merah jambu atau coklat muda. Tidak seperti menstruasi, timbulnya hanya 1-3 hari saja serta sifatnya tidak terus menerus (intermitten).

    Cendrung terjadinya perdarahan ini, sebelum mentruasi diperkirakan terjadi, yaitu sekitar 6 - 12 hari setelah ovulasi. Pada umumnya wanita mengalami haid kira2 14 hari setelah ovulasi, tergantung siklus haidnya.

    Ternyata tidak semua wanita mengalaminya. Hanya sepertiga wanita saja yang mengalami fenomena ini. Karena kemiripannya dengan awal periode haid, maka sering wanita tidak menyadarinya (mengetahuinya). Sebaliknya sering juga awal haid disangka perdarahan implantasi. Sehingga hal terbaik dalam mendeteksi kehamilan adalah tunggu sampai menstruasi telat.

    Namun ciri2 perdarahan berikut bisa membantu mendeteksi fenomena ini:
    • Tampilan: warna darah cenderung merah muda atau coklat muda (darah haid biasanya merah kehitaman)
    • Waktu : sebelum waktu haid, rata2 sekitar 9 hari setelah ovulasi.
    • Durasi: cendrung satu atrau dua hari dan sifatnya intermitten (terputus2).
    • Jumlah: tidak seperti haid yang cendrung membanyak, perdarahan implantasi cendrung sedikit berupa (spotting) atau bercak berwarna.

    Jumat, 05 Juni 2009

    Mumps (=Gondongan= Baguak) dan Infertilitas

    Mumps adalah infeksi virus yang mengenai kelenjar parotid (salah satu kelenjar ludah), yang lokasinya dibawah dan didepan telinga, sehinggga menimbulkan pembengkakan pada satu atau kedua2 kelenjar tersebut. Komplikasinya jarang terjadi tetapi serius.

    Dua puluh persen kasus mumps tidak memperlihatkan gejala dan tanda. Jika tanda dan gejala timbul, (biasanya setelah 2-3 minggu setelah terkena virus) gejalanya dapat berupa: pembengkakan kelanjar ludah (parotis) dan terasa nyeri, juga nyeri saat mengunyah dan menelan, demam dan lemah letih lesu.

    Gejala utama dan paling mudah dikenali adalah membesarnya kelenjar ludah (mumps= lumps atau bumps di pipi). Penyebab mumps adalah virus mumps, yang sangat mudah menyebar dari orang ke orang melalui ludah (droplet) yang terinfeksi. Disamping via droplets tentu saja jika minum dari gelas yang sama dari penderita mumps. Mumps hampir sama menularnya dengan flu (influenza).

    Komplikasi mumps berpotensi serius, tetapi jarang :
    • Orchitis: perdangan pada testis (buah zakar), bisa satu atau keduanya. Testis membengkat dan nyeri. Bisa menyebabkan kerusakan testis dan menjadi steril (tidak mampu menghasilkan sel sperma).
    • Pankreatitis: peradangan kelenjar Pankreas.
    • Encefalitis: peradangan otak.
    • Meningitis: peradangan membran dan cairan sekitar otak.
    • Peradangan indung telur, bisa mengakibatkan indung telur tidak menghasilkan telur (infertil).
    • Pekak.
    • Keguguran.
    Karena mumps disebabkan oleh virus, maka antibiotik tidak efektif. Seperti pada umumnya infeksi virus, infeksi mumps akan berakhir dengan sendirinya (self limiting disease), dlama 2 minggu.

    Beberapa hal yang bisa membantu:
    * Bed Rest samapai demam hilang.
    * Isolasi penderita agar tidak menularkan kepada yang lainnya, terutama di 5 hari pertama .
    * MAkan obat demam seperti parasetamol, aspirin (anak2 tdk boleh) dan lain-lain untuk menghilngkan gejala nyeri dan demam.
    * Kompres dingin pada pembengkakan kelenjar.
    * Pakai penpang khusus (fender) untuk testis untuk mengurangi nyeri.
    * Hindari memakan makanan yang banyak dikunyah (makan cair dan lunak).
    * Hindari makan asam (bisa merangsang produksi ludah).
    * Minum banyak air.

    Jadi mumps bisa menyebabkan infertilitas melalui peradangan pada testis pada laki2 dan indung telur wanita, tetapi komplikasi ini jarang terjadi.

    Rabu, 03 Juni 2009

    Spermatisida = Spermisida

    spermicidesSpermatisida atau spermisida adalah bahan atau substansi yang dapat me-non-aktifkan sperma sebelum sperma masuk ke rongga rahim. Sediaannya ada dalam berbagai bentuk : cream, gel, busa, film, suppositoria dan tablet. Umumnya mengandung bahan kimia yang dinamakan nonoxynol-9, yang bisa membunuh sperma.

    Spermatisida lebih efektif jika dipakai kombinasi dengan metode barier lainnya seperti kondom, diaphragma atau cervical cap. Efektifitasnya jika dipakai tanpa kombinasi sekitar 71 %, artinya dari 100, yang gagal (menjadi hamil) sekitar 29% dalam pemakaiannya selama setahun. Sedangkan vaginal douches yang mengandung spermatisida tidak efektif karena penggunannya setelah berhubungan seks, sehingga sudah cukup terlambat untuk mencegah masuknya sperma ke dalam rongga rahim.

    Bahan2 spermatisida dapat mengiritasi vagina. Ada sebagian wanita yang sensitif terhadap nonoxynol-9. Spermatisida juga dapat membunuh flora normal yang ada di vagina dan saluran kencing, sehingga dapat menyebabkan infeksi di saluran kencing dan vagina. Spermatisida yang mengandung nonoxynol-9 tidak melindungi terhadap HIV/AIDS dan Penyakit Menular Seksual (STD) lainnya. Iritasi vagina oleh spermatisida dapat meningkatkan risiko penyakit menular seksual.

    Penggunaan spermatisida dapat dimasukkan ke vagina dengan mempergunakan jari atau aplikator yang disediakan, berdasarkan petunjuk pemakian produknya. Semua spermatisida efektif jika dipakai satu jam sebelum having sex. Busa dan gel lebih cepat/segera memberikan perlindungan, sementara jenis yang lainnya seperti suppositoria dan film harus dimasukkan minimal 15 menit sebelum having sex.

    Berikut ini tip pemakaian spermatisida

    Gel, cream atau busa
    Isi aplikator dan masukkan ke vagina sedalam2nya yang masih terasa nyaman (nggak nyeri). Kemudian dorong plunger pada aplikator untuk mengeluarkan gel, cream or busa. Spermatisida yang di semprotkan tadi harus dekat dengan leher rahim. (Gambar)

    Suppositoria
    Buang bungkusnya dan masukkan suppositoria kedalam vagina. Masukkan dengan menelusuri bagian dinding belakang vagina sedalam mungkin agar mendekati leher rahim. (Gambar)

    Film
    Pastikan jari kering. Letakkan satu lembar film pada ujung jari.dan dorong dengan menelusuri bagian dinding belakang vagina sedalam mungkin sampai mendekati leher rahim.

    Sebelum tiap aktifitas seks selanjutnya, pakai kembali spermatisida dan jangan, sekurang-kurangnya 6 jam setelah berhubungan seks.

    Spermatisida bisa dibeli tanpa resep dokter.

    Selasa, 02 Juni 2009

    Vagina Dentata = Vagina Bergigi

    Vagina dentata merupakan bahasa latin untuk vagina bergigi. Vagina dentata menjadi mytos dibeberapa budaya didunia. Cerita2 rakyat ini sebetulnya bermaksud agar gak mudah ML dengan sembarang wanita serta tidak melakukan pemerkosaan gelakguling

    Tahun 2007 pernah dibuat filmnya judulnya "TEETH". Menceritakan tentang pelajar wanita bernama Dawn yang memiliki gigi pada vaginanya, sehingga membuat pasangannya mengalami kastrasi saat melakukan hubungan seks. Selanjutnya Dawn juga memanfaatkan vagina dentatanya buat melakukan balas dendam terhadap orang2 yang pernah melecehkannya secara seksual sebelumnya.

    Sebetulnya pernah dilaporkan adanya vagina dengan gigi sungguhan ...bukan mythos bukan jual kecap...Pada tahun 1989, American Journal of Forensic Medicine and Pathology melaporkan adanya suatu tumor jinak embroid yang mengandung gigi didalamnya. Tumor embroid biasanya mengandung berbagai komponen tubuh manusia seperti gigi, kuku dan rambut.

    Elizabeth Grosz seorang feminist Australia menulis:
    "The fantasy of the vagina dentata, of the non-human status of woman as android, vampire or animal, the identification of female sexuality as voracious, insatiable, enigmatic, invisible and unknowable, cold, calculating, instrumental, castrator/decapitator of the male, dissimulatress or fake, predatory, engulfing mother, preying on male weakness, are all consequences of the ways in which male orgasm has functioned as the measure and representative of all sexualities and all modes of erotic encounter"

    Senin, 01 Juni 2009

    Zat Besi Bagi Kehamilan

    Kebutuhan zat besi akan meningkat selama kehamilan. Karena zat besi dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin (protein dalam darah yang fungsinya mengangkut oksigen). Saat hamil terjadi peningkatan volume darah sebesar 50% dari biasanya, sehingga dibutuhkan banyak zat besi untuk pembentukan hemoglobin darah tambahan.

    Zat besi juga dibutuhkan buat pertumbuhan bayi dan plasenta.Kebutuhan zat besi terutama sangat meningkat pada TM II dan III. Risiko kekurangan zat besi semakin meningkat jika terjadi mual-muntah di awal kehamilan, jarak kehamilan yang berdekatan, hamil kembar dan kurang zat besi sebelum hamil.

    Kebutuhan meningkat dari 18 mg menjadi 27 mg per-hari dan karena sulit memenuhi kebutuhan besi hanya dari diet saja, maka ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi 30 mg besi per-hari sebagai langkah pencegahan, dan kebanyakan suplemen hamil mengandung zat besi sebesar itu.

    Kekurangan besi merupakan penyebab anemia yang paling sering, tetapi bukan satu2nya penyebab. Anemia bisa juga disebabkan kekurangan asam folat atau Vitamin B 12, perdarahan dan kelainan/penyakit darah. Pengobatan anemia tergantung penyebabnya, suplemen besi bukan selalu menjadi jawabannya.

    Saat kunjungan antenatal pertama (TM I) biasanya akan dilakukan pemeriksaan darah. Salah satu yang diperiksa hematokrit yaitu mengukur prosentase sel darah merah yang ada di dalam plasma darah. Hemoglobin diperiksa untuk mengukur jumlah hemoglobin (dalam gram) yang ada dalam darah. Ibu hamil lebih sering mengalami anemia dengan semakin bertambahnya usia kehamilan, sehingga dilakukan juga pemeriksaan hematokrit dan hemoglobin pada trimester ke II.

    Jika mengalami anemia, bisa saja tidak mengalami gejala sama sekali, terutama jika anemianya ringan. Namun juga bisa dirasakan gejala seperti lemah, letih , lesu dan pusing2. (Gejala ini juga dialami wanita hamil yang tidak anemia). Dari fisik terlihat pucat (bibir, kelopak mata dan jari kuku) dan frekuensi jantung meningkat, berdebar2, nafas pendek serta susah berkonsentrasi.

    Jika mengalami anemia maka dokter akan memberikan suplemen zat besi 60 sampai 120 mg per-hari atau lebih. Agar penyerapan zat besinya baik maka suplemen besi ini dimakan saat perut kosong dan dibarengi banyak air putih. Vitamin C bisa membantu penyerapan, sedangkan susu bisa menghambat penyerapannya. Dosis ini adalah besi dalam bentuk murni. Dalam suplemen hamil zat besi biasanya dalam bentuk berikatan dengan senyawa lain. Contohnya suplemen dengan 325 mg ferro-sulfate akan menghasilkan sekitar 60 mg zat besi murni. Contoh lainnya ferro-gluconate, 300 mg-nya akan menyumbang sekitar 34 mg zat besi.

    Jika menyimpan zat besi, jauhkan dari jangkauan anak2, over-dosis karena zat besi sering terjadi pada anak2. Hanya dengan satu butir pil zat besi orang dewasa, dapat menyebabkan meracuni anak kecil. Sedangkan pada orang dewasa, kadar zat besi yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pencernaan, paling sering terjadi konstipasi (susah BAB). Gejala lainnya mual dan diare (jarang). Jika efek samping ini sangat mengganggu jangan menghentikan sendiri pemakaian zat besi. Dokter akan mengatur ulang pemberiannya dimulai dengan dosis yang kecil, trus secara bertahap dinaikkan sampai ke dosis yang dibutuhkan. Jangan takut jika pup-nya kelihatan hitam, itu hal yang biasa terjadi jika mengkonsumsi zat besi.

    Jika dalam TM I dan II ibu mengalami anemia maka bayinya akan terkena risiko lahir kurang bulan dan atau gangguan pertumbuhan. Jika kondisi ibu sangat kurang zat besinya, maka hal ini dapat mempengaruhi cadangan zat besi bayi saat lahir, meningkatkan risiko anemia pada saat bayi tumbuh kembang besar nantinya.

    Ibu yang anemia juga mudah terserang infeksi, perdarahan saat melahirkan dan penyembuhan luka yang lambat. Jika anemianya berat sekali dengan kadar HB 6 atau kurang (= anemia gravis) maka dibutuhkan transfusi darah.

    Anemia dapat dicegah dengan mengkonsumsi vitamin/suplemen saat hamil dan memakan makanan yang mengandung banyak zat besi. Daging merupakan sumber zat besi, sedangkan yang berasal dari tumbuh2an termasuk kacang2an, tahu, aprikot, kentang, brokkoli, sereal yang diperkaya dengan zat besi dll.

    Jangan lupa mengkomsumsi makanan yang mengandung vitamin C bersamaan dengan konsumsi zat besi agar penyerapannya bagus seperti jus jeruk, tomat, strawbery, dan anggur. Sebaiknya jangan mengkonsumsi kalsium secara bersamaan dengan mengkonsumsi zat besi, karena akan mengganggu penyerapan zat besi (bedakan waktunya). Juga hindari kopi dan teh karena kandungan polyphenol-nya bisa mengganggu penyerapan zat besi.