Selasa, 20 April 2010

Basic Life Support - Bantuan Hidup Dasar

Istilah Basic Life Support (Bantuan Hidup Dasar) merujuk pada Usaha untuk mempertahankan kehidupan saat penderita mengalami keadaan yang mengancam nyawa.

Karena sifatnya yang dasar berarti tanpa melibatkan penggunaan alat bantu yaitu tanpa :
  •  Cairan intra vena
  •  Obat
  •  Kejutan listrik

Untuk penanganan selanjutnya setelah suatu BSL dilakukan, maka dilakukanlah Bantuan Hidup Lanjut yang terdiri dari :
RS :
  •  ATLS
  •  ACLS
  •  PALS
  •  Dll
Pra-RS :
  •  PHTLS
  •  PHCLS

Pada prinsipnya suatu BSL harus dilakukan sedini mungkin pada saat suatu kegawatdaruratan yang mengancam nyawa terjadi. Dimana bila dalam 3 - 8 menit otak dan jantung tidak mendapat suplai Oksigen, mereka akan berhenti bekerja dan dapat terjadi kematian.

kematian sendiri dapat dibagi dalam dua penjelasan yakni :

Mati Klinis :
  •  nafas (-)
  •  jantung (-)

Mati biologis :
Kerusakan sel otak
“mati betulan”

Keterlambatan melakukan suatu BSL akan menurunkan kemungkinan selamat seorang pasien dengan presentase sebagai berikut :
  • 1 menit :  98 dari 100
  • 3 menit  : 50 dari 100
  • 10 menit : 1 dari 100
Kemudian apakah yang dinilai pertama kali sebelum melakukan suatu tindakan BSL ? ada tiga hal yang harus selalu dinilai pertama kali pada pasien yang mengalami kegawatdaruratan apapun penyebabnya , yakni :


A. Airway ( jalan nafas )
B. Breathing ( pernafasan )
C. Circulation ( jantung dan pembuluh darah )


A. AIRWAY
anatomi airway

Cara menilai Airway baik yakni :
  • Pasien sadar : Masih dapat berbicara berarti Airway baik (tanpa suara tambahan)
  • Pasien tidak sadar : Look,Listen , Feel.

Ada dua macam obstruksi (sumbatan) yang dapat terjadi pada jalannafas , yakni :
  • Total : akut dan insidous
  • Partial 

OBSTRUKSI TOTAL 

Gejalanya adalah tersedak yakni adanya benda asing pada airway. Cara penanganan :
  • Ferasat Heimlich : Pasien masih berdiri
  • Hentakan Perut (Abdominal Thrust) : Pasien baring
heimlich-abdominal trust
Waspadalah pada pasien yang tidak sadar,sebab gejala obstruksi seringkali tidak dikenali

Penanganan pada gangguan obstruksi yang berat meliputi :
  • finger sweep
  • abd. thrust
  • instrumental

OBSTRUKSI PARSIAL

Biasanya pasien masih dapat bernafas namun nafasnya berbunyi. Nafas yang berbunyi merupakan tanda penting dari adanya suatu obrstruksi yang parsial.

Penyebab
Gejala
Tindakan
Cairan 
gurgling   (bunyi kumur-kumur)
suction
Lidah  
Snoring (mengorok)
Manual / airway sementara
Larinks / trachea (penyempitan)
Crowing (stridor)
Airway definitif

Jenis Stridor :
  • Inspiratoir : Terjadi sumbatan parsial pada upper respiratory.tract Misalnya diakibatkan benda asing, edema laring,difteri, dan hematoma. Seringkali stridor jenis ini juga memerlukan jalan nafas definitif.
  • Ekspiratoir : Terjadi sumbatan parsial pada lower respiratory tract.

Jenis suction:
jenis_suction

Jalan Nafas Sementara pada obstruksi parsial :
  • Oropharingeal airway ( “Guedel” ) --> Pasien tidak sadar
  • Nasopharingeal airway --> Pasien sadar / ada refleks

oro-nasopharingeal tube

B. BREATHING

Hal penting yang harus dilakukan mengenai breathing (pernafasan) adalah :
  • Menilai (asses)
  • Oksigenasi
  • ventilasi

Menilai Pernafasan baik :

Pasien Sadar :
Berbicara kalimat panjang
Laju pernafasan ( dewasa ) : 12 - 20
Tanda dispnu\sianosis (-)
Pemeriksaan fisik baik

Pasien Tidak Sadar :
Gunakan prinsip Look - Listen - Feel

Beberapa gejala gangguan breathing :
Dispnu :
  • rasa sesak
  • pernafasan cuping hidung
  • retraksi

Sianosis :
  • kebiruan
Pemeriksaan Fisis
Inspeksi : Ekspansi simetris
Perkusi : Sonor Ki=Ka
Auskultasi : Bising Nafas Ki=Ka
"  Berikanlah Oksigen Bila Keadaan Umum Penderita tidak baik"
Pemberian Oksigen :
  • Kanul Hidung
  • Face Mask
  • Non Rebreathing Mask
face mask - kanul hidung

Konsentrasi Oksigen :

  • Udara bebas ± 21 %
  • Kanul hidung dengan O2 2 LPM ± 24 %
  • Kanul hidung dengan O2 6 LPM ± 44 %
  • Face mask ( rebreathing, 6-10 LPM ) ± 35 - 60 %
  • Non rebreathing mask ( 8-12 LPM ) ± 80 - 90 %
Nafas buatan / bantuan Pernafasan :
  • Mouth to mouth ventilation
  • Mouth to mask ventilation 
  • Bag-valve-mask ( ambu-bag )
Dimana frekuensi ventilasi tambahan untuk dewasa adalah 10 - 20 kali / menit dan anak/bayi  20 kali per menit.

nafas buatan

CIRCULATION

Frekuensi Denyut Jantung Normal permenitnya adalah :
  • Dewasa : 60 - 80 kali
  • Anak : 60 - 140 kali
  • bayi : 85 - 200 kali
Pada Orang dewasa dikatakan takikardia bila denyut jantung > 100 kali per menit.
mereba denyut nadi

"  Bila jantung berhenti berdenyut maka lakukan masase jantung luar"

Resusitasi Jantung Pulmonar (RJP) adalah pemberian nafas buatan + Masase Jantung Luar

Senin, 19 April 2010

D & C

Ini istilah yang kalau di obgyn sebetulnya sudah ngetop banget . Sedangkan buat GP sebagian mungkin masih ada yang belum tahu dan tentunya buat orang awam mungkin hanya sedikit sekali yang tahu. Ingat dulu pengalaman waktu bekerja di sebuah RS Swasta sebelumnya, waktu ada pertemuan rutin mingguan, istilah ini aku kemukakan malah gak ada yang tahu, yang lebih herannya lagi dokter2 seniornya disana kekeuh mengatakan nggak pernah dengar istilah ini dalam dunia kedokteran. Hih ego banget ni orang gak mau menerima kebenaran. Sampai seolah2 awak ini sepeti orang bodohlah. sengihnampakgigisengihnampakgigisengihnampakgigi

D & C adalah singkatan dari Dilatation and Curretage alias dalam bahasa ibu kita artinya Dilatasi dan Kuretase. Dilatasi : melebarkan liang/lubang sedangkan kuretase adalah tindakan mengeruk lapisan dinding dalam rahim (dalam konteks obgyn tentunya). Pelebaran dilakukan karena lubang rahimnya berada dalam kondisi tertutup dan agar alat kuretnya bisa masuk.

Ada dua alasan utama untuk melakukan D & C:
* Evakuasi : D & C dilakukan pada wanita hamil untuk membersihkan jaringan tersisa dalam rahim. Seperti pada kematian mudigah atau blighted ovum.
* Ginekologi : D& C adalah bagian dari investigasi pada wanita yang mengalami haid yang banyak, perdarahan di luar haid dll (mandatori dilakukan jika wanita berusia > 40 tahun.

Setelah atat saat keguguran, dokter kandungan akan memeriksa untuk melihat apakah ada jaringan sisa kehamilan di rahim. Biasanya dilakukan dengan USG. Evakuasi sisa konsepsi biasanya disarankan untuk menghindari perdarahan berat dan mencegah kemungkinan infeksi rahim.

Alternatif lain dari kuret adalah evakuasi medis dengan menggunakan obat yang menyebabkan rahim berkontraksi dan mengeluarkan sisa konsepsi dengan sendirinya. Tingkat keberhasilan evakuasi medis memang kurang efektif dibanding pendekatan bedah (kuret), tetapi merupakan pilihan alternatif bagi sebagian wanita.

Jika mengalami keguguran di tahap awal kehamilan, atau jika jumlah jaringan yang tersisa sedikit, maka D & C mungkin tidak diperlukan karena jaringan yang tersisa akan dikeluarkan pada periode haid yang akan datang.

D & C sering dilakukan dalam anestesi umum oleh seorang ahli anestesia. Ginekolog akan membuka/melebarkan (dilatasi) mulut rahim dengan instrumen yang disebut dilator, dan kemudian memasukkan berbentukkanul atau sendok kuret melalui leher rahim untuk mengevakuasi isi rahim dengan dihisap atau dikuret. Prosedur ini biasanya memakan waktu kurang dari lima menit.

Hubungi dokter jika mengalami gejala-gejala berikut ini setelah D & C:
* Keluar darah dengan gumpalan besar atau perdarahan
* Sakit perut yang hebat pada bagian bawah perut
* Vagina berbau
* Suhu tinggi.

Kadang-kadang, karakter atau jumlah haid wanita bisa mengalami gangguan. Atau mungkin ada pendarahan atau bercak di antara periode haid atau saat berhubungan seksual. Perubahan tersebut dapat disebabkan oleh gangguan hormonal atau mungkin karena penyakit leher rahim atau uterus.

Pada wanita yang lebih tua, khususnya mereka yang mengalami pendarahan paska-menopause, mandatori (wajib) dilakukan D & C. Ginekolog akan mengikis (kuret) lapisan rahim untuk membuat diagnosis dan memberikan pengobatan yang tepat sesuai dengan hasil pemeriksaan patologi (PA) . Hanya sedikit perempuan di bawah usia 40 tahun membutuhkan prosedur ini karena penyakit di rahim jarang ada pada wanita muda.

Kuret ginekologi (kuret PA) dilakukan secara rawat jalan. Prosedurnya bisa tanpa anestesia. Sebuah tabung kecil (selebar sedotan yang sangat tipis) dimasukkan ke dalam rahim. Lalu dilakukan biopsi dari lapisan rahim. Biasanya akan terasa tidak nyaman , tapi akan segera hilang dalam hitungan detik.

Sampel yang diambil kemudian dikirim ke ahli patologi untuk pemeriksaan. Namun, D & C hanya menyediakan sejumlah informasi yang terbatas untuk itu dianjurkan pemeriksaan histeroskopi (meneropong bagian dalam rahim) serta prosedur biopsi. Prosedur ini juga dapat dilakukan tanpa anestesi umum.

Kadang-kadang D & C (dengan atau tanpa histeroskopi) dilakukan dengan anestesi umum. Hal ini biasanya dilakukan jika ginekolog mengantisipasi bahwa leher rahim akan sulit untuk melebarkan atau jika wanita sangat cemas atau permintaan pasien untuk anestesi umum.

D & C biasanya digunakan untuk membuat diagnosis, dan tidak digunakan untuk merawat masalah pendarahan, kecuali evakuasi darurat.

Setelah kuret, dianjurkan untuk istirahat. Dan perdarahan ringan masih akan terjadi paska D & C. Komplikasi tindakan ini jarang terjadi. Komplikasi bisa berupa :
1. Rahim tembus/berlobang ( perforasi) karena dinding rahim hamil sangat lembut.
2. Tidak bersih, (evakuasi tidak lengkap). dapat menimbulkan infeksi dan perdarahan lagi.
3. Risiko D & C pada wanita non-hamil lebih rendah.

Senin, 12 April 2010

Tips Supaya Cepat Hamil

Umumnya setiap pasangan yang menikah ingin cepat hamil/punya keturunan. Hanya sebagian kecil saja yang menunda kehamilan dengan alasan terbanyak adalah masalah pekerjaan / karir. Bagi yang ingin cepat hamil, berikut ada tips yang dapat dikerjakan. Manjur gaknya sih memang gak dijamin cepet hamil, yang penting usaha...http://emo.huhiho.com

Tips # 1. Lakukan hubungan seks tiga kali seminggu.
Berhubungan seks secara teratur adalah cara terbaik untuk hamil. Pasangan sering mencoba mengira2 sendiri waktu suburnya terus melakukan hubungan seks. Padahal sebetulnya agak sulit untuk melakukan itu. Memang benar bahwa seks yang tidak dalam masa ovulasi tidak akan menghasilkan kehamilan. Namun, karena perempuan tidak selalu berovulasi, maka dengan melakukan hubungan seks tiga kali seminggu akan membantu mengkover kemungkinan2 lolosnya masa subur (ovulasi).

Tips # 2. Gunakan kit prediksi ovulasi atau monitor kesuburan.
Menggunakan kit ovulasi untuk memprediksi kapan akan terjadinya ovulasi akan meningkatkan peluang untuk hamil. Metode2 deteksi ovulasi lainnya bagi banyak wanita terlalu membingungkan seperti metode suhu basal atau kalendar. Kit prediksi Ovulasi bekerja dengan cara mendeteksi LH surge (lonjakan kadar LH) 24- 48 sebelum ovulasi. Mereka relatif mudah digunakan dan biasanya akurat untuk memprediksi ovulasi.

Tip # 3. Melakukan hubungan seks sebelum ovulasi (bukan setelahnya).
Terkadang pasangan menjadi bingung tentang waktu terbaik untuk berhubungan seks dalam hubungannya dengan ovulasi. Masa subur adalah gap/celah yang kecil setiap bulannya karena sel telur rata2 hanya mampu bertahan selama 24 jam. Sedangkan sperma, di sisi lain, akan hidup selama tiga sampai lima hari (rata-rata 48 jam). Inilah sebabnya mengapa berhubungan seks dua atau tiga hari sebelum ovulasi akan meningkatkan kesempatan untuk hamil. Jangan menunggu sampai hari ovulasi baru melakukan hubungan seks.

Tip # 4. Jangan mengandalkan metode Kalender untuk memprediksi ovulasi.
Banyak pasangan yang sudah tahu bahwa ovulasi kira2 terjadi di hari ke 14 haid, sehingga itulah waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seks. Ini tidak sepenuhnya benar, karena hal diatas didasarkan pada metode kalender dengan asumsi bahwa siklusnya teratur selama 28 hari dan ovulasi terjadi pada pertengahan siklus. Kenyataannya banyak wanita tidak berovulasi pada hari ke 14 haid. Sebaiknya gunakan Tips # 2

Tip # 5. Tidak bergantung pada kesuburan tabel kesuburan (tabel suhu basat tubuh) untuk memprediksi ovulasi.
Tabel kesuburan untuk melacak ovulasi memiliki kekurangan, karena ovulasi tidak terjadi pada waktu yang sama setiap bulannya. Kit prediksi ovulasi akan lebih membantu.

Tip # 6. Pastikan sudah memeriksakan diri ke spog (he he yg ini bukan promosi spog lho).
Kalau di luar sana pasangan yang akan menikah malah sudah melakukan konseling pra nikah, bisa termasuk di dalamnya pemeriksaan pada pasangan masing2. Sehingga sebelum nikah sudah bisa tahu tentang kondisi pasangan masing2 (he he lebih baik kan dari oada nantinya seperti membeli kucing dalam karung). Serta pastikan mengkonsumsi vitamin sebelum hamil terutama asam folat atau vitamin prenatal lainnya

Tip # 7. Tidak merokok, minum alkohol, atau penyalahgunaan obat-obatan.
Obat-obatan, alkohol dan rokok dapat mempengaruhi kesuburan. Hal ini juga akan mempengaruhi kehamilan (jika natinya hamil) . Penting untuk berhenti merokok atau menggunakan obat-obatan dan alkohol sebelum hamil.

Tip # 8. Berhubungan seks secara happy-happy.
Kadang-kadang saat pasangan sedang mencoba untuk hamil, seks menjadi suatu pekerjaan yang memaksa , apalagi ada desakan dari mertua yang ingin segera punya cucu, maka hubungan seks bisa seperti mesin. Buat suasana yang romantis atau mencoba sesuatu yang berbeda untuk saat berhubungan seks. Beberapa peneliti percaya bahwa orgasme saat melakukan hubungan seks meningkatkan kemungkinan untuk hamil. Gerakan spasmik rahim saat orgasme akan membantu menarik sperma ke dalam rahim dan rgasme dapat meningkatkan jumlah sperma laki-laki.

Tip # 9. Berhubungan seks dengan posisi agar sperma tetap berada di dalam vagina.
Posisi misionaris (klasik) adalah posisi yang baik untuk digunakan ketika mencoba untuk hamil. Hindari posisi di mana perempuan itu berada di atas. Gravitasi akan memungkinkan sperma bocor keluar dengan posisi tersebut. Juga coba tempatkan bantal di bawah pinggul untuk membantu memiringkan panggul dan menjaga sperma masuk lebih dalam lagi dan tidak keluar. Jangan bangun sesaat setelah berhubungan seks. Cobalah untuk rileks dan memungkinkan sperma untuk tinggal di vagina selama mungkin.

Tip # 10. Jangan mencoba terlalu lama untuk hamil.
Sebagian besar pasangan bisa hamil dalam waktu satu tahun menikah dengan melakukan hubungan seks secara teratur. Jika belum hamil dalam waktu satu tahun konsultasikan ke dokter spog untuk meminta nasihat. Berdoa sih harus ...tapi juga harus berusaha.sembah

Sabtu, 10 April 2010

Perdarahan Implantasi

Setelah konsepsi terjadi, maka sel telur yang sudah dibuahi akan bergerak ke arah rahim serta menanamkan diri di lapisan dalam rahim (endometrium). Pada sebagian wanita penanaman ini menimbulkan bercak darah (spotting). Darah ini kadang-kadang membuat bingung dengan menstruasi.

Pada umumnya darah implantasi ini berupa bercak merah terang atau kecoklatan. Tidak seperti menstruasi bercak ini cendrung hanya muncul 1-3 hari dan bersifat intermiten.
Sering terjadi sebelum periode menstruasi berikutnya, biasnya sekitar 6 - 12 hari setelah ovulasi.



Berbeda dengan pandangan umum, tidak semua wanita mengalamiperdarahan implantasi. Kenyataanya hanya sepertiga wanita mengalami fenomena ini. Namun demikian karena kemiripannya dengan perdarahan awal menstruasi bisa saja membuat bingung.

Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal seperti berikut
Tampilannya - Perdarahan implantasi cendrung berwarna merah muda atau coklat muda, sedangkan darah haid biasanya berwarna merah gelap.

Waktu - Jika wanita mengalami pembuahan maka perdarahan implantasi perdarahan sebelum haid sekitar 9 hari setelah ovulasi.

Durasi - Perdarahan implantasi cendrung berakhir dalam 1 sampai 2 hari serta bersifat intermitten (terputus-putus).

Heaviness - Unlike the progressively heavy flow of a menstrual period, implantation bleeding tends only to occur as light spotting or coloured discharge.

Selasa, 06 April 2010

Test Baru Untuk Kanker Ovarium : OVA 1 ™

Kanker Ovarium (indung telur) merupakan kanker penyebab kematian nomor lima. Kanker Ovarium sering berupa benjolan/massa pada ovarium. Massa atau benjolan ini bisa teraba pada perut bagian bawah. Masa ini bisa juga bukan suatu kanker ovarium (misalnya pertumbuhan jinak) . Keganasan belum bisa dipastikan sebelum dilakukan tindakan operasi dan pemeriksaan patologi.

OVA1 baru saja di setujui oleh FDA yaitu pemeriksaan darah untuk menentukan apakah massa di ovarium suatu kanker atau bukan. OVA1 mengukur kadar 5 jenis protein di dalam tubuh wanita. Lakukan dilakukan penghitungan dengan sofware komputer sehingga keluar skor tertentu. Skor berkisar antara 0 - 10 semakin tinggi angkanya maka semakin besar kemungkinan massa tumor di ovarium tersebut adalah suatu kanker. Juga tergantung pada wanita ybs dalam status pre atau post menopause.

OVA1 bukan skrining tes untuk kanker ovarium. Biasanya dokter menggunakan pemeriksaan ini secara bersama-sama dengan pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan fisik, USG dll. Tes ini tidak bisa dilakukan pada semua wanita terutama pada wanita yang pernah menderita kanker ovarium dalam 5 tahun terakhir.

OVA1 merupakan tes yang penting karena dapat membantu dokter untuk memutuskan jenis operasi yang akan dilakukan. Apakah cukup hanya di kerjakan oleh ginekolog (jinak) saja atau harus dilakukan oleh seorang gineko-onkolog (ganas) .

OVA1 memeriksa 5 bio-marker plus sofware untuk menilai skornya:

* Menilai kemungkinan suatu massa ovarium ganas / tidak
* Membantu mengidentifikasi pasien apakah harus dirujuk ke ginekolog-oncolog
* Dapat meningkatkan luaran pengobatan pasien

OVA1 dapat diperiksa pada wanita-wanita dengan kriteria sbb:

* Usia minimal 18 tahun
* Ada massa di ovarium
* Yang sedang direncanakan untuk operasi
* Belum di rujuk ke onkolog
* Belum pernah terkena kanker dalam 5 tahun terakhir
* Faktor rheumatoid kurang dari 250IU/ml

Senin, 05 April 2010

Indeks International Fungsi Ereksi (IIEF)

Disfungsi ereksi (ED) adalah ketidak mampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi penis yang cukup untuk melakukan hubungan seksual, terdapat pada jutaan laki-laki dengan berbagai derajat. Sebagian besar kasus penyebabnya bersifat organik, berupa penyakit pembuluh darah yang akan menurunkan aliran darah ke dalam penis.

Terlepas dari penyebab utamanya, disfungsi ereksi memiliki dampak negatif terhadap harga diri, kualitas hidup dan hubungan interpersonal. Langkah awal dalam evaluasi adalah dengan mencari riwayat medis dan sosial secara rinci, termasuk penggunaan obat-obatan.



Untuk menilai derajat/indeks ED secara sederhana dapat dilakukan dengan mempergunakan kuisioner seperti dibawah ini:

Instruksi: Pertanyaan dibawah ini akan menggali efek gangguan ereksi dalam 4 minggu terakhir. Silakan jawab pertanyaan berikut sejujur dan sejelas mungkin. Ikuti definisi dibawah ini:

Aktifitas seksual termasuk: intercourse, foreplay dan masturbasi

Intercourse didefinisikan sebagai penetrasi vagina.

Stimulasi Seksual termasuk didalamnya situasi seperti foreplay , melihat gambar atau film erotik dll.

Ejakulasi artinya keluarnya semen dari penis (atau rasa seperti ejakulasi tanpa semen)

Pilih satu jawaban dari pertanyaan2 dibawah ini

1. Dalam 4 minggu ini, seberapa seringkah anda mampu ereksi saat melakukan aktifitas seksual ?
0 Tidak ada aktifitas seksual
0 Hampir selalu atau selalu
0 Lebih dari separuh aktifitas (lebih dari separuh total aktifitas)
0 Kadang2 (cuma setengah dari total aktifitas)
0 Beberapa kali (kurang dari separuhnya)
0 Hampir tidak pernah atau tidak pernah

2. Selama 4 minggu ini, kapan anda mengalami ereksi terhadap stimulasi seksual, seberapa sering ereksi yang cukup keras untuk penetrasi?

0 Tidak ada stimulasi seksual
0 Hampir sering atau sering
0 Lebih dari separuh aktifitas (lebih dari separuh total aktifitas)
0 Kadang2 (cuma setengah dari total aktifitas)
0 Beberapa kali (kurang dari separuhnya)
0 Hampir tidak pernah atau tidak pernah

Pertanyaan no 3, 4 dan 5 akan menanyakan ereksi yang mungkin dialami saat melakukan sexual intercourse.

3. Selama 4 minggu terakhir, saat akan melakukan sexual intercourse, seberapa seringkah anda mampu melakukan penetrasi ?

0 Tidak pernah/tidak ada
0 Hampir sering atau sering
0 Lebih dari separuh aktifitas (lebih dari separuh total aktifitas)
0 Kadang2 (cuma setengah dari total aktifitas)
0 Beberapa kali (kurang dari separuhnya)
0 Hampir tidak pernah atau tidak pernah

4. Selama 4 minggu terakhir, saat melakukan sexual intercourse, seberapa seringkah anda mampu mepertahankan ereksi setelah melakukan penetrasi ke pasangan anda ?

0 Tidak ada penetrasi
0 Hampir sering atau sering
0 Lebih dari separuh aktifitas (lebih dari separuh total aktifitas)
0 Kadang2 (cuma setengah dari total aktifitas)
0 Beberapa kali (kurang dari separuhnya)
0 Hampir tidak pernah atau tidak pernah

5. Dalam 4 terakhir, saat sexual intercourse, seberapa sulitkah untuk mempertahankan ereksi anda sampai selesai intercourse?

0 Tidak ada usaha untuk intercourse
0 Hampir sering atau sering
0 Lebih dari separuh aktifitas (lebih dari separuh total aktifitas)
0 Kadang2 (cuma setengah dari total aktifitas)
0 Beberapa kali (kurang dari separuhnya)
0 Hampir tidak pernah atau tidak pernah

6. Dalam 4 minggu teakhir, seberapa seringkah anda berusaha untuk melakukansexual intercourse?

0 Tidak ada usaha
0 1 - 2 kali
0 3-4 kali
0 5-6 kali
0 7-10 kali
0 Lebih dari 11 kali

7. Dalam 4 minggu terakhir, saat melakukan sexual intercourse seberapa seringkah andamerasa puas?

0 Tidak berusaha melakukan intercourse
0 Hampir sering atau sering
0 Lebih dari separuh aktifitas (lebih dari separuh total aktifitas)
0 Kadang2 (cuma setengah dari total aktifitas)
0 Beberapa kali (kurang dari separuhnya)
0 Hampir tidak pernah atau tidak pernah

8. Dalam 4 minggu terakhir, seberapa enjoy-kah anda ?

0 Tidak ada intercourse
0 Sangat-sangat menikamti
0 Sangat menikmati
0 Cukup menikamti
0 Tidak begitu menikmati
0 Tidak menikmati

9. Dalam 4 minggu ini, saat melakukan stimulasi seksual atau intercourse seberapa seringkah anda mengalami ejakulasi?

0 Tidak ada intercourse atau stimulasi.
0 Hampir sering atau sering
0 Lebih dari separuh aktifitas (lebih dari separuh total aktifitas)
0 Kadang2 (cuma setengah dari total aktifitas)
0 Beberapa kali (kurang dari separuhnya)
0 Hampir tidak pernah atau tidak pernah

10. Dalam 4 minggu ini, ketika melakukan stimulasi seksual atau intercourse seberapa seringkah ada merasakan orgasmus atau klimaks (dengan atau tapa ejakulasi)?

0 Tdak ada stimulasi atau intercourse
0 Hampir sering atau sering
0 Lebih dari separuh aktifitas (lebih dari separuh total aktifitas)
0 Kadang2 (cuma setengah dari total aktifitas)
0 Beberapa kali (kurang dari separuhnya)
0 Hampir tidak pernah atau tidak pernah

Pertanyaan 11 dan 12 menanyakan tentang sexual desire. Sexual desire didefinisikan sebagai rasa ingin melakukan/mengalami pengalaman seksual (misalnya, masturbatsi atau intercourse) atau perasaan frustasi karena tidak melakukan hubungan seks.

11. Dalam 4 minggu ini, seberapa seringkah anda merasakan sexual desire?

0 Hampir sering atau sering
0 Lebih dari separuh aktifitas (lebih dari separuh total aktifitas)
0 Kadang2 (cuma setengah dari total aktifitas)
0 Beberapa kali (kurang dari separuhnya)
0 Hampir tidak pernah atau tidak pernah

12. Dalam 4 minggu ini, bagaimana kadar/level sexual desire anda?

0 Sangat tinggi
0 Tinggi
0 Sedang
0 Rendah
0 Sangat rendah bahkan tidak ada sama sekali

13. Over the past 4 weeks, how satisfied have you been with you overall sex life?

0 Very satisfied
0 Moderately satisfied
0 About equally satisfied and dissatisfied
0 Moderately dissatisfied
0 Very dissatisfied

14. Dalam 4 minggu ini, seberapa puaskah hubungan seksual anda dngan pasangan anda ?

0 Sangat puas
0 Sedang2 saja puasnya
0 Seimbang antara puas dan tidak
0 Tidak puas
0 Sangat tidak puas

15. Selama 4 minggu ini, bagaimana penilaian anda terhadap keyakinan anda bahwa anda bisa eresi dan mampu mepertahankannya ?

0 Sangat tingi
0 Tinggi
0 Sedang
0 Rendah
0 Sangat rendah

Sistem skornya sebagai berikut

Seluruh pertanyaan di atas dikelompokkan ke dalam 5 domain sbb (skor jawaban berurutan mulai nilai 0 - 5):

Domain
Pertanyaan No
Range Skor
Skor Maksimum

Fungsi Ereksi 1, 2, 3, 4, 5, 15 0-5 30
Fungsi Orgasme
9, 10 0-5 10
Sexual Desire 11, 12 0-5 10
Kepuasan Intercourse
6, 7, 8 0-5 15
Kepuasan secara Umum 13, 14 0-5 10

Interpretasi Klinis

I. Fungsi Ereksi dapat dinilai dari total skor sbb:

Skor Interpretasi
0-6 Disfungsi berat
7-12 Disfungsi sedang
13-18 Disfunsi ringan-sedang
19-24 Disfungsi ringan
25-30 Normal


II. Fungsi Orgase dinilai dari total skor sbb:

Skor Interpretasi
0-2 Disfungsi berat
3-4 Disfungsi sedang
5-6 Disfungsi ringan -sedang
7-8 Disfungsi ringan
9-10 Normal


III. Sexual desire dinilai dari total skor dinilai sbb:

Skor Interpretasi
0-2 Disfungsi berat
3-4 Disfungsi Sedang
5-6 Disfungsi ringan-sedang
7-8 Disfungsi ringan
9-10 Normal


IV.Kepuasan intercourse dinilai dari total sbb:

Skor Interpretasi
0-3 Disfungsi berat
4-6 Disfungsi Sedang
7-9

Disfungsi ringan-sedang

10-12 Disfungsi ringan
13-15 Normal


V. Kepuasan Secara Umum dinilai dari total skor:

Skor Interpretasi
0-2 Disfungsi berat
3-4 Disfungsi Sedang
5-6 Disfngsi ringan-sedang
7-8 Disfungsi ringan
9-10 Normal