Dalam post ini aku nggak akan menulis segala hal tentang bagaimana mendiagnosa suatu kehamilan, karena akan sangat tehnis sekali. Tulisan ini aku buat terinspirasi dari kasus yang ditemukan di lapangan.
Kasus I
Ce masih SMA, dengan pembengkakan pada perut, yang oleh pengirim rujukannya dikatakan tumor dalam perut.
Kasus II
Ce baru tamat SMA, sudah berobat kemana2 dengan diagnosa magh yang parah (mual muntah yang parah)
Kasus III
Wanita anak satu, yang tidak haid2 karena suntik KB, setelah di periksa hamilnya sudah 6 bulan (yang mirip ini banyak kasusnya)
Pada kasus2 diatas sering keluarga pasien surprise dan gak yakin kalau dikatakan anak/isterinya hamil. "Masak sih dokter?" gitu responnya..."coba periksa betul2 lagi dok..." gitu respon selanjutnya.
Apakah tenaga kesehatan kita begitu bodohnya sehingga tidak bisa/sulit menilai/mendiagnosa suatu kehamilan ? Jawabnya tidak lah...tapi kenapa terjadi juga/ luput ? (seperti contoh2 diatas).
Jawabnya :
1. Terlalu lugu.
Lugu artinya nggak punya pikiran macam2 sehingga tidak berpikir kreatif. Contohnya pada kasus I dan II, Nggak kepikiran sama petugas kalau anak sekarang dalam bergaul terkadang sudah melebihi ambang "batas" (susila dan agama)
2. Terlalu percaya.
Mirip dengan yang pertama. Percaya saja dengan status "gadis/nona", sehingga gak memikirkan kemungkinan lain (kehamilan)
3. Terlalu under estimate.
Contohnya pada kasus yang nomor III. Memang sering ditemukan suntik KB membuat akseptor tidak haid, tetapi jangan sampai "terlena" dan tidak memperhatikan keluhan pasien, secara berkala tetap juga dilakukan pemeriksaan kehamilan (murah dan mudah) dengan test strip kehamilan. Karena angka kebobolan KB-kan ada (walau kecil jika dilaksanakan dengan benar).
Aku jadi teringat senior yang juga guru dalam pendidikan yang dalam menguji mahasiswa kedokteran selalu menanyakan diagnosis kehamilan. Katanya sebagai dokter jangan sampai nggak bisa mendiagnosis kehamilan .
Mohon maaf, tulisan ini tidak bermaksud apa2, cuma sebagai pengingat saja agar selalu bersikap profesional dalam bekerja. Jangan terlalu lugu, terlalau percaya serta under estimate...(over estimate juga gak boleh kan )
Kasus I
Ce masih SMA, dengan pembengkakan pada perut, yang oleh pengirim rujukannya dikatakan tumor dalam perut.
Kasus II
Ce baru tamat SMA, sudah berobat kemana2 dengan diagnosa magh yang parah (mual muntah yang parah)
Kasus III
Wanita anak satu, yang tidak haid2 karena suntik KB, setelah di periksa hamilnya sudah 6 bulan (yang mirip ini banyak kasusnya)
Pada kasus2 diatas sering keluarga pasien surprise dan gak yakin kalau dikatakan anak/isterinya hamil. "Masak sih dokter?" gitu responnya..."coba periksa betul2 lagi dok..." gitu respon selanjutnya.
Apakah tenaga kesehatan kita begitu bodohnya sehingga tidak bisa/sulit menilai/mendiagnosa suatu kehamilan ? Jawabnya tidak lah...tapi kenapa terjadi juga/ luput ? (seperti contoh2 diatas).
Jawabnya :
1. Terlalu lugu.
Lugu artinya nggak punya pikiran macam2 sehingga tidak berpikir kreatif. Contohnya pada kasus I dan II, Nggak kepikiran sama petugas kalau anak sekarang dalam bergaul terkadang sudah melebihi ambang "batas" (susila dan agama)
2. Terlalu percaya.
Mirip dengan yang pertama. Percaya saja dengan status "gadis/nona", sehingga gak memikirkan kemungkinan lain (kehamilan)
3. Terlalu under estimate.
Contohnya pada kasus yang nomor III. Memang sering ditemukan suntik KB membuat akseptor tidak haid, tetapi jangan sampai "terlena" dan tidak memperhatikan keluhan pasien, secara berkala tetap juga dilakukan pemeriksaan kehamilan (murah dan mudah) dengan test strip kehamilan. Karena angka kebobolan KB-kan ada (walau kecil jika dilaksanakan dengan benar).
Aku jadi teringat senior yang juga guru dalam pendidikan yang dalam menguji mahasiswa kedokteran selalu menanyakan diagnosis kehamilan. Katanya sebagai dokter jangan sampai nggak bisa mendiagnosis kehamilan .
Mohon maaf, tulisan ini tidak bermaksud apa2, cuma sebagai pengingat saja agar selalu bersikap profesional dalam bekerja. Jangan terlalu lugu, terlalau percaya serta under estimate...(over estimate juga gak boleh kan )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar