Metode Amenorrhea Laktasi (MAL) merupakan metode KB berdasarkan fisiologi menyusui. Jika memnuhi 3 kriterianya maka risiko menjadi hamil dalam 6 bulan pertama hanya 2% atau 1 dalam 50.
Tiga kriteria MAL adalah:
1. Amenorrhea, artinya tidak adanya mens. Kembalinya mens didefinisikan sebagai munculnya darah atau spotting 2 hari berturut-turut setelah 2 bulan paska melahirkan.
2. Menyususi secara Full atau nyaris Full, termasuk ASIX dan hampir ASIX, siang malam, sesuai kemauan bayi.Efektifitas MAL meningkat jika pola menyusuinya instens terutama, di minggu2 dan bulan2 awal.
3. Kurang dari 6 bulan paska melahirkan. Setelah enam bulan, kesuburan sering sudah kembali.
Isapan bayi akan menekan hormon yang diperlukan untuk terjadinya ovulasi. Sehingga tentu saja tanpa ovulasi kehamilan tidak akan terjadi.
Agar MAL berfungsi kegiatan menyususi bayi (breastfeeding) harus dilakukan:
* Segera setelah melahirkan (IMD)
* Sesering mungkin berdasarkan permintaan bayi, bukan terjadwal.
* Tanpa botol atau dot
* Tanpa interval yg panjang antara kegiatan menyusukan baik siang maupun malam.
* Tanpa susu tambahan.
* Bahkan jika ibu atau bayi sakit sekalipun.
Manfaat/keuntungannya
* Efektifitas tinggi (minimal 98%)
* Mudah dikerjakan.
* Bisa dimulai segera paska melahirkan.
* Tidak dibutuhkan supply
* Tidak mempegaruhi intercourse
* Tanpa Efek samping
* Ada untungnya dari segi kesehatan ibu dan bayi.
* Bisa diterima dari segi agama maupun budaya mana saja.
Kerugian
* Beberapa wanita membutuhkan lubrikasi saat ML agar nyaman
* Tidak bisa buat yang tidak mau breastfeeding (ha ha ha la iya lah)
* Pola menyusui akan sulit untuk dipertahankan
* Lamanya metode ini terbatas (efektif hanya 6 bulan)
* Tidak ada perlindungan terhadap PMS/HIV
Tiga kriteria MAL adalah:
1. Amenorrhea, artinya tidak adanya mens. Kembalinya mens didefinisikan sebagai munculnya darah atau spotting 2 hari berturut-turut setelah 2 bulan paska melahirkan.
2. Menyususi secara Full atau nyaris Full, termasuk ASIX dan hampir ASIX, siang malam, sesuai kemauan bayi.Efektifitas MAL meningkat jika pola menyusuinya instens terutama, di minggu2 dan bulan2 awal.
3. Kurang dari 6 bulan paska melahirkan. Setelah enam bulan, kesuburan sering sudah kembali.
Isapan bayi akan menekan hormon yang diperlukan untuk terjadinya ovulasi. Sehingga tentu saja tanpa ovulasi kehamilan tidak akan terjadi.
Agar MAL berfungsi kegiatan menyususi bayi (breastfeeding) harus dilakukan:
* Segera setelah melahirkan (IMD)
* Sesering mungkin berdasarkan permintaan bayi, bukan terjadwal.
* Tanpa botol atau dot
* Tanpa interval yg panjang antara kegiatan menyusukan baik siang maupun malam.
* Tanpa susu tambahan.
* Bahkan jika ibu atau bayi sakit sekalipun.
Manfaat/keuntungannya
* Efektifitas tinggi (minimal 98%)
* Mudah dikerjakan.
* Bisa dimulai segera paska melahirkan.
* Tidak dibutuhkan supply
* Tidak mempegaruhi intercourse
* Tanpa Efek samping
* Ada untungnya dari segi kesehatan ibu dan bayi.
* Bisa diterima dari segi agama maupun budaya mana saja.
Kerugian
* Beberapa wanita membutuhkan lubrikasi saat ML agar nyaman
* Tidak bisa buat yang tidak mau breastfeeding (ha ha ha la iya lah)
* Pola menyusui akan sulit untuk dipertahankan
* Lamanya metode ini terbatas (efektif hanya 6 bulan)
* Tidak ada perlindungan terhadap PMS/HIV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar