Terimakasih telah mem-approve imel saya. Senang sekali menemukan blognya dr. Didi diinternet. Akhirnya joinlah saya di milis ini, berharap akan banyak ilmu yang memnag bukan bidang saya bakal bisa saya ketahui.
Begini Dok, mens terakhir saya Juni 21, 2008 intervalnya ga pasti sekitar 30 harian. Biasanya bulan depannya bakalan mundur 3-5 harian. Karena bulan berikutnya saya ga juga dapet mens, kemudian sekitar agustus awal saya cek dengan test pack hasilnya positif. Ini kehamilan
saya yang pertama dok.
Kemudian tanggal 11 Agustus (pemeriksaan I) saya cek ke dokter untuk lebih memastikan. Berdasarkan hasil usg, memang postif hamil, 5 weeks 6 days, tapi ketika itu kata dokter detak jantungnya belum terdengar. Karenanya saya diminta cek lagi 2 ato 3 pekan setelahnya.
Kemudian tanggal 1 September (pemeriksaaanII) dicek lagi dengan usg hasilnya bahwa detak jantung bayi terdengar tapi lemah, selain itu ukuran janinnya kecil tidak seperti seharusnya.. kata dokter seharusnya sekitar 1 cm. Tapi dari usg hanya di dapat 3.3 mm,ukuran plasentanya
saya agak2 lupa. Saat itu dokter saya dah bilang kalo bisa jadi janinnya akan stop growing, dan sewaktu2 saya akan mengalami keguguran. Dokter meminta saya datang lagi sepekan setelahnya
Kemudian tanggal 8 September (pemeriksaan III) saya cek-an lagi dan hasilnya, ukuran janin bertambah tapi kata dokter tidak signifikan krn hanya menjadi 4.6 mm (ukuran plasenta juga bertambah), dan detak jantung kata dokter tak lagi ditemukan. Kata dokter sekali lagi waktu
itu sudah dipastikan saya bakal mengalami keguguran. Dokter kemudian memberikan 2 opsi, yang pertama dilakukan operasi aborsi, yang kedua mengunggu hingga gugur dengan sendirinya. Saya pilih opsi kedua natural bleeding aja pikir saya mengingat dari sejak awal kehamilan
hingga saat ini saya belum pernah mengalami pendarahan sedikitpun.. .dalam benak saya, masih berharap bahwa tak kan terjadi apapun. Dokter kemudian meminta saya datang 3 minggu lagi jika memang selama itu tidak tjd pendarahan.
Dokter yang baik, dari sejak awal kehamilan hingga sekarang symstoms orang hamil seperti pusing capek, mood yang naik turun, kembung, gampang merasa mual saya alami juga meski ga terlalu sering. Dan sempat memang dr pemeriksaaan pertama saya sempat mengalami stress
atas pekerjaan saya dilab. Saya seorang student dok, saya harus mempersiapkan hasil2 riset saya terkadang harus lembur untuk persiapan conference dsb, dan ini menyita sekali energi dan pikiran...apalagi ditambah bad mood-nya orang hamil yang seringkali muncul kalo saya dah
masuki ruang kerja saya. Sepertinya alergi gt ngliat kerjaan dan temen2 lab saya. Dan memang akhirnya berat badan saya sempat turun pada pemerikasaan kedua dibanding saat awal berkunjung kedokter.
Pertanyaan saya dok, maap jika panjang lebar cerita saya, yang jelas saya butuh pencerahan.
1. Dok, apakah diagnosa dokter saya bahwa janin saya sudah berhenti berkembang itu betul? Saya pribadi masih berpikir positif bahwa bayi dalam kandungan saya masih hidup selama tidak ada tanda2 keguguran-pendaraha n.
2. Dokter, apakah kasus saya diatas banyak terjadi juga? commonly happen kah pada semua wanita hamil?
3. Yang sudah sangat pasti ingin saya ketahui adalah apa yang menjadi penyebab kasus ini Dok?
4. Apakah kasus seperti ini bisa dipulihkan? Maksd saya, apakah janin dalam kasus ini kemudian bisa dipacu untuk tetap bertahan, kuat dan berkembang?
5. Dok, jika hingga 3 minggu kedepan tidak terjadi pendarahan dan janin tidak berkembang ato jika berkembang pun pertumbuhannya tidak signifikan, apakah saya harus melakukan aborsi? Adakah sisi bahayanya bagi rahim saya jika saya memilih untuk menunggu lagi?
Kira-kira itu yang menjadi pertanyaan saya dalam benak saya saat ini. Mohon maap jika panjang lebar. Sekali lagi mohon pencerahannya. Matur nuwun dan terimakasih.
Kata Dr Didi K SpOG
Dear Ibu Yth
1. Bisa saja dokter mencurigai janin tidak berkembang tetapi untuk memastikannya biasanya usg diulang kembali dalam 2 pekan...jika tdk ada perkembangan berartisdh dipastikan memang nggak berkembang. Ini sebetulnya untuk kehati2an saja jng sampai salah diagnosis.
2. Tdk semua bu...lumayan banyak juga bu yang ngalami kasus seperti ibu...
3. Penyebab janin nggak berkembang pada kehamilan awal biasanya TORCH...jadi setelah evakuasi kehamilan (kuret) lakukan pemeriksaan TORCH
4. Tergantung kondisinya. Jika memang sdh nggak bagus saat awal didiagnosis maka usaha apapun yg dilakukan tetap nggak akan berhasil. Tapi jika memang masih bagus saat didignosis tentunya janin masih bisa dipertahankan. Sedangkan kondidis ibu bisa dipulihkan dengan mengobati penyebabnya...dan tidak akan berulang pada kehamilan berikutnya jika ibu memang sdh sembuh.
5. Jika janin nggak ada perkembangannya berartijanin tdk bagus...maka harus dilakukan tindakan kuretase ..bukan aborsi....Istilh aborsi jika janinmasih hiduo lalu keluar/dikeluarkan...Jika memang sdh pasti nggak berkembang maka sebaiknya segera dikeluarkan...semakin lama tertahan akan semakin keras dan sulit dikeluarkan...(missed abortion)
Salam
Semoga Cerah..
Begini Dok, mens terakhir saya Juni 21, 2008 intervalnya ga pasti sekitar 30 harian. Biasanya bulan depannya bakalan mundur 3-5 harian. Karena bulan berikutnya saya ga juga dapet mens, kemudian sekitar agustus awal saya cek dengan test pack hasilnya positif. Ini kehamilan
saya yang pertama dok.
Kemudian tanggal 11 Agustus (pemeriksaan I) saya cek ke dokter untuk lebih memastikan. Berdasarkan hasil usg, memang postif hamil, 5 weeks 6 days, tapi ketika itu kata dokter detak jantungnya belum terdengar. Karenanya saya diminta cek lagi 2 ato 3 pekan setelahnya.
Kemudian tanggal 1 September (pemeriksaaanII) dicek lagi dengan usg hasilnya bahwa detak jantung bayi terdengar tapi lemah, selain itu ukuran janinnya kecil tidak seperti seharusnya.. kata dokter seharusnya sekitar 1 cm. Tapi dari usg hanya di dapat 3.3 mm,ukuran plasentanya
saya agak2 lupa. Saat itu dokter saya dah bilang kalo bisa jadi janinnya akan stop growing, dan sewaktu2 saya akan mengalami keguguran. Dokter meminta saya datang lagi sepekan setelahnya
Kemudian tanggal 8 September (pemeriksaan III) saya cek-an lagi dan hasilnya, ukuran janin bertambah tapi kata dokter tidak signifikan krn hanya menjadi 4.6 mm (ukuran plasenta juga bertambah), dan detak jantung kata dokter tak lagi ditemukan. Kata dokter sekali lagi waktu
itu sudah dipastikan saya bakal mengalami keguguran. Dokter kemudian memberikan 2 opsi, yang pertama dilakukan operasi aborsi, yang kedua mengunggu hingga gugur dengan sendirinya. Saya pilih opsi kedua natural bleeding aja pikir saya mengingat dari sejak awal kehamilan
hingga saat ini saya belum pernah mengalami pendarahan sedikitpun.. .dalam benak saya, masih berharap bahwa tak kan terjadi apapun. Dokter kemudian meminta saya datang 3 minggu lagi jika memang selama itu tidak tjd pendarahan.
Dokter yang baik, dari sejak awal kehamilan hingga sekarang symstoms orang hamil seperti pusing capek, mood yang naik turun, kembung, gampang merasa mual saya alami juga meski ga terlalu sering. Dan sempat memang dr pemeriksaaan pertama saya sempat mengalami stress
atas pekerjaan saya dilab. Saya seorang student dok, saya harus mempersiapkan hasil2 riset saya terkadang harus lembur untuk persiapan conference dsb, dan ini menyita sekali energi dan pikiran...apalagi ditambah bad mood-nya orang hamil yang seringkali muncul kalo saya dah
masuki ruang kerja saya. Sepertinya alergi gt ngliat kerjaan dan temen2 lab saya. Dan memang akhirnya berat badan saya sempat turun pada pemerikasaan kedua dibanding saat awal berkunjung kedokter.
Pertanyaan saya dok, maap jika panjang lebar cerita saya, yang jelas saya butuh pencerahan.
1. Dok, apakah diagnosa dokter saya bahwa janin saya sudah berhenti berkembang itu betul? Saya pribadi masih berpikir positif bahwa bayi dalam kandungan saya masih hidup selama tidak ada tanda2 keguguran-pendaraha n.
2. Dokter, apakah kasus saya diatas banyak terjadi juga? commonly happen kah pada semua wanita hamil?
3. Yang sudah sangat pasti ingin saya ketahui adalah apa yang menjadi penyebab kasus ini Dok?
4. Apakah kasus seperti ini bisa dipulihkan? Maksd saya, apakah janin dalam kasus ini kemudian bisa dipacu untuk tetap bertahan, kuat dan berkembang?
5. Dok, jika hingga 3 minggu kedepan tidak terjadi pendarahan dan janin tidak berkembang ato jika berkembang pun pertumbuhannya tidak signifikan, apakah saya harus melakukan aborsi? Adakah sisi bahayanya bagi rahim saya jika saya memilih untuk menunggu lagi?
Kira-kira itu yang menjadi pertanyaan saya dalam benak saya saat ini. Mohon maap jika panjang lebar. Sekali lagi mohon pencerahannya. Matur nuwun dan terimakasih.
Kata Dr Didi K SpOG
Dear Ibu Yth
1. Bisa saja dokter mencurigai janin tidak berkembang tetapi untuk memastikannya biasanya usg diulang kembali dalam 2 pekan...jika tdk ada perkembangan berartisdh dipastikan memang nggak berkembang. Ini sebetulnya untuk kehati2an saja jng sampai salah diagnosis.
2. Tdk semua bu...lumayan banyak juga bu yang ngalami kasus seperti ibu...
3. Penyebab janin nggak berkembang pada kehamilan awal biasanya TORCH...jadi setelah evakuasi kehamilan (kuret) lakukan pemeriksaan TORCH
4. Tergantung kondisinya. Jika memang sdh nggak bagus saat awal didiagnosis maka usaha apapun yg dilakukan tetap nggak akan berhasil. Tapi jika memang masih bagus saat didignosis tentunya janin masih bisa dipertahankan. Sedangkan kondidis ibu bisa dipulihkan dengan mengobati penyebabnya...dan tidak akan berulang pada kehamilan berikutnya jika ibu memang sdh sembuh.
5. Jika janin nggak ada perkembangannya berartijanin tdk bagus...maka harus dilakukan tindakan kuretase ..bukan aborsi....Istilh aborsi jika janinmasih hiduo lalu keluar/dikeluarkan...Jika memang sdh pasti nggak berkembang maka sebaiknya segera dikeluarkan...semakin lama tertahan akan semakin keras dan sulit dikeluarkan...(missed abortion)
Salam
Semoga Cerah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar