Senin, 18 Agustus 2008

Infeksi Jamur di Vagina

Pakai istilah keren untuk judul ini : VVC (=Vulvo-Vaginal Candidiasis). Tetapi sebelumnya ada baiknya juga disimak dulu beberapa gambaran keadaan vagina yang normal.

Cairan (sekret) vagina normal berasal dari berbagai sumber kelenjar yang ada : kelenjar keringat, kelenjar Bartholini dan Skene ; transudat dinding vagina ; eksfoliasi sel vagina & serviks ; lendir (mukus) serviks ; cairan endometrium ; mikroorganisme dan produknya. Flora vagina normal bersifat aerob terdiri dari 6 spesies yang berbeda, umumnya lactobacillus yang menghasilkan Hidrogen Peroksida untuk membunuh kuman yang patologis. Sekret vagina normal bersifat encer, warna putih, lokasi di fornix posteroir.

Diperkirakan 75% wanita pernah sekali seumur hidupnya menderita VVC, 45 % malah pernah 2 kali. Penyebab VVC adalah candida albicans (85-90%), selebihnya candida alba dan candida tropicalis. Faktor predisposisi (yang mempermudah) untuk terkena infeksi ini adalah : pemakian antibiotika (lama), kehamilan dan diabetes.

Gejala utama yang ditimbulkannya adalah rasa gatal plus keputihan. Keputihan bersifat kental dan homogen. Daerah sekitar vagina biasanya lecet akibat garukan, nyeri berhubungan seks (dyspareunia), vulva terasa terbakar dan pipis terasa nyeri (splash dysuria). Pemeriksaan mikoroskop terhadap cairan vagina ditemukan adanya jamur dan atau hifa.

Pengobatannya tidak sulit, dapat diberikan anti jamur golongan flucunaz0le (merk dagangnya diflucan, cryptal dll) sekali saja (single day single dose) 150 mg. Untuk mencegah kekambuhan diulangi tiap bulan selama 2 bulan berturt-turut. Seangkan bagian luar (daerah vulva dapat dioleskan obat topikal anti jamur dengan isi yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar