Senin, 28 Februari 2011
Remaja dan Kesehatan Reproduksi
(whandi.net) Remaja
adalah golongan yang cukup banyak terdapat dalam susunan penduduk
Indonesia dimana dari 200 juta penduduk, sekitar 20 % adalah golongan
yang berusia 10 - 14 tahun. Kelak mereka akan menjadi orang tua dan
mempunyai anak
Remaja pun mempunyai kedudukan yang unik karena
dalam ilmu kedokteran digolongkan dalam usia peralihan ( pubertas) dan
masa anak-anak ke masa dewasa. Peralihan yang terjadi bukan saja fisik
dan mental, tetapi juga terjadi perubahan secara berangsur-angsur pada
sistim reproduksinya menjadi matang dan berfungsi seperti orang dewasa.
Setiap perubahan bagaimana pun juga akan menyebabkan timbulriya
goncangan bagi individu yang mengalami.
Kesehatan reproduksi
secara singkat dapat digambarkan sebagai suatu keadaan dimana fisik
mental dan sosial dinyatakan sehat supaya dapat menjalankan fungsi
reproduksi. Hal ini berarti mencakup
1. Kemampuan ber-reproduksi
2. Berhasil mempunyai anak yang sehat, dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa
3.
Aman menjalankan proses reproduksi termasuk melakukan hubungan seks,
hamil, melahirkan, memilih jumlah anak dan menetapkan pemakaian KB.
Dan
yang terpenting disini adalah hak laki-laki atau perempuan untuk
mendapatkan informasi dun pelayanan serta menentukan keinginannya dalam
kehidupan reproduksi.
Seperti yang telah disebut di atas, usia
remaja berdasar antara 12 - 24 th (12 - 21 th) Pada awal usia remaja
teqadi perkembangan dan pemasangan alat dan fungsi reproduksi secara
berangsur-angsur sampai mereka memasuki usia dewasa muda. Hal ini
ditandai dengan adanya perubahan fisik seperti tubuh menjadi lebih
tinggi dan otot tubuh menjadi lebih membesar, timbulnya jerawat wajah,
tumbuh bulu diketiak dan kemaluan, tumbuhnya payudara, tejadi perubahan
suara dan tumbuh kumis pada remaja pria. Dan yang terpenting adalah
datangnya haid pada remaja putri dan hadirnya mimpi basah pada remaja
putra, sebagai tanda bahwa organ reproduksinya mulai berfungsi.
Perubahan ini kadang-kadang menimbulkan rasa cemas, takut, malu, merasa
dirinya menjadi lain dan remaja pun bingung, karena mereka tidak
mempunyai pengetahuan yang cukup dan tidak mendapat informasi yang
memadai.
Selain itu terjadi pula perubahan minat dan perilaku pada remaja seperti:
• mereka mulai memperhatikan penampilannya
• mulai tertarik pada lawan jenisnya
• melakukan usaha untuk menarik perhatian lawan jenis, bertingkah laku lebih genit.
Dikota
besar, gejala-gejala seperti ini dapat kita lihat dengan banyak-nya
remaja yang mangkal dan 'ngeceng' di pusat-pusat perbelanjaan (mal),
tempat-tempat pertunjukan, atau kalau remaja tinggal di pinggiran kota
atau desa, terlihat gerombolan remaja yang memadati tontonan layar
tancap, pertunjukan dangdut di perayaan-perayaan.. Mereka terlihat
berdandan habis-habisan memakai pakaian yang sedang 'ngetrend' dan
terutama perilaku remaja banyak diarahkan untuk menarik perhatian.
Salahkah
sepenuhnya remaja melakukan hal tersebut?, sulit bagi kita untuk
menghakimi mereka, semata-mata dari tingkahnya yang genit, bebas dan
kadang beriebihan. Seiring dengan matangnya alat reproduksi, maka pada
tubuh remaja juga teqadi peningkatan hormon seks (estrogen, progestron,
ondmgen, antosteron) yang mempunyai libido (dorongan/gairah seks).
Libido
ini adalah karunia Tuhan, untuk menimbulkan keinginan yang berhubungan
dengan aktivftas seks yang diperlukan dalam reproduksi manusia. Rasa
ingin tahu, sulitnya meredam dan mengendalikan dorongan seks ditambah
tidak adanya pengetahuan dan informasi yang memadai mengenai kesehatan
reproduksi, dapat menyebabkan remaja terjerumus pada kesulitan 'besae”.
Seperti
yang disebut di atas bahwa hak untuk mendapatkan informasi dan
pelayanan reproduksi adalah hak setiap orang. Sementara pada orang
dewasa saja agaknya sulit diriapat karena sifat 'tabu' membicarakan
masalah seks. Apalagi pada remaja, dimana seharusnya mereka lebih baik
mendapat informasi dari orang tua. Tetapi karena sebagian orang tua
adalah produk diriikan generasi lama yang merasa tidak pantas, malu dan
mengelak untuk membicarakan seks dengan anaknya. Bahkan mereka sendiri
sebenarnya tidak mempunyai pengetahuan kesehatan reproduksi yang lebih
dibanding anaknya, walaupun orang tua adalah pelaku seks yang aktif.
Memang
sudah ada beberapa LSM dan pusat pelayanan remaja yang menyediakan
pelayanan reproduksi dalam bentuk ceramah, konsultasi melalui
telpon/surat dan ada beberapa buku saku yang pernah diterbitkan, tetapi
belum banyak, menjangkau masyarakat remaja dan belum dimasyarakatkan
secara maksimal. Sementara banyak pihak termasuk remaja, orang tua,
guru, pendiriik pemuka agama dan tokoh, masyarakat yang merasa takut
apabila informasi dan pendiriikan seks diberikan kepada remaja akan
disalah gunakan oleh remaja. Maka remaja pun lebih senang bertanya pada
teman sebaya yang tidak lebih baik pengetahuannya atau melihat dari
film di TV , bioskop dan membaca dari buku, majalah yang lebih banyak
menyajikan seks secara vulgar ketimbang pengetahuan pendiriikan seks
yang benar.
Beberapa contoh 'masalah' kesehatan reproduksi remaja yang sedng muncul pada saat seminar/ceramah
1. Masturbasi
Dari
ceramah yang diadakan, selalu timbul pertanyaan mengenai masturbasi
Amankah? berdosakah? bisa menyebabkan kemandulan? bisakah menghilangkan
keperawanan?. Pertanyaan tersebut mungkin dapat mencerminkan adanya
hasrat seks yang timbul pada remaja.
2. Jerawat dan bau bodan
Bisa
jadi hal ini adalah sepele bagi orang dewasa, tetapi bagi remaja yang
mengalami merupakan malapetaka, dapat menghilangkan percaya diri,
menyebabkan rasa rendah diri dalam pergaulan. Padahal jerawat adalah
keadaan normal pada saat puber yang akan hilang sendiri setelah
menginjak masa dewasa. Bau badan dapat terjadi karena kelenjar keringat
mulai aktif saat puber dan dapat diatasi dengan menjaga kebersihan
diri. Dokter pun sering tidak menolong dengan memberikan penjelasan
pada remaja, cukup memeriksa dan memberi resep.
3. Keputihan pada remja putri
Sebagian
besar remaja putd mengalami keputihan, keluarnya cairan bedebih dari
vagina. Walaupun keputihan bisa terjadi secara fisiologis dan normal,
tetapi bisa juga disebabkan karena jamur atau kuman. Keadaan ini
membuat remaja putri merasa tidak nyaman dan umumnya mereka enggan
berkonsultasi dengan dokter kerena harus membicarakan dan diperiksa
alat kelaminnya.
4. Keperawanan
Ternyata baik di kota
besar dan kecil, topik ini banyak dipertanyakan baik oleh remaja putra
maupun putri; karena walaupun zaman sudah maju, sebagian orang
menganggap bahwa virgin/perawan adalah tanda pada seorang perempuan
baik-baik Remaja putri sering takut bila keperawanannya dapat hilang
akibat olah raga, terjatuh, terobek oleh jarinya sendiri, saat
membersihkan daerah vagina ketika buang air kecil, buang air besar.
Remaja putra pun sering mempertanyakan tanda fisik yang dapat dilihat
dari seorang perempuan apakah dia masih perawan atau tidak Mengapa
masalah keperawanan masih saja dipertanyakan dan mengapa keperjakaan
tidak menjadi isu moral.
Beberapa hal yang harus menjadi perhatian utama bagi remaja dalam kaitan dengan kesehatan reproduksi:
1. Penundaan Usia Nikah
Karena
harus menyelesaikan sekolah dan meniti kalir, maka banyak remaja yang
harus menunda usia nikah. Sementara pematangan organ reproduksi dan
gairah/libido semakin mendesak Perlu ada jalan keluar untuk
mengatasinya.
2. lnformosi seks yang aman.
Banyak
penelitian yang mengungkapkan remaja sudah melakukan hubungan seks di
beberapa tempat dengan pacarnya atau berganti-ganti pasangan. Apabila
hubungan seks sudah menjadi kebutuhan biologisnya, apakah bisa kita
menyuruh begitu saja menghentikan? Ada baiknya bila terdapat informasi
yang baik dan lengkap untuk remaja yang 'sudah terlanjur agar mereka
dapat melakukan hubungan seks yang aman sehingga dapat terhindar dari
PMS/AIDS dan kehamilan yang tidak diinginkan.
3. Parnikahan pada usia muda.
Hal
ini dapat terjadi pasangan remaja yang mengalami 'kecelakaan'.
Bagaimana dengan masa depan mereka yang harus putus sekolah, bagaimana
dengan proses kehamilan dan persalinan pada remaja putri yang beresiko
tinggi, dan dimana pasangan muda bisa memperoleh kontrasepsi supaya
tidak terlanjur punya bayi berikut?
Pada keluarga yang mengalami
kesulitan ekonomi, anak gadisnya adalah tambang emas untuk mengentaskan
kemiskinan keluarga. Bahkan sebelum alat reproduksiriya matang, remaja
putri sudah dikawinkan dengan laki-laki yang lebih tua, lebih matang,
dan jam terbang pengalaman seks nya sudah banyak, dengan demikian
potensi untuk tertular PMS lebih besar dan juga karena semaidn muda la
memulai hubungan seks dan berpotensi melahirkan anak banyak dalam
keadaan gizi kurang, remaja putri juga beresiko untuk mendapat penyakit
kanker leher rahim.
4. Remaja yang menjual dirinya untuk kebutuhan hidup atau kesenangan semata.
Tingginya
angka standar aborsi dikalangan remaja, sering dikaitkan dengan pola
hidupnya yang tidak lepas dari pengaruh lingkungan, keinginan untuk
hidup mewah, mencoba bertualang dalam cinta, ajakan teman sering
membuat remaja tidak mampu mempertahankan norma-norma yang sudah
diajarkan oleh agama, orang tua dan sekolah. Gemedap kehidupan sering
menggoda pada remaja untuk lebih mudah melakukan hubungan seks dengan
siapa saja.
Dari pembahasan di atas kita dapati bahwa ternyata
tidak mudah untuk mempersiapkan remaja memasuki tahap reproduksi sehat
kaitan antara remaja, orang tua, guru, tokoh masyarakat tokoh agama,
pihak pemerhati dan tenaga kesehatan harus lebih terbuka dalam hal
pembedan informasi dan pelajaran kesehatan reproduksi. (dr. Ramona Sari/hqweb01.bkkbn.go.id)
Spermisida
Pengertian
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia (non oksinol-9) yang digunakan untuk membunuh sperma.
Jenis
Jenis spermisida terbagi menjadi:
- Aerosol (busa).
- Tablet vagina, suppositoria atau dissolvable film.
- Krim.
Cara Kerja
Cara kerja dari spermisida adalah sebagai berikut:
- Menyebabkan sel selaput sel sperma pecah.
- Memperlambat motilitas sperma.
- Menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
Pilihan
- Aerosol (busa) akan efektif setelah dimasukkan (insersi).
- Aerosol dianjurkan bila spermisida digunakan sebagai pilihan pertama atau metode kontrasepsi lain tidak sesuai dengan kondisi klien.
- Tablet vagina, suppositoria dan film sangat mudah dibawa dan disimpan. Penggunaannya dianjurkan menunggu 10-15 menit setelah dimasukkan (insersi) sebelum hubungan seksual.
- Jenis spermisida jeli biasanya digunakan bersamaan dengan diafragma.
Manfaat
Alat kontrasepsi spermisida ini memberikan manfaat secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
Manfaat kontrasepsi
- Efektif seketika (busa dan krim).
- Tidak mengganggu produksi ASI.
- Sebagai pendukung metode lain.
- Tidak mengganggu kesehatan klien.
- Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
- Mudah digunakan.
- Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual.
- Tidak memerlukan resep ataupun pemeriksaan medik.
Manfaat non kontrasepsi
Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual termasuk HBV dan HIV/AIDS.
Keterbatasan
- Efektifitas kurang (bila wanita selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk, angka kegagalan 15 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun dan bila wanita tidak selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk maka angka kegagalan 29 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun).
- Spermisida akan jauh lebih efektif, bila menggunakan kontrasepsi lain (misal kondom).
- Keefektifan tergantung pada kepatuhan cara penggunaannya.
- Tergantung motivasi dari pengguna dan selalu dipakai setiap melakukan hubungan seksual.
- Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah spermisida dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual.
- Hanya efektif selama 1-2 jam dalam satu kali pemakaian.
- Harus selalu tersedia sebelum senggama dilakukan.
Penilaian Klien
Meskipun tidak memerlukan pemeriksaan khusus, namun perlu diperhatikan kondisi pengguna alat kontrasepsi spermisida. Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
Spermisida | |
Sesuai untuk klien yang: | Tidak sesuai untuk klien yang: |
Tidak suka atau tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal (seperti perokok, wanita di atas 35 tahun) | Mempunyai resiko tinggi apabila hamil (berdasar umur, paritas, masalah kesehatan) |
Lebih suka memasang sendiri alat kontrasepsinya | Terinfeksi saluran uretra |
Menyusui dan memerlukan kontrasepsi pendukung | Memerlukan metode kontrasepsi efektif |
Tidak ingin hamil dan terlindung dari penyakit menular seksual, tetapi pasangannya tidak mau menggunakan kondom | Tidak mau repot untuk mengikuti petunjuk pemakaian kontrasepsi dan siap pakai sewaktu akan melakukan hubungan seksual |
Memerlukan metode sederhana sambil menunggu metode lain | Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh alat reproduksinya (vulva dan vagina) |
Jarang melakukan hubungan seksual | Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan |
Penanganan Efek Samping
Pemakaian alat kontrasepsi spermisida juga mempunyai efek samping dan masalah lain. Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dan masalah-masalah yang timbul akibat pemakaian spermisida.
Efek Samping Atau Masalah | Penanganan |
Iritasi vagina atau iritasi penis dan tidak nyaman | Periksa adanya vaginitis dan penyakit menular seksual. Bila penyebabnya spermisida, sarankan memakai spermisida dengan bahan kimia lain atau bantu memilih metode kontrasepsi lain. |
Gangguan rasa panas di vagina | Periksa reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat adalah normal. Bila tidak ada perubahan, sarankan menggunakan spermisida jenis lain atau bantu memilih metode kontrasepsi lain. |
Tablet busa vaginal tidak larut dengan baik | Pilih spermisida lain dengan komposisi bahan kimia berbeda atau bantu memilih metode kontrasepsi lain. |
Referensi
americanpregnancy.org/preventingpregnancy/spermicide.html
diunduh 8 Maret 2010, 05:42 PM.
birth-control-comparison.info/spermicide.htm diunduh 8 Maret 2010, 05:56 PM.
emedicinehealth.com/birth_control_spermicides/article_em.htm diunduh 9 Maret 2010, 12:21 PM.
health.alberta.ca/documents/Birth-control-Spermicide.pdf diunduh 10 Maret 2010, 7:32 PM.
hu-berlin.de/sexology/ATLAS_EN/html/methods_of_contraception.html diunduh 10 Maret 2010, 7:24 PM.
mayoclinic.com/health/spermicide/MY01005/DSECTION diunduh 8 Maret 2010, 05:30 PM.
plannedparenthood.org/health-topics/birth-control/spermicide-4225.htm diunduh 5 Maret 2010, 07:51 AM.
Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. (Bagian Kedua MK 24- MK 27).
Yang Dirindukan Wanita tentang Jomblo
SEORANG wanita, ia tengah mencari pria yang tepat dan Anda datang dalam hidupnya untuk memenuhi keinginannya. Namun, kadang muncul kerinduan dengan kebiasaan yang biasa dilakoninya saat single.
Merindukan hal selama jomblo, bukan berarti ia tidak bahagia menjalin cinta dengan Anda. Tak perlu dipungkiri, Anda juga kerap merindukan momen ketika lajang kan?
Cari tahu apa dia rindukan dan bagaimana Anda sebagai kekasihnya yang sempurna, harus berurusan dengan hal itu. Jika Anda berdua bisa sedikit lebih akomodatif mengatasinya, pada akhirnya hal ini akan memperkuat hubungan. Berikut kerinduannya saat jomblo, seperti dikutip Askmen.
Flirting
Sebelum Anda datang, sah-sah saja baginya untuk “main mata” dengan banyak pria. Sekarang, dia harus menyadari status saat ingin melempar senyum ataupun memilin rambut untuk menarik perhatian seorang pria.
Tak perlu cemburu berlebihan dan beri ia sedikit ruang. Ambil tindakan tepat jika memang diperlukan. Kalau ia ramah dengan pria penjaga toko, biarkan saja, tapi jika ia terus menggoda pria lain di depan Anda, seraya tidak paham perasaan Anda, inilah saatnya bertindak.
Diet sehat
Banyak wanita merasakan, ketika memasuki suatu hubungan, mereka harus beradaptasi dengan aspek-aspek tertentu pasangannya, termasuk apa yang mereka makan. Masalahnya, pria umumnya tidak menyenangi pola hidup sehat, dan sebagai wanita penganut hidup sehat, dia mungkin merindukan saat di mana kulkasnya berisi sayuran segar.
Hal ini bisa Anda manfaatkan dengan kencan masak bersama. Carilah menu favorit yang mengakomodir keinginan masing-masing.
Waktu untuk diri sendiri
Kerinduan ini bukan berarti dia tidak suka menghabiskan waktu bersama Anda. Tapi sebelum Anda masuk ke hidupnya, dia punya lebih banyak waktu untuk sendiri. Memberinya sedikit waktu untuk diri sendiri tidaklah sulit. Melewatkan beberapa aktivitas sendiri-sendiri, membuat Anda berdua lebih menghargai waktu.
Waktu tidak terencana bersama teman-teman
Bersama Anda sebagai kekasihnya, ia senang telah melalui masa sedih, kecewa, kesal, dan bahagia bersama, tapi ia juga rindu waktu bersama teman-teman. Bersama mereka, ia bisa senang-senang kapanpun dan dimanapun.
Spontanitas kumpul-kumpul inilah yang mungkin hilang saat ia sudah bersama Anda. Kompromikan waktu yang pas untuk ia bisa menghabiskan waktu bersama teman-teman, dan rasakan manfaat saat Anda ingin hang out dengan teman-teman.
Menjawab hanya untuk dirinya sendiri
Sebagai wanita lajang, satu-satunya orang yang harus menjawab pertanyaan apapun adalah dirinya sendiri. Sekarang, dia harus mempertimbangkan pendapat dan perasaan Anda sebelum membuat keputusan besar. Baginya, pendapat Anda sama pentingnya dengan pendapatnya, terutama ketika datang hal-hal yang memengaruhi hubungan.
Dalam kasus pilihan hidup serius, seperti memutuskan apakah akan menerima tawaran pekerjaan baru di luar negeri, Anda harus terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Tapi, jika pilihan tersebut terlalu sederhana, biarkan dia mengambil kendali dan bertanggung jawab atas pilihannya.
Tentu saja, ada beberapa aspek single yang cukup menarik, tapi tidak ada yang lebih menyenangkan daripada terlibat hubungan. Penting bagi Anda berdua untuk mempertahankan kemerdekaan masing-masing, selain memikirkan kepentingan hubungan
Cara Pakai Kondom Lelaki
Efektifitas pemakaian kondom akan tinggi, apabila pengguna kondom dapat menggunakan kondom dengan baik dan benar setiap kali akan berhubungan seksual. Angka kegagalan kontrasepsi kondom sangat sedikit yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun. Kondom merupakan selubung/sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan. Selain sebagai pencegah kehamilan, juga mencegah penyakit menular seksual.
Di bawah ini, adalah cara pemakaian kondom pria.
- Tahap 1
Kondom dipasang saat penis ereksi, dan sebelum melakukan hubungan badan.
- Tahap 2
Buka kemasan kondom secara hati-hati dari tepi, dan arah robekan ke arah tengah. Jangan menggunakan gigi, benda tajam saat membuka kemasan.
- Tahap 3
Tekan ujung kondom dengan jari dan jempol untuk menghindari udara masuk ke dalam kondom. Pastikan gulungan kondom berada di sisi luar.
- Tahap 4
Buka gulungan kondom secara perlahan ke arah pangkal penis, sambil menekan ujung kondom. Pastikan posisi kondom tidak berubah selama coitus, jika kondom menggulung, tarik kembali gulungan ke pangkal penis.
- Tahap 5
Setelah ejakulasi, lepas kondom saat penis masih ereksi. Hindari kontak penis dan kondom dari pasangan Anda.
- Tahap 6
Buang dan bungkus kondom bekas pakai ke tempat yang aman.
Video cara pakai kondom lelaki
Referensi
avert.org/condom.htm diunduh 4 Maret 2010, 10:17 PM.
kondomku.com/page_3 diunduh 28 Feb. 2010, 10:25 PM.
plannedparenthood.org/health-topics/birth-control/condom-10187.htm diunduh 4 Maret 2010, 1:52 PM.
Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. (Bagian Kedua MK 17- MK 21).
youtube.com/watch?v=tcpfZKvOFZ4&feature=player_embedded
Kondom
Kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga mencegah penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS. Kondom akan efektif apabila pemakaiannya baik dan benar. Selain itu, kondom juga dapat dipakai bersamaan dengan kontrasepsi lain untuk mencegah PMS.
Pengertian Kondom
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang digulung berbentuk rata. Standar kondom dilihat dari ketebalannya, yaitu 0,02 mm.
Jenis Kondom
Ada beberapa jenis kondom, diantaranya:
- Kondom biasa.
- Kondom berkontur (bergerigi).
- Kondom beraroma.
- Kondom tidak beraroma.
Kondom untuk pria sudah lazim dikenal, meskipun kondom wanita sudah ada namun belum populer.
Cara Kerja Kondom
Alat kontrasepsi kondom mempunyai cara kerja sebagai berikut:
- Mencegah sperma masuk ke saluran reproduksi wanita.
- Sebagai alat kontrasepsi.
- Sebagai pelindung terhadap infeksi atau tranmisi mikro organisme penyebab PMS.
Efektifitas Kondom
Pemakaian kontrasepsi kondom akan efektif apabila dipakai secara benar setiap kali berhubungan seksual. Pemakaian kondom yang tidak konsisten membuat tidak efektif. Angka kegagalan kontrasepsi kondom sangat sedikit yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.
Manfaat Kondom
Indikasi atau manfaat kontrasepsi kondom terbagi dua, yaitu manfaat secara kontrasepsi dan non kontrasepsi.
Manfaat kondom secara kontrasepsi antara lain:
- Efektif bila pemakaian benar.
- Tidak mengganggu produksi ASI.
- Tidak mengganggu kesehatan klien.
- Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
- Murah dan tersedia di berbagai tempat.
- Tidak memerlukan resep dan pemeriksaan khusus.
- Metode kontrasepsi sementara
Manfaat kondom secara non kontrasepsi antara lain:
- Peran serta suami untuk ber-KB.
- Mencegah penularan PMS.
- Mencegah ejakulasi dini.
- Mengurangi insidensi kanker serviks.
- Adanya interaksi sesama pasangan.
- Mencegah imuno infertilitas.
Keterbatasan Kondom
Alat kontrasepsi metode barier kondom ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:
- Efektifitas tidak terlalu tinggi.
- Tingkat efektifitas tergantung pada pemakaian kondom yang benar.
- Adanya pengurangan sensitifitas pada penis.
- Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual.
- Perasaan malu membeli di tempat umum.
- Masalah pembuangan kondom bekas pakai.
Penilaian Klien
Klien atau akseptor kontrasepsi kondom ini tidak memerlukan anamnesis atau pemeriksaan khusus, tetapi diberikan penjelasan atau KIE baik lisan maupun tertulis. Kondisi yang perlu dipertimbangkan bagi pengguna alat kontrasepsi ini adalah:
Kondom | |
Baik digunakan | Tidak baik digunakan |
Ingin berpartisipasi dalam program KB | Mempunyai pasangan yang beresiko tinggi apabila terjadi kehamilan |
Ingin segera mendapatkan kontrasepsi | Alergi terhadap bahan dasar kondom |
Ingin kontrasepsi sementara | Menginginkan kontrasepsi jangka panjang |
Ingin kontrasepsi tambahan | Tidak mau terganggu dalam persiapan untuk melakukan hubungan seksual |
Hanya ingin menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan | Tidak peduli dengan berbagai persyaratan kontrasepsi |
Beresiko tinggi tertular/menularkan PMS |
Kunjungan Ulang
Saat klien datang pada kunjungan ulang harus ditanyakan ada masalah dalam penggunaan kondom dan kepuasan dalam menggunakannya. Apabila masalah timbul karena kekurangtahuan dalam penggunaan, maka sebaiknya informasikan kembali kepada klien dan pasangannya. Apabila masalah yang timbul dikarenakan ketidaknyamanan dalam pemakaian, maka berikan dan anjurkan untuk memilih metode kontrasepsi lainnya.
Penanganan Efek Samping
Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi kondom.
Efek Samping Atau Masalah | Penanganan |
Kondom rusak atau bocor sebelum pemakaian | Buang dan pakai kondom yang baru atau gunakan spermisida |
Kondom bocor saat berhubungan | Pertimbangkan pemberian Morning After Pil |
Adanya reaksi alergi | Berikan kondom jenis alami atau ganti metode kontrasepsi lain |
Mengurangi kenikmatan berhubungan seksual | Gunakan kondom yang lebih tipis atau ganti metode kontrasepsi lain |
Referensi
Bambangguru. 2008. AIDS. bambangguru.wordpress.com/2008/12/01/aids/#more-301 diunduh 28 Feb. 2010, 08:45 PM
kondomku.com/page_3 diunduh 28 Feb. 2010, 10:25 PM.
Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. (Bagian Kedua MK 17- MK 21).
swish.org.uk/?q=sex_info/condoms diunduh 28 Feb. 2010, 08:40 PM.
thebody.com/content/art12636.html diunduh 28 Feb. 2010, 10:21 PM
Diafragma
Pengertian
Diafragma adalah kap berbentuk bulat, cembung, terbuat dari lateks (karet) yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutupi serviks.
Diafragma dan spermisida
Jenis
Jenis diafragma antara lain:
- Flat spring (flat metal band).
- Coil spring (coiled wire).
- Arching spring (kombinasi metal spring).
Flat spring (Diafragma pegas datar)
Jenis ini cocok untuk vagina normal dan disarankan untuk pemakaian pertama kali. Memiliki pegas jam yang kuat dan mudah dipasang.
Coil spring (Diafragma pegas kumparan)
Jenis ini cocok untuk wanita yang vaginanya kencang dan peka terhadap tekanan. Jenis ini memiliki pegas kumparan spiral dan jauh lebih lunak dari pegas datar.
Arching spring
Jenis ini bermanfaat pada dinding vagina yang tampak kendur atau panjang dan posisi serviks menyebabkan pemasangan sulit. Tipe ini merupakan kombinasi dari flat spring dan coil spring, dan menimbulkan tekanan kuat pada dinding vagina.
Cara Kerja
Alat kontrasepsi metode barier yang berupa diafragma ini mempunyai cara kerja sebagai berikut:
- Mencegah masuknya sperma melalui kanalis servikalis ke uterus dan saluran telur (tuba falopi).
- Sebagai alat untuk menempatkan spermisida.
Manfaat
Alat kontrasepsi diafragma memberikan dua manfaat secara kontrasepsi dan non kontrasepsi.
Manfaat kontrasepsi
- Efektif bila digunakan dengan benar.
- Tidak mengganggu produksi ASI.
- Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah dipersiapkan sebelumnya.
- Tidak mengganggu kesehatan klien.
- Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
Manfaat non kontrasepsi
- Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
- Dapat menampung darah menstruasi, bila digunakan saat haid.
Keterbatasan
Meskipun alat kontrasepsi diafragma ini mempunyai manfaat secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi, tetapi alat ini juga mempunyai keterbatasan. Adapun keterbatasan diafragma, antara lain:
- Efektifitas tidak terlalu tinggi (angka kegagalan 6-16 kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama, bila digunakan dengan spermisida).
- Keberhasilan kontrasepsi ini tergantung pada cara penggunaan yang benar.
- Memerlukan motivasi dari pengguna agar selalu berkesinambungan dalam penggunaan alat kontrasepsi ini.
- Pemeriksaan pelvik diperlukan untuk memastikan ketepatan pemasangan.
- Dapat menyebabkan infeksi saluran uretra.
- Harus masih terpasang selama 6 jam pasca senggama.
Penilaian Klien
Sebelum alat kontrasepsi diafragma digunakan oleh klien, sebaiknya petugas kesehatan mengkaji klien terlebih dahulu. Sehingga alat kontrasepsi ini sesuai atau tidak digunakan oleh wanita tersebut.
Diafragma | |
Sesuai untuk klien yang: | Tidak sesuai untuk klien yang: |
Tidak mau atau tidak boleh menggunakan metode kontrasepsi hormonal (perokok, wanita di atas 35 tahun) | Mempunyai umur dan paritas serta masalah kesehatan yang menyebabkan kehamilan resiko tinggi |
Tidak menyukai metode yang diberikan oleh petugas kesehatan (AKDR) | Terinfeksi saluran uretra |
Menyusui dan memerlukan kontrasepsi pendukung | Tidak suka menyentuh alat kelaminnya (vulva dan vagina) |
Jarang melakukan hubungan seksual dengan pasangannya | Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan |
Ingin melindungi dari penyakit menular seksual | Ingin metode KB efektif |
Memerlukan metode sederhana sebelum memilih metode lain |
Penanganan Efek Samping
Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi diafragma.
Efek Samping Atau Masalah | Penanganan |
Infeksi saluran uretra | Pemberian antibiotik, sarankan mengosongkan kandung kemih pasca senggama atau gunakan metode kontrasepsi lain |
Alergi diafragma atau spermisida | Berikan spermisida bila ada gejala iritasi vagina pasca senggama dan tidak mengidap PMS atau bantu memilih metode lain |
Rasa nyeri pada tekanan terhadap kandung kemih/rektum | Nilai kesesuaian ukuran forniks dan diafragma. Bila terlalu besar, coba ukuran yang lebih kecil. Follow up masalah yang telah ditangani |
Timbul cairan vagina dan berbau | Periksa adanya PMS atau benda asing dalam vagina. Sarankan lepas segera diafragma pasca senggama. Apabila kemungkinan ada PMS, lakukan pemrosesan alat sesuai dengan pencegahan infeksi |
Luka dinding vagina akibat tekanan pegas diafragma | Hentikan penggunaan diafragma untuk sementara dan gunakan metode lain. Bila sudah sembuh, periksa kesesuaian ukuran forniks dan diafragma |
Hal yang Perlu Diperhatikan
Jika ada kemungkinan terjadi sindrom syok keracunan, rujuk segera pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih lengkap. Apabila terjadi panas lebih dari 38 derajat Celcius maka berikan rehidrasi per oral dan analgesik.
Referensi
plannedparenthood.org/health-topics/birth-control/diaphragm-4244.htm diunduh 2 Maret 2010, 07:45 PM.
Ridha, W. 2008. Metode Barier Intravaginal. one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/ilmu-kesehatan/metode-barier-intravaginal diunduh 2 Maret 2010, 07:48 PM.
Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. (Bagian Kedua MK 21- MK 24).
Stacey, D. 2008. Diaphragm.. contraception.about.com/od/prescriptionoptions/a/Diaphragm.htm diunduh 2 Maret 2010, 10:18
Menuju hari Tua Sehat & Bahagia
PERUBAHAN YANG TERJADI PADA LANSIA ?
Jika ada benjolan di tubuh yang sebelumnya tidak ada.
Tekanan darah tinggi merupakan penyakit terbanyak yang diderita oleh lansia. Lansia dikatakan menderita tekanan darah tinggi jika tekanan darah > 140/90 mmHg
APA DAMPAK TEKANAN DARAH TINGGI BAGI LANSIA ?
BAGAIMANA CARA MENCEGAH TIMBULNYA HIPERTENSI ?
Minggu, 27 Februari 2011
Tali Pusat Menumbung
- Sectio caesaria, merupakan pilihan selama bayinya cukup bulan dan dalam keadaan baik. Nasib bayi pada section caesaria jauh lebih baik dibanding kelahiran dengan cara lain. Bahaya untuk ibu juga sangat kurang dibanding dengan melahirkan bayi secara paksa pada pembukaan yang belum lengkap. Sementara dilakukan persiapan operasi diadakan usaha-usaha untuk mengurangi kompresi tali pusat seperti tersebut diatas.
- Reposisi tali pusat dapat dicoba jika tidak dapat dikerjakan section caesarea. Tali pusat dibawah ke atas kedalam uterus, sedangkan bagian terendah janin di dorong ke bawah masuk panggul kemudian di tahan kadang-kadang reposisi tali pusat berhasil tetapi umumnya kita kehilangan banyak waktu yang berharga pada waktu melakukan.
- Jika usaha ini tidak berhasil, pasien di pertahankan dalam posisi trendelenburg dengan harapan tali pusat tidak tertekan sehingga bayi tetap dapat hidup sampai pembukaan menjadi cukup lebar untuk memungkinkan lahirnya bayi.
- Dilatasi serviks secara manual, insisi serviks dan cara-cara lain untuk memaksakan pembukaan serviks tidak akan pernah diterima. Keberhasilannya kecil sedangkan resiko untuk ibu besar.
Edema/Oedema
Post Partum Blues
Post partum blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu yakni sekitar dua hari hingga 10 hari sejak kelahiran bayinya.
Gejala-gejala post partum blues, sebagai berikut :
1. Cemas tanpa sebab
2. Menangis tanpa sebab
3. Tidak percaya diri
4. Tidak sabar
5. Sensitif, mudah tersinggung
6. Merasa kurang menyangi bayinya
7. Tidak memperhatikan penampilan dirinya
8. Kurang menjaga kebersihan dirinya
9. Gejala fisiknya seperti : kesulitan bernafas, ataupun perasaan yang berdebar-debar.
10. Ibu merasakan kesedihan, kecemasan yang berlebihan
11. Ibu merasa kurang diperhatikan oleh suami ataupun keluarga.
B. Etiologi
Ada beberapa hal yang menyebabkan post partum blues, diantaranya :
1. Lingkungan melahirkan yang dirasakan kurang nyaman oleh si ibu.
2. Kurangnya dukungan dari keluarga maupun suami.
3. Sejarah keluarga atau pribadi yang mengalami gangguan psikologis.
4. Hubungan sex yang kurang menyenangkan setelah melahirkan
5. Tidak ada perhatian dari suami maupun keluarga
6. Tidak mempunyai pengalaman menjadi orang tua dimasa kanak-kanak atau remaja. Misalnya tidak mempunyai saudara kandung untuk dirawat.
Dengan kata lain para wanita lebih mungkin mengembangkan depresi post partum jika mereka terisolasi secara sosial dan emosional serta baru saja mengalami peristiwa kehidupan yang menakan.
Post partum blues tidak berhubungan dengan perubahan hormonal, bikimia atau kekurangan gizi. Antara 8% sampai 12% wanita tidak dapat menyesuaikan peran sebagai orang tua dan menjadi sangat tertekan sehingga mencari bantuan dokter.
C. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan disini adalah cara mengatasi gangguan psikologis pada nifas dengan post partum blues. Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah ini yaitu :
1. Dengan cara pendekatan komunikasi teraupetik
Tujuan dari komunikasi teraupetik adalah menciptakan hubungan baik antara bidan dengan pasien dalam rangka kesembuhannya dengan cara :
a. Mendorong pasien mampu meredakan segala ketegangan emosi.
b. Dapat memahami dirinya
c. Dapat mendukung tindakan konstruksi
2. Peningkatan support mental/dukungan keluarga dalam mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan masa nifas dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase, sebagai berikut :
a. Fase taking in yaitu periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat itu focus perhatian ibu hanya pada dirinya sendiri, pengalaman selama proses persalinan sering berulang-ulang diceritakannya. Hal ini membuat cenderung ibu menjadi pasif terhadap lingkungannya.
b. Fase taking hold yaitu periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah persalinan. Pada fase ini ibu merasa khawatir akan ketidak mampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Pada fase ini ibu karena saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya sehingga timbul percaya diri.
c. Fase letting go, merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan bayinya sudah meningkat.
D. Pencegahan
Post partum blues dapat dicegah dengan cara :
- Anjurkan ibu untuk merawat dirinya, yakinkan pada suami atau keluarga untuk selalu memperhatikan si ibu
- Menu makanan yang seimbang
- Olah raga secara teratur
- Mintalah bantuan pada keluarga atau suami untuk merawat ibu dan bayinya.
- Rencanakan acara keluar bersama bayi berdua dengan suami
- Rekreasi