Minggu, 20 Februari 2011

Pengetahuan ibu primigravida tentang tehnik mengejan yang benar saat persalinan di BPS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu karena kehamilan, persalinan, dan nifas pada tiap 1000 kelahiran hidup dalam wilayah dan waktu tertentu. Saat ini Angka Kematian Ibu diseluruh dunia masih cukup tinggi estimasi WHO tahun 2000 tentang AKI (Maternal Mortality Ratio / MMR per 100.000 kelahiran hidup) adalah sebagai berikut, diseluruh dunia sebesar 400, di negara industri Angka Kematian Ibu (AKI) cukup rendah yaitu sebesar 20, di Eropa sebesar 24. Untuk negara berkembang Angka Kematian Ibu (AKI) masih cukup tinggi yaitu sebesar 440 per 100.000, di Afrika sebesar 830 per 100.000, di Asia sebesar 330 per 100.000 dan Asia Tenggara sebesar 210 per 100.000 (WHO, 2004). Untuk negara – negara ASEAN, AKI (per 100.000 kelahiran hidup) sangat bervariasi seperti Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura, Kamboja, Laos, Philipina dan lain-lain (Depkes RI, 2004).
Di Indonesia angka kematian masih cukup tinggi walaupun terjadi penurunan dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 menjadi 390 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1994 dan terjadi penurunan sekitar 25 persen dari 450 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1996 menjadi 334 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 (Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia, 1997). Namun angka tersebut masih tinggi atau 3-6 kali lebih besar dibandingkan negara-negara ASEAN, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih berada pada angka 307 per 100.000 kelahiran hidup pada SDKI 2002-2003 atau setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal dunia karena berbagai sebab dan target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2010 adalah angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup (www.google.com, 2006).
500
400
300
200
100
0
1990 1995 2000 2005 2010
Sumber : SDKI 1994, SDKI 1997, SDKI 2002-2003
Gambar 1. Grafik Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
Pada gambar 1 diatas, menunjukan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mulai dari 390 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1994, menjadi 334 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 dan menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan upaya yang ingin di capai pada tahun 2010 adalah 125 per 100.000 kelahiran hidup.

Di Provinsi Lampung, cenderung terjadi peningkatan AKI sebesar 143 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 menjadi 153 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002 (Dinkes Provinsi Lampung, 2003) dan pada tahun 2003 angka kematian ibu sebesar 98 orang dari 186.248 (Dinkes Provinsi Lampung, 2004). Menurut data terakhir di Kabupaten Lampung Timur angka kematian ibu pada tahun 2004 sebesar 19 orang per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Kota Metro, 2004).
Penyebab kematian ibu di Indonesia yang utama adalah perdarahan, eklampsia, partus lama, kompikasi aborsi dan sepsis. Kontribusi dari penyebab kematian ibu tersebut masing – masing adalah perdarahan yang biasanya tidak bisa diperkirakan dan terjadi secara mendadak yaitu 28 persen, eklamsi 13 persen, aborsi yang tidak aman 11 persen, partus lama sebanyak 9 persen dan sepsis 10 persen (www.google.com, 2006).
Agar persalinan sehat dapat berjalan lancar, diperlukan berbagai persiapan baik sebelum hamil maupun selama kehamilan sehingga ibu dan janin selalu dalam keadaan sehat. Upaya Safe Motherhood merupakan upaya untuk menyelamatkan wanita agar kehamilan dan persalinannya dapat dilalui dengan sehat dan aman serta menghasilkan bayi yang sehat (Saifuddin, 2002).
Setelah program Safe Motherhood, Pemerintah RI pada Oktober 2000 mencanangkan Gerakan Nasional Kehamilan yang Aman atau Making Pregnancy Safer (MPS) sebagai bagian dari Strategi Pembangunan Kesehatan Masyarakat menuju Indonesia sehat 2010. Salah satu tujuan global dari MPS adalah Menurunkan Angka Kematian Ibu sebesar 75 persen pada tahun 2015 dari AKI tahun 1990 dan target dampak dari MPS adalah menurunkan AKI menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk dapat mencapai tujuan dan target tersebut diatas telah diidentifikasikan empat strategi utama yang konsisten dengan “Rencana Indonesia Sehat 2010” antaranya adalah mendorong pemberdayaan wanita dan keluarga melalui peningkatan pengetahuan untuk menjamin prilaku sehat dan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir (Depkes RI, 2001)
Meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat terutama pada ibu hamil, dimana pendidikan kesehatan ibu-ibu hamil dapat dilakukan pada waktu pengawasan hamil di Puskesmas atau Pondok Bersalin Desa dan Bidan Praktek Swasta, saat penyelenggaraan Posyandu, dan saat diadakannya pertemuan atau kegiatan-kegiatan di lingkungannya dan saat melakukan kunjungan rumah (Manuaba, 1998).
Selain itu ibu-ibu hamil harus mengetahui beberapa tanda bahwa persalinan sudah dimulai seperti kontraksi menjadi lebih kuat dan lebih sering, adanya nyeri pada pinggang menuju perut, timbulnya tenaga mengejan karena kontraksi yang semakin kuat, serta keluarnya lendir bercampur darah yang bertambah banyak dari vagina. Khususnya ibu hamil primigravida terkadang mereka tidak mengetahui tanda tersebut merupakan tanda-tanda persalinan karena bagi mereka semua merupakan pengalaman yang baru. Dengan diketahuinya tanda-tanda di atas diharapkan ibu-ibu hamil terutama ibu hamil primigravida dapat mengetahui waktu dan cara yang tepat untuk mengejan sehingga diharapkan dapat mencegah kemungkinan terjadinya robekan perineum, perdarahan, oedema pada vagina dan kehabisan tenaga sebelum waktu persalinan tiba.
Berdasarkan dari study pendahuluan pada bulan Maret 2006 di BPS Sukatmi Pekalongan Lampung Timur bahwa jumlah ibu hamil primigravida yang usia kehamilannya di atas 28 minggu ada 25 orang. Jumlah ibu hamil primigravida tersebut yang tidak mengetahui bagaimana cara mengejan yang benar saat persalinan serta waktu yang tepat untuk mengejan. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti pengetahuan ibu primigravida tentang tehnik mengejan yang benar saat persalinan di BPS Sukatmi Pekalongan Lampung Timur. Dimana diharapkan dengan adanya ibu hamil primigravida yang mengetahui bagaimana cara dan waktu yang tepat untuk mengejan pada saat persalinan dapat memperkecil terjadinya kasus – kasus obstetri seperti robekan jalan lahir, oedema pada vulva, perdarahan bahkan kehabisan tenaga sebelum waktunya.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana pengetahuan ibu primigravida tentang tehnik mengejan yang benar saat persalinan di BPS Sukatmi Pekalongan Lampung Timur Tahun 2006 ?”.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Ingin mengetahui gambaran pengetahuan ibu primigravida tentang tehnik mengejan yang benar saat persalinan di BPS Sukatmi Pekalongan Lampung Timur.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu primigravida tentang waktu yang tepat untuk mengejan.
b. Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu primigravida tentang cara mengejan yang benar saat persalinan.

D. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup yang diteliti sebagai berikut :
1. Sifat Penelitian : Studi Deskriptif.
2. Subyek Penelitian : Ibu primigravida yang ANC di BPS Sukatmi dengan usia kehamilan mulai dari 28 minggu ke atas.
3. Objek Penelitian : Pengetahuan tentang tehnik mengejan yang benar saat persalinan.
4. Lokasi Penelitian : Bidan praktek swasta Sukatmi Pekalongan Lampung Timur.
5. Waktu Penelitian : Penelitian dilakukan mulai tanggal 6 Mei – 13 Mei 2006.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ibu Hamil
Sebagai masukan bagi ibu hamil khususnya ibu primigravida agar lebih meningkatkan kesadaran terhadap perlunya pengetahuan tentang cara mengejan yang benar dan waktu yang tepat untuk mengejan saat persalinan. Dengan demikian diharapkan kasus-kasus obstetri seperti perdarahan, robekan jalan lahir, oedema pada vagina dan kehabisan tenaga sebelum waktunya tidak terjadi lagi.

2. Bagi BPS
Sebagai salah satu bahan masukan bagi bidan khususnya sebagai tenaga kesehatan yang berada di masyarakat, untuk melakukan tindakan promotif seperti penyuluhan dan memberikan pendidikan kesehatan atau KIE (Komunikasi Informasi Edukasi). Dengan demikian diharapkan dapat mempermudah pendeteksian kasus obstetri secara benar dan persalinan dapat berjalan dengan lancar.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai dokumen dan bahan tambahan sumber bacaan bagi mahasiswi Prodi Kebidanan Metro.
4. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan perbandingan dan masukan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil tentang teknik mengejan yang benar pada saat persalinan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar