Minggu, 27 Februari 2011

Baby Blues

Baby Blues
A. Pengertian
Baby Blues atau yang juga dikenal sebagai Post Partum Syndrome adalah merupakan salah satu gangguan psikologis ibu masa nifas yang berupa kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu, yakni sekitar 2 hari hingga 2 minggu sejak kelahiran bayi. Dimana terjadi perubahan hormon si ibu, juga kelelahan pasca melahirkan. Ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya. Perubahan perasaan saat hamil sehingga sulit menerima bayinya (Zein, 2004).

B. Etiologi
Penyebab terjadinya Baby Blues antara lain adalah:
1. Perubahan hormon.
2. Stres
3. ASI tidak keluar, sehingga payudara membengkak.
4. Frustasi karena bayi tidak mau tidur, menangis, dan gumoh.
5. Kelelahan pasca melahirkan, dan sakit akibat luka jahitan atau operasi.
6. Suami yang tidak membantu, tidak mau mengerti perasaan istri maupun persoalan lain dengan suami.
7. Problem dengan orang tua atau mertua.
8. Takut kehilangan bayi .
9. Sendirian mengurus bayi, tidak ada yang membantu.
10. Takut untuk memulai hubungan suami-istri (seks),anak akan terganggu.
11. Bayi sakit (kuning, dll).
12. Rasa bosan si ibu.
13. Problem dengan si sulung.
(www.dunia_ibu.org)
C. Tanda dan Gejala
1. Cemas tanpa sebab
2. Menangis tanpa sebab
3. Tampak khawatir mengenai bayi
4. Tidak percaya diri terhadap kemampuan menjadi seorang ibu
5. Merasa kurang menyayangi bayinya
6. Tidak sabar
7. Sensitif
8. Mudah tersinggung
(Zein, 2004)

D. Penatalaksanaan
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menangani ibu dengan Baby Blues, antara lain adalah:
  1. Minta bantuan suami keluarga yang lain untuk melakukan pekerjaan sehari-hari, seperti mengurus rumah sehingga dapat mengurangi pekerjaan ibu, ibu dapat beristirahat dan mengurangi kelelahan.
  2. Beritahu suami apa yang sedang ibu rasakan. Minta di dudukan dan pertolongannya, karena dukungan dari suami memang yang paling ampuh, perhatian suami sangat menyenangkan hati dan benar-benar sangat membantu. Minta bantu suami untuk bergantian gendong, memandikan, dan lain-lain.
  3. Buang rasa cemas dan kekhawatiran, mencoba untuk belajar tenang dengan cara menarik nafas panjang dan meditasi atau Yoga. Dapat dilakukan sendirian ataupun kelompok dan pada tempat yang tenang, bersih, dan nyaman sehingga pikiran bisa rileks.
  4. Tidur ketika bayi tidur. Ini adalah waktu yang efektif untuk tidur, dimana ibu tidak perlu khawatir akan anaknya dan ibu dapat mengetahui jika bayinya terbangun.
  5. Berolahraga ringan/ melakukan latihan / senam nifas. Hal tersebut penting mengembalikan otot-otot perut dan panggul kembali normal. Ibu akan merasa lebih kuat dan ini menyebabkan otot perut menjadi kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung. Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu, seperti:
  • Dengan tidur terlentang dan lengan disamping, menarik otot perut selagi menarik nafas, tahan nafas kedalam dan angkat dagu kedada, tahan 1 hitungan sampai 5. rileks dan ulangi 10 kali
  • Untuk memperkuat tonus vagina ( latihan kegel)
  • Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot-otot, perut dan panggul dan tahan hingga lima hitungan. Kendurkan dan ulangi sebanyak 5 kali
  • Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-6 setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.
6. Ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu dan Bounding Attachment
7. Tidak perfeksionis dalam hal mengurus anak
8. Bicarakan rasa cemas dan komunikasi dengan orang yang bisa kita percaya dan masalah ibu, seperti orang terdekat atau tenaga kesehatan (bidan)
9. Bersikap fleksibel
10. Merawat bayi dengan berfikir bahwa kesempatan merawat bayi hanya datang satu kali
11. Cari hiburan dan luangkan waktu untuk diri sendiri
12. Bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru. Bersosialisasi / membaur dengan banyak orang dapat membuat kita jadi lebih rileks dan melupakan sejenak beban / masalah di rumah.
13. Berikan pelayanan KB agar ibu lebih fokus dalam merawat bayinya sebelum kehamilan berikutnya. (www.dunia_ibu.org)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar