Sabtu, 01 Januari 2011

STRUKTUR, FUNGSI DAN SIRKULASI PLASENTA

Plasenta merupakan organ yang luar biasa. Plasenta berasal dari lapisan trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi ibu untuk melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan oleh janin itu sendiri selama kehidupan intrauterin. Keberhasilan janin untu hidup tergantung atas keutuhan dan efisiensi plasenta.
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak atau sebaliknya. Jiwa anak tergantung pada plasenta. Baik tidaknya anak  tergantung pada baik burunya faal plasenta.

  1. STRUKTUR PLASENTA
            PEMBENTUKAN PLASENTA
·         Pada minggu-minggu pertama perkembangan, jonjot-jonjot meliputi seluruh permukaan korion.
·         Dengan berlanjutnya kehamilan, jonjot pada kutub embrional terus tumbuh dan meluas membentuk korion  frondosum (korion berjonjot lebat seperti semak-semak)
·         Jonjot pada kutub abembrional mengalami degenerasi dan menjelang bulan ketiga sisi korion ini menjadi halus dan disebut korion leave.
·         Perbedaan pada kutub embrional dan abembrional korion juga dicerminkan pada susunan desidua. Desidua di atas korion frondosum, desidua basalis, sedangkan desidua diatas yang meliputi kutub abembrional disebut desidua kapsularis. Dengan bertambahnya besar gelembung korion, lapisan ini menjadi regang dan berdegenerasi.
·         Selanjutnya, korion leave bersentuhan dengan dinding rahim pada sisi rahim yang lain dan keduanya bersatu.
·         Rongga rahim kemudian tertutup.
·         Oleh karena itu, satu-satunya bagian korion yang ikut serta dalam proses pertukaran adalah korion frondosum yang bersama dengan desidua basalis membentuk plasenta.

            SUSUNAN PLASENTA
Menjelang permulaan bulan keempat, plasenta mempunyai dua komponen :
a)      Bagian janin dibentuk oleh korion frondosum dan vili
b)      Bagian ibu dibentuk oleh desidua basalis.

            BAGIAN JANIN / PERMUKAAN FETAL (FETAL PORTION)
·         Pada sisi janin plasenta dibatasi oleh lempeng korion
·         Pada daerah penyatuan, sel-sel trofoblas dan desidua saling bercampur baur. Daerah ini ditandai dengan adanya sel raksasa desidua dan sinsitium serta kaya akan zat mukopolisakarida amorf.
·         Sebagian besra sel sitotrofoblas berdegenerasi.
·         Antara lempeng korion dan lempeng desidua terdapat ruang antar jonjot yang berisi darah ibu.
·         Ruang-ruang ini berasal dari lakuna dalam sinsitotrofoblas dan dibatasi oleh sinsitium yang berasal dari janin.
·         Cabang-cabang jonjot tumbuh ke dalam danau-danau darah antar jonjot.

            BAGIAN IBU / PERMUKAN MATERNAL (MATERNAL PORTION)
·         Selama bulan keempat dan kelima, desidua membentuk sejumlah sekat yaitu sekat desidua yang menonjol ke dalam ruang antar jonjot tetapi tidak mencapai lempeng korion. Sekat-sekat ini mempunyai inti jaringan ibu, tetapi permukaannya diliputi oleh selapis sel sinsitium sehingga selamanya selapis sel sinsitium memisahkan darah ibu di dalam danau antar jonjot dari jaringan janin pada jonjot.
·         Sebagai akibat pembentukan sekat ini, plasenta terbagi dalam sejumlah ruangan atau kotiledon. Oleh karena sekat desidua tidak mencapai lempeng korion, hubungan antara ruang antar jonjot dalam berbagai kotiledon tetap terpelihara.

Sebagai akibat berlanjutnya pertumbuhan janin dan pembesaran rahim, plasenta juga membesar. Peningkatan luas permukaan secara kasar sebanding dengan pembesaran rahim dan selama kehamilan, plasenta menutupi kira-kira 25 – 30 % permukaan dalam rahim. Peningkatan tebal plasenta diakibatkan oleh terbentuknya kaki-kaki dari jonjot-jonjot yang sudah ada dan tidak disebabkan oleh penembusan lebih lanjut ke dalam jaringan ibu.
Ciri-ciri permukaan fetal :
·         Tediri dari vili.
·         Mengahadap ke janin
·         Warnanya keputih-putihan dan licin karena tertutup oleh amnion. Di bawah amnion nampak pembuluh-pembuluh darah.

Ciri-ciri permukaan maternal :
·         Terdiri dari desidua compacta dan sebagian desidua spongiosa yang kelak ikut lepas dengan plasenta.
·         Mengahadap ke dinding rahim
·         Warnanya merah dan terbagi oleh celah-celah. Plasenta terdiri dari 16-20 kotiledon.
·         Permukaannya kasar beralur-alur.

            LETAK PLASENTA
Letak plasenta pada umumnya pada korpus uteri bagian depan atau belakang agak ke arah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena permukan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi.

            BENTUK DAN UKURAN PLASENTA
Plasenta berbentuk bundar atau oval. Ukuran diameter 15-20 cm, tebal 2-3 cm dan beratnya 500-600 gram.
Biasanya plasenta akan terbentuk lengkap pada usia kehamilan kira-kira 16 minggu, dimana ruang amnion telah mengisi seluruh rongga rahim. Meskipun ruang manion membesar sehingga amnion tertekan ke arah korion, namun amnion hanya menempel saja tidak sampai melekat pada korion.

            TIPE-TIPE PLASENTA
·         Menurut bentuknya :
1.      plasenta normal
2.      plasenta membranasea
3.      plasenta suksenturiata
4.      plasenta spuria
5.                  plasenta bilobus
6.      plasenta trilobus
·         Menurut perlekatan pada dinding rahim :
1.      plasenta adhesiva
2.      plasenta akreta
3.      plasenta inkreta
4.      plasenta perkreta

  1. FUNGSI PLASENTA
·         Nutrisasi
Plasenta sebagai alat nutritif. Penyaluran bahan nutrisi dari ibu ke janin dengan jalan :
-          Difusi air dan bahan yang larut dalam air, garam kalium dan natrium. Makin besar berat jenis bahan makanan maka makin lambat terjadi difusi.
-          Sistem enzimatik. Prinsip bahan tersebut dipecah dan selanjutnya disintesis ke bentuk aslinya dalam bentuk vili korialis. Bahan yang mengalami proses enzimatik :
a)      Protein dipecah menjadi asam amino
a)      Lemak dipecah menjadi asam lemak
a)      Hidrat arang dipecah menjadi glukosa
a)      Glikogen dipecah menjadi fruktosa
a)      Vitamin dipecah menjadi bentuk yang lebih kecil
a)      Obat-obatan
-          Pinositosis. Caranya seperti aktivitas amoben. Bahan tersebut adalah imunoglobulin G dan albumin.

·         Ekskresi
Ginjal, hati dan usus janin belum berfungsi dengan baik sebagai alat pembuanga. Sisa metabolisme akan dibuang melalui plasenta yang dapat menghubungkan janin dengan dunia luar secara tidak langsung.
Zat utama yang diekskresi adalah karbon dioksida ( CO2 ). Bilirubin juga diekskresi karena sel darah merah diganti relatif sering. Terdapat sedikit pemecahan jaringan yang terpisah serta jumlah urea dan asam urat yang diekskresi sangat sedikit.


·         Respirasi
Dalam sirkulasi janin terdapat  fetal hemoglobin (F) yang memiliki afinitas tinggi terhadap oksigen dan sebliknya mudah melepaskan karbon dioksida melalui sistem difusi dalam plasenta. Dengan adanya perbedaan afinitas tersebut, plasenta dapat menjalankan fungsinya sebagai alat pernapasan. Makin tua kehamilan, semakin tinggi konsentrasi adult hemoglobin (A) sebagai persiapan bernapas melalui paru-paru pada saat kelahiran.

·         Produksi
Hormon yang dikeluarkan oleh plasenta adalah :
a.                                                            Korionik gonadotropin
-          Merangsang korpus luteum menjadi korpus luteum gravidarum sehingga tetap mengeluarkan estrogen dan progesteron. Korpus luteum berfungsi samapai plasenta sempurna.
-          Bersifat khas kehamilan sehingga dapat dipakai sebagai hormon tes kehamilan.
-          Puncaknya tercapai pada hari ke- 60
-          Setelah persalinan, dalam urin tidak dijumpai lagi.

b.      Korionik somato-mammotropin
-          Hormon untuk metabolisme protein
-          Bersifat laktogenik dan luteotropik
-          Menimbulkan pertumbuhan janin
-          Mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak

c.   Estrogen Plasenta
-     Dalam bentuk estradiol, estriol dan estron.
-     Pertumbuhan dan perkembangan otot rahim
-     Retensi air dan garam
-     Perkembangan tubulus payudara sebagai pengganti ASI
-     Melaksanakan sintesis protein

d.   Progesteron
-     Permulaan hamil dibuat oleh korpus luteum dan plasenta.
-      Penenang otot rahim selama hamil
-      Bersama estrogen megaktifkan tubulus dan alveolus payudara.
-    Menghalangi proses pematangan folikel de Graff sehingga tidak terjadi ovulasi serta menghalangi pengeluaran LH.

·         Imunisasi
Janin mempunyai kekebalan pasif sampai umur 4 bulan dan selanjutnya kekebalan tersebut berkurang. Antibodi yang dibentuk ibu mellaui plasenta menyebabkan bayi kebal terhadap infeksi. Antibodi disalurkan melalui ASI sehingga kolostrum harus diberikan.

·         Barrier
Sel trofoblas cukup kuat untuk bertindak sebagai barrier terhadap beberapa bakteria atau virus. Demikian juga obat yang dapat membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin dalah rahim dihalangi masuk melalui plasenta.

  1. SIRKULASI PLASENTA
Darah janin, mengandung sedikit oksigen. Dipompa oleh jantung janin menuju ke plasenta melalui arteri umbilikus dan diangkut sepanjang cabang ke pembuluh darah kapiler vili korionik. Setelah membuang karbondioksida dan menyerap oksigen, darah kembali ke janin melalui vena umbilikus.
Darah maternal diangkut ke dasar plasenta dalam desidua oleh arteri spiralis dan mengalir ke dalam ruang darah di sekitar vili. Sirkulasi retroplasentaer terjadi karena aliran darah arteri spiralis dengan tekanan 70 mmHg sampai 80 mmHg sedangkan tekanan darah pada vena di dasar desidua basalis 20mmHg sampai 30mmHg. Diyakini bahwa arah aliran mirip mata air ; darah mengalir ke atas dan membasahi vilus saat disirkulasikan di sekelilingnya dan mengalir kembali ke dalam cabang-cabang vena uterin. Darah arteri maternal kaya akan oksigen dan nutrien.

Darah janin dan maternal memiliki hubungan yang dekat, tetapi tidak memiliki hubungan langsung. Perpindahan zat antara darah janin dan maternal adalah melalui difusi, trasnpor aktif dan pinositosis.
Menjelang akhir kehamilan, plasenta memungkinkan antibodi maternal memasuki sirkulasi janin. Antibodi memberikan imunitas pasif sementara pada janin. Obat-obatan, alkohol, polutan lingkungan, virus dan agens penyebab penyakit lainnya masuk dengan bebas dari suirkulasi maternal ke sirkulasi janin.sebagian zat ini disebut teratogen atau agens yang dapat menyebabkan defek lahir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar