Sabtu, 01 Januari 2011

SISTEM REPRODUKSI PADA WANITA

A.    PENGERTIAN
Organ reproduksi yang membentuk apa yang dikenal sebagai traktus genetalis yang berkembang, setelah traktus uranius. Kelamin laki-laki maupun perempuan semenjak lahir sudah dapat ditentukan, tetapi sifat-sifat kelamin belum dapat dikenal. Pada lelaki dewasa, pubertas dimulai dengan perubahan suara lebih berat, pembesaran genetalia eksterna, tampilnya bulu diatas tubuh dan muka. Pada wanita ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), uterus dan vagina membesar,buah dada membesar serta jaringan ikat dan saluran darah bertambah, sifat kelamin sekunder tampil, lengkung tubuh berkembang, adanya bulu ketiak dan pubis pelvis membesar.

B.     MENOPAUSE
v  Menopause atau klimakterium terjadi pada seorang wanita pada umur 40 – 45 tahun.
v  Ditandai dengan terhentinya menstruasi dan diiringi gejala-gejala tertentu seperti jaringan buah dada mengkerut, ovarium mengecil, muka sering merasa panas, banyak keringat, hormon ovarium tidak bekerja lagi dan emosi sering tidak stabil.

C.     RONGGA PELVIS
v  Terletak di bawah, berhubungan dengan rongga abdomen.
v  Dibentuk oleh os iski dan os pubis pada sisi samping dan depan.
v  Os sakrum dan os koksigis membentuk batas belakang
v  Pinggiran pelvis dibentuk oleh promontorium sakrum di belakang iliopektinal sebelah sisi samping dan depan dari tulang sakrum

D.    PINTU KELUAR PELVIS
v  Dibatasi oleh os koksigis di belakang simfisis pubis, di depan lengkung os pubis, os iski, serta ligamentum yang berjalan dari os iski dan os sakrum di setiap sisi.
v  Pintu keluar ini membentuk lantai pelvis
v  Lantai pelvis dibentuk oleh 2 berkas otot muskulus levator ani dan muskulus koksigis yang bekerja sebagai diafragma pelvis.
E.     PERINEUM
v  Merupakan bagian terendah dari badan berupa sebuah garis yang menyambung kedua tuberositas iski, daerah depan segitiga kongenital dan bagian belakang segitiga anal.
v  Titik tengahnya disebut badan perinerium terdiri dari otot fibrus yang kuat di sebelah depan anus.

F.      ISI PELVIS
v  Kandung kemih dan dua buah ureter terletak di belakang simfisis, kolon signoid sebelah kiri fosa iliaka dan rektum terletak di sebelah belakang rongga mengikuti lengkung sakrum
v  Kelenjar timfe, serabut saraf fleksus lumbo sakralis untuk anggota gerak bawah cabang pembuluh darah arteri iliaka interna dan vena iliaka interna melengkapi isi rongga pelvis.

G. ORGAN REPRODUKSI WANITA
Genetalia pada wanita terpisah dari uretra yang mempunyai saluran tersendiri. Alat reproduksi wanita dibagi menjadi 2 bagian :
1.      ALAT GENITAL LUAR
Alat genital luar terdiri dari :
a.       Tundun (monsveneris)
Merupakan bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini mulai ditumbuhi bulu pada masa pubertas.
b.      Labiya mayora (bibir besar)
v  Merupakan dua lipatan dari kulit di antara kedua paha bagian atas labiya mayora, banyak mengandung urat saraf sehingga sensitif saat hubungan seksual..
v  Berasal dari mons veneris
v  Bentuknya lonjong menjurus ke bawah dan bersatu dibagian bawah.
v  Bagian luar labia mayora terdiri dari kulit berambut, kelenjar lemak, dan kelenjar keringat. Bagian dalamnya tidak berambut dan mengandung kelenjar lemak.
c.       Labiya minora (bibir kecil)
Merupakan lipatan kecil di bagian dalam labia mayora. Bagian depannya mengelilingi klitoris, berupa lipatan kulit yang halus dan tipis serta tidak dilapisi lemak.
d.      Klitoris (klentit)
Sebuah jaringan ikat erektil kecil kira-kira sebesar kacang hijau dimana dapat mengeras dan tegang. Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terdapat di dalam labia mayora. Banyak mengandung pembuluh darah dan urat saraf.
e.       Vestibulum (serambi)
Merupakan rongga yang berada di antara labiya minora, muka belakang dibatasi oleh klitoris dan perineum, dalam vestibulum terdapat muara-muara dari :
·         Liang senggama
·         Uretra
·         Kelenjar bartolini
·         Kelenjar skene kiri dan kanan
f.       Himen (selaput darah)
v  Merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari liang senggama.
v  Tengahnya berlubang, supaya kotoran menstruasi atau cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar rahim dan kelenjar endometrium (lapisan dalam rahim) dapat keluar.
v  Konsistensi ada yang kaku dan ada yang lunak
v  Lubangnya ada yang seujung jari dan ada yang dapat dilalui satu jari.
v  Pada saat hubungan seks pertama, himen akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan, himen merupakan tonjolan kecil yang disebut karunhule mirtiformis.
g.      Perineum (kerampang)
v  Terletak di antara vulva dan anus
v  Panjangnya lebih kurang 4 cm.
h.      Orificium urethrae
Merupakan muara saluran kencing yang berada tepat di bawah klitoris.

2.      ALAT GENITAL DALAM
Alat genital dalam terdiri dari :
a.       Vagina (liang kemaluan)
v  Merupakan tabung yang dilapisi membran dari jenis epitelium bergaris khusus dialiri banyak pembuluh darah dan saraf.
v  Merupakan saluran muskulo - membranasea (otot – selaput) yang menghubungkan rahim dengan dunia luar. Bagian ototnya berasal dari otot levator ani dan otot sfingter ani (otot dubur) sehingga dapat dikendalikan dan dilatih.
v  Panjangnya dari vestibulum sampai uterus 7,5 cm.
v  Merupakan penghubung antara introitus vagina dan uterus.
v  Dinding depannya 9 cm sedangkan dinding belakangnya 11 cm.
v  Selaput vagina tidak mempunyai kelenjar sehingga cairan yang selalu membasahi berasal dari kelenjar rahim.
v  Leher rahim yang menonjol pada puncak vagina disebut porsio.
v  Bentuk vagina sebelah dalam berlipat-lipat disebut rugae.
v  Vagina (saluran senggama) mempunyai fungsi penting, yaitu :
·         Jalan lahir bagian lunak
·         Sebagai sarana hubungan seksual
·         Saluran untuk mengalirkan lendir dan darah menstruasi.

b.      Uterus (rahim)
v  Organ yang tebal, berotot berbentuk buah pir.
v  Terletak di dalam pelvis antara rektum (bagain usus sebelum dubur) di belakang dan kandung kemih di depan.
v  Otot uterus disebut miometrium.
v  Panjang uterus ± 7,5 cm, lebar 5 cm, tebal 2,5 cm dan berat 30 - 50 gram.
v  Hanya bagian bawahnya disangga oleh ligamen yang kuat, sehingga bebas untuk tumbuh dan tumbuh dan berkembang saat kehamilan
v  Uterus terdiri dari :
·         Fundus uteri (dasar rahim)
Merupakan bagian uterus yang terletak antara kedua pangkal saluran telur.
·         Korpus uteri
Bagian uterus terbesar pada kehamilan dan berfungsi sebagai tempat janin berkembang. Rongga pada korpus uteri disebut kavum uteri atau rongga rahim.
·         Servik uteri
Merupakan bagian yang menyempit dan berhubungan dengan vagina. Ujung servik yang menuju puncak vagina disebut porsio. Hubungan antara kavum uteri dan kanalis servikalis disebut ostium uteri internum.serviks uteri berfungsi sebagai organ kopulasi maupun sebagaijalan melahirkan bayi.
v  Dinding uterus terdiri dari :
·         Endometrium (epitel, kelenjar, jaringan dan pembuluh darah )
Merupakan lapisan dalam uterus yang mempunyai arti penting dalam siklus haid. Saat kehamilan, endometrium menebal, pembuluh darah bertambah banyak untuk memberi makanan pada janin.
·         Miometrium (lapisan otot polos )
Bagian ini tersusun sedemikian rupa sehingga dapat mendorong isinya keluar pada waktu persalinan.
·         Lapisan serosa (peritonium viseral )
Terdiri atas ligamentum yang menguatkan uterus yaitu :
a.       Ligamentum kardinale kiri dan kanan berfungsi mencegah supaya uterus tidak turun.
b.      Ligamentum sakro uterium kiri dan kanan berfunsi menahan supaya uterus tidak banyak bergerak.
c.       Ligamentum rotundum kiri dan kanan berfungsi menahan supaya uterus tetap dalam keadaan antofleksi.
d.      Ligamentum latum kiri dan kanan adalah ligamentum yang meliputi tuba.
e.       Ligamentum infudibulo kiri dan kanan adalah ligamentum yang menahan tuba falopi.
v  Fungsi uterus adalah untuk menahan ovum yang telah dibuahi selama perkembangan, sebutir ovum yang telah keluar dari ovarium dihantarkan melalui tuba uterina ke uterus.
v  Setelah persalinan, rahim dalam waktu 42 hari dapat mengecil seperti semula.

c.       Ovarium
v  Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak di kanan dan kiri uterus di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus.
v  Fungsi ovarium :
·         Memproduksi ovum
·         Memproduksi hormon estrogen
·         Memproduksi progesteron
v  Ovarium disebut juga indung telur
v  Dalam ovarium terdapat jaringan bulbus dan jaringan tubulus yang menghasilkan ovum.
v  Terletak pada pelvis di sebelah kiri kanan uterus
v  Bentuknya bulat telur, berat 5 – 6 gram
v  Bagian luar ovarium disebut korteks ovari  (kantong-kantomg kecil berdinding epitelium dan berisi ovum )

d.      Tuba falopi
v  Ada dua saluran telur kiri dan kanan
v  Berasal dari ujung ligamentum latum berjalan ke arah lateral.
v  Panjang kira-kira 12 cm, diameter 3 – 8 mm.
v  Tuba falopi terdiri atas :
·         Parst. Interstitialis, terdapat pada dinding uterus.
·         Parst. Ismika / ismus, bagian medial tuba yang sempit seluruhnya.
·         Parst. Ampularis, bagian yang berbentuk saluran leher tempat konsepsi agar lebar.
·         Infudibulum, bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen dan mempunyai umbai yang disebut fimbria untuk menangkap telur kemudian menyalurkan telur ke dalam tuba.
v  Fungsi tuba fallopi sangat vital dalam proses kehamilan, yaitu :
·         Menjadi saluran spermatozoa dan ovum
·         Sebagai penangkap ovum saat ovulasi
·         Tempat terjadinya pembuahan (fertilitas)
·         Menjadi saluran dan tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum mampu menanamkan diri pada lapisan dalam rahim.

e.   Indung telur (ovarium)
v  Ovarium berjumlah sepasang dan terletak antara rahim dan dinding panggul dan digantung ke rahim oleh ligamentum ovari propium dan ke dinding panggul oleh ligamentum infundi bolo pelvilium. Penggantung ovarium disebut mesovarium.
v  Ovarium diselubungi oleh sel gepeng dan mengandung beberapa folikel. Sel gepeng tersebut disebut epitel germinal. Di bawah lapisan ini ada jaringan ikat yang padat disebut tunika albugenia.Tiap folikel mengandung 1 sel telur yang diselubungi oleh 1 atau lebih lapisan sel-sel folikel. Folikel mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan melindungi perkembangan sel telur.
v  Indung telur mengeluarkan telur (ovum) setiap bulan silih berganti kanan dan kiri.
v  Fungsi ovarium :
§  Sebagai kelenjar eksokrin, yaitu menghasilkan sel telur.
§  Sebagai kelenjar endokrin yang mampu mensekresikan estrogen dan progesteron.
v  Ovarium dibedakan antara bagian korteks dan medula. Bagian korteks terletak di sebelah luar mengandung folikel dari tingkat permulaan sampai tingakat akhir. Pada bagian korteks tersebut dibentuk ovum dan hormon. Bagian medula terletak di sebelah dalam ovarium mengandung serabut jaringan ikat fibro elastik , serabut saraf, pembuluh limfe dan pembuluh darah.
f.       Parametrium (penyangga rahim)
v  Merupakan lipatan peritonium dengan berbagai penebalan yang menghubungkan rahim dengan tulang panggul. Lipatan atasnya mengandung tuba fallopi ikutserta menyangga indung telur.

g.      Tuba uterina
v  Ada sepasang di kanan dan di kiri uterus.
v  Ujung sebelah distalnya disebut ostium tubae. Jaringan vaskular yang disebut fimbriae menyerupai jari-jari.
v  Permukaan sebelah dalam tuba uterina terdiri atas banyak lipatan yang dilapisi epitel sel-sel bersilia yang senantiasa bergerakdan mendorong ke satu arah menyebabkan cairan dan benda yang berada di dalam lumen bergerak ke arah uterus.

Genetalia interna dipersarafi cabang-cabang saraf autonom sedangkan genetalia eksterna dipersarafi oleh cabang sensoris (non autonom) dan cabang saraf parasimpatis (autonom).

H.  KELENJAR MAMAE
Ø  Payudara
Payudara adalah pelengkap organ reproduksi wanita dan bisa mengeluarkan air susu. Terletak pada fasia superfisialis di daerah antara sternum dan aksila, melebar dari iga kedua sampai iga ke tujuh. Di bagian tengah terdapat puting susu yang dikelilingi oleh areda mamae yang berwarna cokelat. Dekat dasar puting terdapat kelenjar montgomeri yang mengeluarkan zat lemak supaya puting tidak lemas. Puting mempunyai lubang ± 15 – 20 buah tempat saluran kelenjar susu.
Ø  Struktur mamae
Buah dada yang terdiri dari bahan-bahan kelenjar susu (jaringan alveolar) tersusun atas lobus-lobus yang saling terpisah oleh jaringan ikat dan jaringan lemak. Seorang wanita mulai menstruasi pertama terjadi sedikit pembesaran buah dada disebabkan pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan ovarium, lama kelamaan buah dada berkembang penuh dan penimbunan lemak menimbulkan pembesaran yang tetap.
Ø  Laktasi
Pengeluaran air susu terbagi dua tahap :
1.      Sekresi air susu
Pada kehamilan minggu ke 16 mulai terjadi sekresi cairan bening dalam saluran kelenjar buah dada, yang disebut kolostrum yang kaya akan protein. Setelah bayi lahir pengeluaran kolostrum air susu dirangsang oleh hormon prolaktin.
2.      Pengeluaran air susu
Air susu mendapat rangsangan dari bayi supaya keluar secara normal tergantung hisapan bayi. Mekanisme dalam buah dada yang berkontraksi memeras air susu keluar  dari alveoli masuk dalam saluran air susu.

HORMON WANITA

Kelenjar endokrin & hormon yang dihasilkan
Jaringan tujuan
fungsi
a)      Hipotalamus
-          hormon gonadotropin
b)      hipofisis anterior
-          FSH


-          LH

-          Hormon oksitosin

-          Hormon prolatin
c)      Ovarium




d)     Hormon progesteron

Hipofisis anterior

Ovarium


Ovarium

Ovarium

Payudara
Seluruh tubuh


Alat reproduksi

Uterus

Payudara

Merangsang pengeluaran FSH dan LH

Merangsang perkembangan folikel dan bersama LH merangsang sekresi, estrogen dan ovarium
Merangsang ovulasi dan perkembangan korpus luteum
Mengetahui kontraksi otot rahim dan mempengaruhi kelancaran air susu.
Merangsang produksi air susu.
Pertumbuhan organ kelamin dan pubertas serta perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder.
Pendewasaan, persiapan bulanan endometrium dalam kehamilan
Menyempurnakan penyiapan endometrium dalam kehamilan
Merangsamg produksi air susu








DAFTAR PUSTAKA

Biologi 2B kelas 2 SMA.2004. Klaten : PT Intan Pariwara
Cambridge Communication Limited. 1998. Anatomi dan Fisiologi (Tubuh Manusia dan Sistem Reproduksi).
Evelyn J. Pearce. 1979. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia.
G. Manuaba, Ida Bagus. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan
Kamaluddin, dkk. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Balai Penerbit FKUI Jakarta
Mohamad, kartono. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia
Prayetni. 1996. Asuhan Keperawatan Ibu dengan Gangguan Sistem Reproduksi. Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan.
Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar