Sabtu, 01 Januari 2011

SISTEM REPRODUKSI PRIA

SISTEM REPRODUKSI PADA PRIA

1.1. PENGERTIAN REPRODUKSI
Reproduksi merupakan kegiatan organ kelamin laki-laki dan perempuan yang khusus yaitu testis menghasilkan spermatozoid (sel kelamin laki-laki) dan ovarium menghasilakn ovum (sel kelamin perempuan). Organ-organini menahsilkan hormon yang mempengaruhi sifat kelamin laki-laki dan kelamin perempuan. Produksi hormonin dikendalikan oleh gonadotropik oleh kelenjar hipofise

1.2. ORGAN REPRODUKSI LAKI-LAKI
Alat kelamin laki-laki terdiri dari tiga bagian :
  1. Kelenjar :
    • Testis
Merupakan organ kelamin laki-laki tempat spermatozoa dan hormon laki-laki dibentuk.Testis ini terletak menggantung pada urat-urat spermatic di dalam skrotum yang menggantung pada bagian anterior dinding abdomen. Sepasang kelenjar sebesar telur burung merpati terbungkus skrotum longgar di tunika albugenia testis. Di belakang testis, selaput ini agak menebal sehingga membentuk suatu bagian yang disebut mediastinum testis. Belahan-belahan testis disebut lobulus testis.
Setiap testis terbentuk dari sekitar 200 tubulus seminiferus terdiri atas deretan sel epitel yang akan mengadakan pembelahan meiosis dan mitosis sehingga menjadi sperma. Sel-sel yang terdapat di antara tubulus seminiferus disebut sel interstitial (Leydig). Sel ini menghasilkan hormon seks pria yang disebut testoteron yang berfungsi mengontrol perkembangan karakteristik seks sekunder.Tubulus seminiferus saling melilit dengan sangat erat yang terletak di dalam kompartemen  fibrosa. Panjang setiap tubulus sekitar 60 cm. Sel-sel seks pria yaitu spermatozoa, dibentuk di dalam tubulus dan dikeluarkan ke dalam duktus utamanya yang disebut vas deferens melewati duktus epididimis panjang yang melilit.
Fungsi testis :
-          membentuk spermatozoa di tubulus seminiferus. Spermatozoa yang telah dibentuk, disimpan pada saluran testis karena spermatozoa tidak tahan panas dan suhu yang terlalu dingin. Kulit skrotum yang longgar digunakan untuk mengatur suhu sehingga panas di sekitar spermatozoa relatif tetap. Selain itu, terdapat pula sel sertoli yang berukuran besar dan berfungsi menyediakan makanan bagi spermatozoa.
-          menghasilkan testoteron di sel interstisial. Sebagai kelenjar eksokrin, karena dapat menghasilkan sperma dan dapat pula bersifat sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon androgen.
Kelenjar testis mengahsikan hormon Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH).
    • Vesika seminalis
Vesika seminalis berjumlah sepasang, terletak di atas dan bawah kandung kemih. Vesika seminalis menghasilkan 60 % dari volume total semen.Vesika seminalis merupakan kelenjar yang panjangnya 5 – 10 cm berupa kantong seperti huruf S berbelok-belok, secretnya yang alkalis bersama dengan cairan prostat merupakan bagian terbesar semen yang mengandung fruktosa yang merupakan sumber energi untuk spermatozoa.
    •  Bergabungnya vesika seminalis (duktus vesika seminalis ) dengan duktus  deverens membentuk saluran duktus ejakulatorius. Sekret vesika seminalis merupakan komponen pokok dari air mani, fungsinya menghasikan cairan yang disebut semen untuk melindungi spermatozoa. Vesika seminalis juga mengsekresiakn hormon prostaglandin yang berfungsi membuat otot uterin brkontraksi untuk mendorong semen mencapai uterus.
Ejakulasi adalah refleks kontraksi peristaltic dari vas deferens dan vesika seminalis yang mengeluarkan sekitar 3 ml semen yang mengandung sekitar 300 juta spermatozoa ke dalam saluran genital wanita selama hubungan seksual.

    • Kelenjar Prostat
Merupakan kelenjar yang terletak di bawah vesika urinaria melekat pada dinding bawah vesika urinaria di sekitar uretra bagian bawah. Prostat mengeluarkan secret cairan yang bercampur sekret dari testis. Cairan tersebut bersama-sama keluar pada saat ejakulasi dalam hubungan seksual. Cairan yang dihasilkan bersifat encer seperti susu dan alkalis sehingga dapat menyeimbangkan keasaman residu urine di uretra dan keasaman vagina. Cairan ini langsung bermuara ke uretra.
Pembesaran prostat akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urine. Kelenjar prostat merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu :
-                                        lobus posterior
-                                        lobus lateral
-                                        lobus anterior
-                                        lobus medial
Fungsi kelenjar prostat menambah cairan alkalis pada cairan seminalis berguna untuk melindungi spermatozoa terhadap tekanan yang terdapat pada uretra dan vagina.

    • Bulbouretralis / kelenjar Cowper
Kelenjar ini berukuran kecil, berjumlah sepasang dan terletak di sepanjang uretra di bawah kelenjar prostat. Panjangnya 2 – 5 cm. Cairan yang dihasilkannya kental dan disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen. Fungsinya hampir sama dengan kelenjar prostat.

  1. kelenjar duktuli
    • epididimis
Epididimis merupakan saluran dengan panjang sekitar 40 – 45 cm, yang berkelok-kelok tempat tumbuh dan berkembangnya spermatozoa, sehingga siap untuk melakukan pembuahan. Epididimis terletak di sepanjang atas tepi dan belakang dari testis. Saluran ini dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktili eferentis merupakan bagian dari kaput epididimis. Duktus eferentis panjangnya  ± 20 cm, berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara ke duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vasdeferens. Epididimis dibagi menjadi bagian kepala, badan dan ekor.
Fungsi epididimis :
§  mengangkut spermatozoa dari duktus eferens ke duktus deferens (vas deferens)
§  membuat suspensi sperma encer yang berasal dari testis menjadi lebih pekat.
§  Sebagai tempat  penyimpanan dan pematangan sperma.
Saluran epididimis berhubungan langsung dengan vas deferens. Vas deferens mengangkut sperma dari ekor epididimis uretra. Kelenjar bulbouretra (kelenjar Cowper), kelenjar prostat, dan vesika seminalis yang berfungsi membuat semen yang dapat memungkinkan sperma bergerak aktif dan hidup untuk waktu tertentu.

·                                                   Semen
Seemn diejakulasi pria pada waktu melakukan hubungan seks, terdiri dari cairan vas deferens, vesika seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar mukosa khususnya kelenjar bulboretralis. Jumlah cairan terbesar adalah cairan vesika seminalis (60%), yang diejakulasikan terakhir dan berperanan membersihkan sperma keluar dari duktus ejakulatorius dan uretra. Biasanya jumlah semen yang diejakulasi pada setiap koitus rata-rata sekitar 3,5 ml.dalam setiap milimeter semen terdapat kira-kira 120 juta sperma.
Terdiri dari secret epididimis vesika seminalis dan prostat serta mengandung spermatozoa yang dikeluarkan setiap ejakulasi, spermatozoa bergerak dalam semen lingkungan cairan alkalis melindungi dari keasaman.
Cairan semen berwarna jernih, kental, mengandung lendir, asam amino dan fruktosa. Cairan ini berfungsi untuk memberi makan sperma.

    • Duktus deferens
Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih akhirnya bergabung dengan saluran vesika seminalis (kantong sperma) membentuk ejakulatorius dan bermuara di prostat. Vas deferens dapat diraba dari luar. Panjang duktus deferens 50 – 60 cm.
Arah vas deferens ini ke atas kemudian melingkar dan salah satu ujung berakhir pada kelenjar prostat. Di belakang kandung kemih, saluran ini membentuk duktus ejakulatorius pendek yang berakhir di uretra.

    • Uretra
Merupakan saluran kemih pada pria yang sekaligus saluran ejakulasi (mani). Pengeluaran urine tidak bersamaan dengan ejakulasi karena diatur oleh kegiatan kontraksi prostat. Pada saat ejakulasi, otot yang berada pada tempat keluarnya urine menutup sehingga urine tidak keluar bersama semen.
Spermatozoa dapat memasuki uretra melalui duktus ejakulatorius yang sempit. Prostat, vesika seminalis dan kelenjar bulbo uretra dan sekresi yang dikeluarkan membentuk 90 % volume semen.
  1. Bangun penyambung (penyokong)
    • Skrotum (kandung buah pelir)
Organ seks primer pada pria adalah dua buah testis yang terletak di skrotum di luar rongga tubuh tempat mereka dipertahankan tetap dingin, ini dibutuhkan kedua testis tersebut agar dapat berfungsi dengan baik. Rongga di dalam skrotum mempunyai hubungan dengan rongga perut melalui 2 saluran pendek yang disebut kanalis inguinalis.
Merupakan kantong kulit tanpa lemak yang menggantung di dasar pelvis. Subkutan berisi jarinan otot, testis (buah pelir) berada dalam pembungkus yang disebut tunika vaginalis yang dibentuk dari peritoneum (lapisan dalam). Skrotum merupakan kantung kulit banyak mengandung pigmen, sebelah dalamnya terdapat kantung yang terpisah satu sama lain oleh septum. Tiap kantung berisi testis epididimis funikulus spermatikus, muskulus cremaster yang muncul dari muskulus obligues internus abdominalis yang menggantungkan testis, dapat mengangkat menurut kemauan dan refleks ejakulasi.

·         Fenikulus spermatikus
Funikulus spermatikus merupakan bangun penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe dan serabut-serabut saraf.

    • Penis
Penis terdiri dari dua korpora kavernosa yang menyebar untuk melekat pada pelvis dan korpus spongiosium yang membawa uretra. Korpus spongiosium memanjang untuk membentuk kelenjar pada ujung penis.
Ereksi dari penis adalah karena dilatasi arteri yang dikontrol oleh sistem saraf parasimpatis. Spasium spongiosium dalam korpora jadi terisi dengan darah dengan tekanan arteri yang kuat.
Penis terletak menggantung di depan skrotum. Bagian ujung penis disebut gland penis. Bagian tengahnya disebut korpus penis, dan pangkalnya disebut radiks penis. Kulit penutup penis disebut prepotium. Tempat muara uretra dari glan penis adalah prenulum atau kulup. Penis merupakan alat yang mempunyai jaringan erektil yang satu sama lainnya dilapisi jaringan fibrosa ringan yang berfungsi untuk deposit sperma dalam hubungan seksual atau sebagai alat kopulasi (persetubuhan) sehingga dapat ditampung dalam liang senggama. Erektil terdiri dari rongga-rongga karet busa. Dengan adanya rangsangan seksual, karet busa akan dipenuhi darah sebagai vasokresi. Berdasarkan ini terjadilah ereksi penis yang dipengaruhi oleh otot :
-          muskulus iskia kavernosus, muskulus erektor penis, otot-otot ini menyebabkan erektil (ketegangan pada waktu koitus (persetubuhan).
-          Muskulus bulbo kavernosus untuk mengeluarkan urine/sperma.
Di dalam penis terdapat saluran ejakulasi yang berperan menyemprotkan sperma hingga masuk ke dalam uretra dan disalurkan keluar.

1.3. SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis adalah suatu rangkaian perkembangan sel spermatogonia dari epitel tubulus seminiferus yang mengadakan poliferasi dan selanjutnya berubah menjadi spermatozoa yang bebas. Rangkaian perkembangan ini dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
                                                 I.      Tahap pertama
Sel spermatogonia mngadakan pembelahan mitosis menghasilkan spermatosit dan sel induk spermatogonia.
                                              II.      Tahap kedua
Pembelahan meiosis (reduksi) spermatosit primer dan sekunder menghasilkan spermatid yang haploid.
                                           III.      Tahap ketiga
Perkembangan spermatid menjadi spermatozoa melalui serangkaian metamorfosa yang panajng dan kompleks disebut spermiogenesis.

1.4. HORMON PADA PRIA
1.      Testoteron
Disekresikan oleh sel interstitial, disebut juga ICSH (Interstisial Cell Stimulating Hormone) dari hipofisis, mempengaruhi pengembangan sifat-sifat kelamin sekunder. Dihasilkan oleh testis.
Testoteron bertanggung jawab terhadap :
-          Pertumbuhan, pemeliharaan dan sekresi dari saluran reproduktif pria, termasuk pembesaran penis, skrotum dan prostat pada masa pubertas.
-          Aktivitas epitelium germinal tubulus (bekerja dengan FSH).
-          Meningkatkan sintesis protein.
-          Pertumbuhan rambut pubis, jakun, rambut dada dan aksila, dengan perkembangan bidang dada frontal.
-          Pertumbuhan laring dengan pendalaman suara.
-          Mendorong spermatogenesis
Sekresi testoteron dan spermatogenesis berlanjut sampai usia lanjut hanya dengan sedikit penurunan. Tidak ada kesamaan pria dengan menopause wanita.

2.                                                            Hormon Gonadotropin
Kelenjar hipofise anterior mengsekresi dua hormon gonadotropin, FSH (Follicle Stimulating  hormone) dan LH (Luitenizing Hormone). Kedua hormon ini mempunyai peranan penting yaitu mengatur fungsi seksual pria. FSH merangsang dan mempertahankan spermatogenesis dengan tubulus. LH atau ICSH menyebabkan sekresi testoteronole sel-sel interstitial. Laju sekresi LH dikontrol oleh inhibisi hipofisis oleh kadar testoteron yang tinggi.Antara usia 10 - 15 tahun kelenjar hipofisis anterior mulai mensekresi hormon-hormon gonadotropin. Masa kehidupan saat tersebut dinamakan pubertas.
Hormon tumbuh berfungsi memacu agar memulai pembelahan spermatogonia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar