Selasa, 22 Juli 2008

FETAL HICCUPS (CEGUKAN PADA JANIN)



Gambarnya cegukan pada WAROK...

Fetal artinya bayi dalam rahim (=janin), kalau sudah keluar dari perut ibu namanya bayi. Hiccups kalau diterjemahkan kedalam bahasa indonesia (jawa)= cegukan. Kata hiccups sendiri berasal dari bunyi yang dihasilkannya (dalam bahasa Inggeris). Dalam bahasa medisnya disebut: SINGULTUS.

Penyebab pastinya masih misteri. Dulu Hipocrates menghubungkan cegukan dengan infeksi di hati (liver). Shortt tahun 1883 yang pertama kali menghubungkannya dengan rangsangan pada nervus (urat saraf) phrenicus (=urat saraf diafragma)(diafragma=otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut). Diduga cegukan timbul akibat adanya rangsangan pada saraf ini.

Secara tradisional orang menghilangkan cegukan dengan berbagai cara diantaranya dengan minum, berendam air hangat, menahan nafas beberapa saat dll. Normalnya cegukan akan berakhir dengan sendirinya dalam beberapa saat/menit. Nah jika berlangsung terus-terusan baru dibutuhkan pemeriksaan/tindakan medis. (BACA INI)

Sudah lama diketahui orang bahwa janin juga ternyata mengalami cegukan. Cegukan dirasakan ibu sebagai gerakan yang beda dari biasanya. Dengan kemajuan tehnologi medis gerakan ini bisa dilihat dengan USG (real time).

Kenapa bayi mengalami cegukan? Sama halnya dengan orang dewasa diduga akibat adanya rangsangan pada diafragma janin. Beberapa ahli berpendapat ini respon akibat janin minum atau bernafas, yang menyebabkan aliran cairan ketuban kedalam dan keluar paru2 janin sehingga menyebabkan rangsangan pada diafragma janin. Dalam berbagai penelitian tentang cegukan pada janin umunya cuma melihat efeknya terhadap pola irama jantung janin. Hasilnya nggak ada yang membahayakan.

Adakah hubungan kejadian cegukan dengan autisme? Begini...autisme sendiri sampai sekarang tidak jelas/tidak diketahui penyebabnya. Banyak teori2 yang diajukan. Sekarang orang menganggap faktor yang berperan dalam autisme adalah genetik dan lingkungan. Penelitian telah menemukan beberapa gen yang berhubungan dengan kelainan ini. Pada penderita autisme ditemukan gangguan pada bagian otak tertentu serta tidak normalnya bahan2 penghantar sinyal persarafan (serotonin). Ini diduga akibat dari adaya kelainan genetik tadi yang menyebabkan gangguan perkembangan otak janin.

Jadi jika janin ibu mengalami cegukan. Don't worry it's still in normal limit condition...

PS
Posting ini dibuat dengan ilmu dan sumber bacaan terbaru yang aku temukan. Kalau ada siapa saja yang memiliki info terbaru tolong dikasi tahu ya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar