Sabtu, 05 Juli 2008

USG 2D, 3D ATAU 4D... YANG MANA SATU?


Banyak RS atau dokter praktek yang mempromosikan pemakaian USG 3D/4D. Hal ini sebetulnya sah-sah saja dalam era persaingan. Sering pasien akhirnya menjadi silau dan penasaran, yang selanjutnya akan berusaha mencoba alat tersebut supaya lebih keren kedengarannya, ntar bercerita ke teman2nya: eh aku sudah usg 3/4 dimensi bla..bla...bla... Banyak dari mereka sebetulnya yang tidak tahu bentuk dan bagaimana pemeriksaan USG 4D tersebut. Padahal kalau tidak diminta biasanya dokter pemeriksa tidak secara otomatis melakukan USG 3D/4D.

Ini contoh hasil USG 3D/4D (KLIK DISINI)

Hal ini aku sampaikan karena banyak pasienku yang dengan bangga mengatakan bahwa mereka sudah melakukanUSG 4D. Padahal hasil print out nya sama seperti "MAU LIHAT KELAMIN LAKI-LAKI" dan charge biayanya juga murah (sesuai USG 2D). Mereka merasa telah di USG 4D padahal hanya alatnya saja yang 4 D tetapi yang dipergunakan untuk melakukan USG tetap fungsi 2D nya. Biaya USG 4D minimal Rp 300.000,- bisa lebih jika include print-out dan atau CD nya, bahkan ada yang bisa mencapai Rp 600 ribu-an. Sedangkan biaya USG 2D berkisar Rp 50- Rp 100 ribu rupiah. Bhakan ada juga yang mengenakan biaya 2 D s/d Rp 200 ribu.

USG 2D saja sebetulnya sudah sangat memadai untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Kecuali dalam keadaan kelainan tertentu yang harus dilakukan pemeriksaan 4D, seperti dicurigai adanya kelainan bawaan kecil-kecil. Kalau yang besar2 seperti hidrosefalus (besar kepala), anensefali (nggak ada batok kepala), amelia (tidak ada anggota gerak) dll masih bisa 'dilihat' dengan USG 2 D.

Aku pernah nemukan adanya kelainan yang lebih dari satu (multiple) pada bayi. Diawal2 periksa sudah aku katakan bayinya mengalami cacat. Temuan awal berupa ada rongga yang besar di batok kepala berisi cairan dan kelianan jantung. Karena negara kita tidak mengenal aborsi selain dari alasan keselamatan nyawa ibu (life) (BACA ABORSI LEGAL...) maka proses kehamilan tetap dilanjutkan sambil megharapkan terjadinya keajaiban.

Sampai saat-nya lahir ditemukan lebih dari satu kelainan bawaan (sindroma). Dari fisik luar berupa bentuk kepala tidak normal (alien's head), bibir dan langit mulut sumbing dan jari2 tangan berjumlah 6. Sedangkan gambaran kelainan organ dalam yang terpantau adalah isi otak sedikit dan ada rongga besar berisi cairan (kata dokter anak ditempatku: meningokel) dan kelainan jantung bayi. Mungkin masih ada kelainan lainnya yang tidak terdeteksi. Satu jam setelah lahir bayi meninggal. Sewaktu kelahiran aku minta dokter Spesialis anak untuk langsung mendampingi proses persalinan.

Terus terang aku terang terus. Aku juga nggak ngerti apa nama sindroma-nya. Sudah browsing2 juga nggak ketemu. Mau nanya ke guru besar segan juga. Sampai menemukan apa namanya kelainannya sementara aku namakan sindomanya: DIDIX'S SYNDROME (ha..ha..ha... kata tante angga aku narsis...iya kali ya..)

PS
Kalau ada rekan dokter yang kebetulan tahu nama kelainan/sindroma ini tolong aku diberitahu biar stempel narsis nya luntur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar